TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Penulis Muda Masa Depan Indonesia Ini Karyanya Wajib Kamu Baca

Walau masih muda, tapi karya-karya mereka luar biasa

idwriters.com/Dwi Nanda Ardhi

Bagi kamu yang suka membaca, entah itu membaca puisi, prosa, esai, cerpen, atau novel, pastinya suka dong memburu karya-karya dari penulis hebat. Untuk penulis kelas dunia, pastinya sudah nggak asing dengan nama beken Anthony Chekov, Orhan Pamuk, Ernest Hemingway, Harumi Murakami, dan banyak lagi.

Indonesia sendiri pun memiliki banyak penulis andal yang punya karya bagus, bahkan mendunia. Sebut saja seperti Pramoedya Ananta Toer, Seno Gumira, Andrea Hirata, Dee Lestari hingga Eka Kurniawan yang tersohor dengan novel ‘Cantik itu Luka’.

Tapi, pastinya sebagai orang yang suka membaca, kita juga ingin mendapatkan karya yang fresh dan beda dibandingkan penulis-penulis yang sudah lebih dulu besar. Beruntung, Indonesia punya banyak penulis muda yang berbakat dan sudah menghasilkan banyak karya yang ciamik. Dan pastinya, mereka menghadirkan banyak gaya baru dan berbeda dibanding pendahulunya.

Siapa saja mereka? Berikut ini adalah 10 penulis muda Indonesia yang karyawanya wajib kamu buru.

1. Sabda Armandio Alif

feedolist.com/armandioalif

Lahir di Tangerang, 18 Mei 1991, Sabda Armandio Alif aktif sebagai penulis dan penerjemah cerita pendek. Sejauh ini Sabda sudah menerbitkan dua novel. Novel pertamanya terbit di awal tahun 2015 berjudul Kamu (Cerita yang Tak Perlu Dipercaya). Kemudian, novel keduanya terbit di tahun 2017 yang berjudul 24 Jam Bersama Gaspar.

Sebelum diterbitkan oleh Penerbit Mojok, novel kedua Dio sudah lebih dulu masuk sebagai salah satu Pemenang Unggulan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2016. Selain suka menulis novel, Dio juga suka menulis cerpen.

Kalau kamu belum pernah membaca karya Dio, ada baiknya untuk membaca novel keduanya lebih dulu. Karena setidaknya, novel keduanya itu sudah pernah mendapatkan prestasi. Jadi, cocok buat perkenalan antara kamu dengan tulisan Dio yang sudah pasti dianggap punya ‘kapasitas lebih’.

2. Norman Erikson Pasaribu

idwriters.com/Dwi Nanda Ardhi

Hanya terpaut usia satu tahun lebih tua dari Dio, Norman Erikson Pasaribu merupakan salah satu penulis muda yang patut diperhitungkan di Indonesia. Tapi, berbeda dengan Dio yang suka menulis cerpen dan novel, Norman lebih kepada puisi.

Sejauh ini sudah ada dua buku puisinya yang terbit. Buku pertamanya yaitu ‘Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu’. Buku ini berhasil masuk nominasi 5 besar Penghargaan Kusala Khatuistiwa 2014 kategori Prosa, salah satu penghargaan bergengsi bagi sastrawan Indonesia. Dan buku keduanya merupakan kumpulan puisi yang diterbitkan berkat memenangkan sebuah sayembara penulisan naskah puisi tingkat nasional.

Bagi kamu yang suka puisi, harus banget memasukkan karya-karya Norman ke dalam buruanmu nih!

3. Faisal Oddang

twitter.com/faisaloddang_

Kalau penulis satu ini berusia lebih muda ketimbang dua penulis di atas. Faisal Oddang, pria kelahiran 1993 ini sudah cukup banyak berkontribusi di dunia sastra Indonesia. Ia sudah menerbitkan karya buku, baik prosa dan puisi.

Nama Faisal Oddang sendiri mulai diperhitungkan di sunia sastra Indonesia setelah karyanya terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas tahun 2014. Ia berhasil menyisihkan banyak penulis ulung Indonesia, seperti Sapardi Djoko Damono, Putu Wijaya, Budi Darma, Seno Gumira Ajidarma, Agus Noor, Joko Pinnurbo, dan lainnya.

Jadi buat kamu yang suka dengan puisi dan prosa, rasanya kamu perlu berburu karya-karya Faisal Oddang ini.

4. Rio Johan

bisikanbusuk.com

Kata siapa anak muda Indonesia nggak bisa menghasilkan cerpen bergaya klasik dengan genre fiksi ilmiah di masa kini. Buktinya, kita punya sosok pemuda kelahiran 1990 bernama Rio Johan. Buku pertamanya adalah kumpulan cerpen yang diberi judul Aksara Amananunna. Karyanya tersebut berhasil masuk sebagai 10 besar cerpen terbaik di Kusala Sastra Khatulistiwa 2014 dan terpilih sebagai Buku Sastra Terbaik Pilihan Tempo 2014.

Buku keduanya adalah sebuah novel terbit di tahun 2017 dengan judul Ibu Susu. Dalam beberapa kesempatan wawancara, Johan mengaku senang membaca cerita fiksi ilmiah. Ia juga suka membaca sejarah Mesopotamia, Inggris kuno, dan Mesir kuno.

5. Adimas Imanuel

idwriters.com/salamatahari

Sepertinya di Indonesia sedang banyak bermunculan penulis muda yang lebih berorientasi kepada puisi. Pasalnya, penulis satu ini rajin menerbitkan buku berupa kumpulan puisi. Beberapa bukunya yang sudah terbit yaitu Empat Cangkir Kenangan, Plesir Mimpi, Di Hadapan Rahasia, dan Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali.

Berkat karya-karyanya itu, Adimas pernah diundang ke Melbourne Emerging Writers Fesival tahun 2016 lalu lho.

6. Dimas Indiana Senja

youtube.com

Pria klahiran 1990 ini merupkan salah satu sastrawan dengan karya yang gemilang. Dimas Indiana sudah banyak menerbitkan karya puisi, cerita pendek, dan esai yang dipublikasikan. Tapi, orientasi Dimas lebih kepada puisi.

Tahun 2016 lalu, Dimas sempat terpilih sebagai salah satu penulis Emerging di Ubud Writers & Readers Festival (URWF).

Sepertinya referensi bagi penikmat puisi banyak sekali nih!

7. Dea Anugrah

whiteboardjournal.com

Dea Anugerah merupakan salah satu penulis muda yang cukup diperhitungkan, khusunya dalam hal menulis puisi dan prosa. Tapi, Dea juga suka menulis cerpen dan esai. Buku kumpulan cerpennya yang terbit 2016 lalu, Bakat Menggonggong terpilih sebagai salah satu buku Indonesia terbaik 2016 versi Majalah Rolling Stone Indonesia.

Dea merupakan lulusan sarjana Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal yang membuat tulisan Dea begitu nyaman dibaca karena cenderung nakal, lucu, dan penuh eksperimen. Namun, di balik gaya tuturnya yang santai dan terkesan main-main, tulisannya sangat berisi, memiliki makna, dan mampu menyentak kepala.

Ya, karya-karya Dea Anugrah ini perlu kamu buru.

8. Mario F. Lawi

idwriters.com/Timor Express

Lagi-lagi, penyair Indonesia seperti tak ada habisnya. Mario F. Lawi, merupakan salah satu penulis puisi dan cerpen muda Indonesia yang namanya diperhitungkan. Pemuda asal Kupang yang lahir tahun 1991 ini suka menulis puisi.

Berbagai karya puisinya sudah pernah terbit di berbagai media cetak, dan dimuat dalam sejumlah buku festival. Salah satunya Through Darkness to Light terbitan UWRF 2013. Dari beberapa bukunya yang sudah terbit, Mario suka menyinggung persialan budaya, spiritual, dan religiusitas. Salah satu buku puisinya yang banyak diburu ialah Ekaristi.

9. Bernard Batubara

idwriters.com/Kyan Harizal

Nama Bernard Batubara mungkin sudah tak asing lagi di telinga kamu. Bara sangat aktif menulis cerpen maupun novel. Cerpen-cerpennya telah banyak dimuat oleh media cetak. Beberapa novelnya bahkan sempat dibukukan, seperti Radio Galau FM dan Kata Hati.

Selain aktif menulis cerpen dan novel, Bara juga suka menulis puisi. Salah satu buku puisinya yang diterbitkannya secara indie ialah Angsa-Angsa Ketapang. Bara juga pernah mengisi sebagai pembicara di Makassar International Writer Festival (MIFW) 2013 dan Asean Literary Festival (ALF) 2015. Ia juga pernah terpilih sebagai penulis Emerging di UWRF 2013.

Bara biasanya mengeksplore tulisannya dengan tema-tema cinta. Tapi, khusus cerpen-cerpennya lebih menarik karena Bara sering menyajikan tulisan yang mengangkat isu sosial.

Verified Writer

Rahardian Shandy

Rutin menulis sejak 2011. Beberapa cerpennya telah dibukukan dan dimuat di media online. Ia juga sudah menulis 4 buah buku non-fiksi bertema bisnis. Sementara buku fiksi pertamanya terbit pada 2016 lalu berjudul Mariana (Indie Book Corner).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya