TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Melontarkan Lelucon yang Elegan Tanpa Menyakiti Orang Lain

Berakhir dengan tertawa, bukan dengan amarah

unsplash.com/@brookecagle

Kendurkan ketegangan dan keseriusan di sekitarmu dengan lelucon. Lelucon akan membuat suasana menjadi penuh kehangatan dan keceriaan.

Sayangnya terkadang candaan justru berujung pada kemarahan dan ketidaknyamanan, karena menyinggung perasaan orang lain. Dilansir dari Wiki How dan Media Smarts, inilah 7 cara melontarkan lelucon tanpa menyakiti orang lain. 

1. Perhatikan orang yang kamu ajak bercanda

pexels/@apgpotr

Memahami karakter atau sifat dari orang yang kamu ajak bercanda, akan membantumu menentukan batasan lelucon yang kamu lontarkan. Jika kamu mengajak nenekmu bercanda, maka pikirkanlah lelucon yang pantas untuk dikatakan kepada orang tua.

Lelucon bersama teman dekat dan rekan kerja tentu berbeda. Sekalipun kamu bercanda bersama teman, kamu juga harus memperhatikan sifatnya. Kamu harus menjaga lelucon yang kamu katakan, terutama ketika temanmu cukup sensitif.

2. Selektif dalam memilih bahan atau sasaran untuk leluconmu

pexels/@michael-morse

Ada beberapa hal yang tidak boleh dijadikan sebagai bahan lelucon. Contohnya adalah lelucon mengenai ras, agama, pilihan politik, penyakit dan sebagainya. Topik perbincangan di atas cukup sensitif bagi beberapa orang dan mampu menimbulkan perdebatan.

Pilihlah lelucon yang tidak ofensif seperti film komedi, kartun, atau kelucuan pada tingkah laku hewan. Selain membuat suasana menjadi hangat, topik di atas memiliki kemungkinan kecil untuk menyinggung atau memunculkan perdebatan 

3. Perhatikan juga konteks atau situasi saat kamu melakukan lelucon

unsplash/@youxventures

Selain memperhatikan karakter dan bahan untuk lelucon, kamu juga wajib memperhatikan situasi untuk melontarkannya. Hal yang lucu dalam suatu situasi, mungkin terasa canggung atau tidak lucu bagi situasi yang lain.

Kamu mungkin bisa membuat lelucon mengenai cara pemakaman dari negeri lain yang viral karena berjoget ria. Akan tetapi, ini bukanlah lelucon yang pantas dikatakan ketika kamu sedang menghadiri pemakaman seseorang, entah teman dekatmu atau kerabatmu. Bayangkan betapa kesalnya keluarga yang ditinggalkan jika kamu membuat lelucon di atas kesedihan mereka. 

Baca Juga: 5 Momen yang Gak Tepat untuk Dijadikan Lelucon, Bersimpatilah!

4. Lakukan pemilihan kata dan kalimat yang tepat

unsplash/@yxvi

Meskipun bahan lelucon yang kamu gunakan tidak termasuk topik yang sensitif, namun akan sama saja jika kamu memilih kata atau kalimat yang tidak tepat. Hindari kata yang cukup kasar seperti "bodoh" atau "idiot", di dalam leluconmu.

Ini hanya akan membuat orang yang kamu ajak bercanda menjadi tidak nyaman. Mereka juga akan menganggapmu kurang sopan. Pilihlah kalimat yang lebih sopan, seperti "kocak" atau "konyol".

5. Melihat dari sudut pandang orang yang menjadi sasaran lelucon

unsplash/@etienneblg

Ketika kamu melontarkan lelucon pada orang lain, maka orang yang seharusnya menjadi target untuk tertawa adalah orang tersebut. Cobalah untuk melihat dari sudut pandangnya, mengenai lelucon yang akan kamu sampaikan.

Apakah kira-kira bisa diterima, tidak menyinggung perasaannya, atau bisa membuatnya merasa kesal? Jangan merasa egois dengan hanya memperhatikan kelucuan dari sudut pandangmu saja.

6. Pikirkan dampak dari leluconmu

unplash/kevcostello

Meskipun hanya lelucon, namun harus tetap memiliki kebermanfaatan yaitu menjadikan suasana menjadi menyenangkan. Coba pikirkan kembali candaanmu. Bukan tidak mungkin, sasaran atau bahan candaanmu mendengarkan lelucon itu tanpa kamu ketahui. Jika itu terjadi, apakah lelucon masih bisa diterima? 

Baca Juga: Tunjukkan 5 Sikap Elegan Ini Saat Bertemu Mantan yang Dulu Menyakitimu

Verified Writer

Putri Aisya Pahlawani

20% princess, 80% ordinary human

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya