TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Sebuah Tempat Kerja Sering Ditinggal Karyawan, Evaluasi!

Lingkungan kerja yang toksik jadi salah satu alasan terkuat

ilustrasi seseorang sedang menutup toko (pexels.com/Kampus Production)

Setiap tempat kerja memiliki beragam karakter tersendiri. Sistem dan lingkungan kerja yang terbentuk di tempat tersebut dapat menentukan betah atau tidaknya karyawan bekerja di sana. Semakin baik kualitas sebuah tempat kerja, maka bisa dibilang akan membuat seorang karyawan mampu bertahan lama.

Sayangnya, masih ada juga tempat kerja yang tidak punya aturan dan sistem yang jelas. Ditambah dengan lingkungan yang tidak kondusif, dapat menyebabkan terjadinya pergantian karyawan secara cepat karena mudah mengundurkan diri.

Supaya tidak berlarut-larut dan menimbulkan kerugian, sebaiknya para pemilik usaha menyadari penyebab karyawan tidak betah bekerja sebagai berikut.

1. Beban kerja yang tidak masuk akal

ilustrasi karyawan yang dikejar deadline (pexels.com/Antoni Shkraba)

Masih sering dijumpai kejadian di mana satu karyawan dibebani dengan beragam tugas yang bahkan di luar kapasitas keahliannya. Mungkin tujuannya adalah menghemat pengeluaran karena tidak perlu menggaji lebih banyak orang.

Namun, ini bukanlah sebuah hal yang patut untuk dipertahankan. Membebani seorang karyawan dengan pekerjaan yang bertubi-tubi hanya akan membuat hasil kerja tidak maksimal dan terancam merugikan usaha suatu hari nanti.

Selain itu, karyawan tidak hanya hidup untuk bekerja. Mereka juga perlu waktu untuk menjalani kehidupan pribadinya. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka tidak heran bila karyawanmu memilih mundur dan mencari pekerjaan lain yang lebih manusiawi.

Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dihindari Saat Menghadapi Karyawan Magang

2. Perlakuan bos yang semena-mena

ilustrasi seseorang yang sedang stres (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menjadi seorang bos atau pemilik usaha yang mampu menggaji para karyawan bukan berarti menjadikanmu berhak untuk memperlakukan mereka sesuka hati. Sebagai contoh, kamu sering menyuruh pekerjamu untuk mengerjakan tugas lain, padahal kewajibannya hari itu telah selesai. Akibatnya, mereka harus pulang lembur.

Jika itu terjadi sekali atau dua kali mungkin masih dapat ditoleransi. Namun, kejadian semacam ini jika dibiarkan berlarut-larut akan membuat karyawan merasa tidak nyaman. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin kalau mereka memilih keluar dan mencari pekerjaan di tempat lain.

3. Tidak ada apresiasi

ilustrasi stres dalam bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tugas yang dikerjakan dengan segenap kemampuan terbaik dan sepenuh hati tentu akan memberikan hasil akhir yang memuaskan. Kalau pun masih ada revisi, seharusnya hanya minor dan dapat diperbaiki dengan segera.

Namun, bila hasil pekerjaan yang baik pun tidak pernah mendapat apresiasi, rasanya tentu hati jadi kesal. Kondisi ini dapat diperparah ketika atasan justru sering mencari-cari kesalahan yang sebenarnya tidak ada.

Bukannya haus akan pujian, tetapi karyawan yang diberi apresiasi atas hasil jerih payahnya tentu akan merasa bahagia. Mereka justru akan termotivasi untuk bekerja semakin giat demi menghasilkan karya yang jauh lebih baik.

4. Tidak ada jenjang karier

ilustrasi barista (pexels.com/Tim Douglas)

Semakin tumbuh dewasa, kebutuhan seseorang akan semakin banyak. Ini tentu diiringi dengan jumlah pengeluaran yang semakin besar, apalagi jika sudah mulai berkeluarga karena tidak hanya menanggung diri sendiri.

Namun, bila tempat kerja di mana seseorang menggantungkan asa tidak memiliki jenjang karier, tentu akan membuat karyawan dalam kesulitan. Uang gaji yang diterima tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan sehingga banyak karyawan yang memilih untuk mencari kerja dengan penghasilan yang lebih tinggi.

Baca Juga: 6 Akibat bila Suka Menjegal Karier Teman, Karier Sendiri Sulit Maju!

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya