TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Negatif Social Comparison, Jangan Coba-coba Melakukannya!

Yuk, lebih sayang pada diri sendiri

ilustrasi love yourself (unsplash.com/Annie Spratt)

Social comparison adalah proses membanding-bandingkan diri dengan orang lain, baik dari segi kemampuan, pencapaian, atau perbandingan lainnya. Misalnya, kamu membandingkan prestasi yang dimiliki atau karier yang sedang dijalani dengan orang lain.

Jika kamu termasuk orang yang sering melakukan social comparison, hentikanlah mulai dari sekarang. Sebab, apabila perbandingan yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa orang lain lebih baik darimu, maka itu akan memberi dampak negatif. Hal tersebut tentu akan merugikan diri sendiri, berikut lima dampak negatif dari social comparison.

1. Selalu merasa cemas

ilustrasi merasa cemas (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kebiasaan social comparison menimbulkan perasaan rasa cemas pada seseorang. Kamu bisa cemas memikirkan standar tertentu, agar bisa lebih tinggi atau minimal sama dengan orang lain.

Kamu juga bisa cemas akan masa depan diri sendiri. Parahnya lagi, kamu cemas pada hal-hal kecil yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Pada akhirnya, hal tersebut membuat seseorang menjadi tertekan, stres, hingga depresi yang berdampak pada kesehatan mental.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Stop Minder Bro!

2. Menjadi tidak percaya diri

ilustrasi insecure (pexels.com/Anna Shvets)

Saat kamu membandingkan diri dengan orang lain dan menganggap mereka lebih hebat daripada dirimu, tanpa disadari itu dapat mengerdilkan dirimu sendiri, lho. Kamu akan merasa minder, tidak percaya diri, bahkan mampu membuat diri merasa kesulitan dalam mengambil keputusan.

Hal itu disebabkan karena dirimu sendiri tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Kamu pun terlalu takut membuat kesalahan, padahal belum tentu hal itu dilakukan olehmu.

3. Menurunkan produktivitas

ilustrasi produktif (unsplash.com/Andreas Klassen)

Seseorang yang melakukan social comparison cenderung tidak fokus pada aktivitas yang seharusnya dilakukan. Baik itu mencakup waktu, perhatian, serta energinya akan terbagi untuk memikirkan tentang orang lain juga.

Selalu mengurusi orang lain dapat menghambat seseorang untuk berkarya dan kesehatan fisiknya terganggu. Alhasil, itu berdampak pada menurunnya produktivitas, termasuk kualitas hidup.

4. Menimbulkan perasaan iri

ilustrasi iri (pexels.com/Kindel Media)

Perasaan iri sering kali muncul akibat silau dengan sesuatu yang dicapai atau dimiliki orang lain, tapi tidak ada pada diri sendiri. Meskipun itu hal yang lumrah, tapi itu bukanlah hal yang sepenuhnya baik.

Perasaan iri bisa membuat seseorang lupa diri. Bahkan, kamu bisa melakukan berbagai cara dan bersaing secara tidak sehat demi bisa menyaingi orang lain, lho.

Baca Juga: 5 Alasan Insecure Menjadi Titik Balik Kekuatan, Pengembang Potensi

Verified Writer

Rani Rahayu

Menulis untuk bermanfaat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya