TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Buruk Menjadi Orang yang Terlalu Pesimis, Gak Berkembang!

Segera berbenah diri sebelum semuanya terlambat

ilustrasi merasa stres (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Di dalam hidup ini, ada beragam hal yang perlu diperjuangkan guna mencapai kondisi yang lebih baik dari hari ke hari. Supaya mampu melakukan semua itu, diperlukan keberanian dan keyakinan untuk mampu mencapai keberhasilan.

Harus diakui bahwa mengusahakan sesuatu memang bisa melalui proses yang berat dan melelahkan, sehingga timbul rasa pesimis. Wajar bila sesekali perasaan tersebut muncul, tetapi jika sudah mulai tidak terkendali dan menjadi berlebihan, maka dapat menyebabkan beragam dampak buruk sebagai berikut.

1. Sulit untuk maju

ilustrasi seseorang yang sedang stres (pexels.com/Karolina Grabowska)

Zaman selalu mengalami perkembangan dan hal seperti ini tidak dapat dihindari. Cara hidup yang lama belum tentu masih bisa digunakan di masa yang sekarang. Oleh sebab itu, setiap orang juga harus mampu bersikap dinamis agar dapat menyesuaikan diri dengan zaman, tanpa meninggalkan prinsip tertentu.

Sayangnya, tidak semua orang mau berpikir jauh dan malah bertahan dengan apa yang ada. Mereka tidak mau berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik karena terlalu pesimis, sehingga lebih yakin akan gagal dibandingkan dengan berhasil. Hasilnya, orang-orang seperti ini akan sulit maju dan terus berkutat dengan kesulitan hidup.

Baca Juga: 5 Hal yang Membuatmu Semakin Jauh dari Impian, Jangan Pesimis!

2. Takut untuk bermimpi

ilustrasi seseorang yang merasa frustrasi (pexels.com/Alex Green)

Bermimpi adalah salah satu hal paling mengasyikkan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Kamu bebas untuk membayangkan diri menjadi apa pun tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali.

Namun, kalau terlalu pesimis, jangankan mau melangkah untuk mewujudkan mimpi, keberanian untuk bermimpi saja tidak kamu miliki. Akibatnya, kamu hanya akan hidup dalam bayang-bayang keberhasilan orang lain.

3. Hidup dalam kondisi yang stagnan

ilustrasi seseorang yang merasa gelisah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kalau kamu memperhatikan orang-orang yang kini berhasil menuai kesuksesan, banyak dari mereka yang dahulu hidup dalam kondisi yang serba sulit. Namun, segala keterbatasan itu tidak dianggap sebagai sebuah penghalang, melainkan jadi tantangan yang perlu untuk diselesaikan.

Orang-orang seperti itu memiliki keyakinan bahwa dengan usaha yang sungguh-sungguh, apa pun yang dicita-citakan bisa berhasil. Mereka berani membuktikan hal itu bukan hanya sekadar isapan jempol belaka.

Jika kamu memilih untuk tidak mengikuti jejak orang-orang tersebut dan selalu jadi orang yang pesimis, maka bersiaplah untuk menjalani hidup yang stagnan. Biasanya, kondisi seperti ini tidak hanya menyiksa diri sendiri, tetapi juga mereka yang ada di sekelilingmu.

4. Tidak mendapatkan penghormatan dari orang-orang sekitar

ilustrasi seseorang yang merasa frustrasi (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Orang dengan tingkat pesimisme yang terlampau tinggi biasanya tidak dihormati oleh orang-orang di sekelilingnya. Mengapa hal yang demikian bisa terjadi?

Bukan tidak peduli, orang-orang tersebut justru sebenarnya sering memberikan dorongan dan motivasi agar orang tersebut mau untuk memperbaiki keadaan. Namun, karena selalu mendapatkan penolakan atau tidak digubris sama sekali, mereka akhirnya mundur dan memilih untuk membiarkan orang itu tetap berada di dalam jurang pesimisme yang dia miliki. Bukankah ini sangat mengerikan?

Baca Juga: 5 Renungan Menjelang Tahun Baru, Bersyukur dan Optimis

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya