TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Perspektif Keliru tentang Pribadi dengan Kemandirian Tinggi

Sering dianggap tidak membutuhkan kehadiran orang lain

ilustrasi seorang pria yang sedang tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya memerlukan interaksi dengan manusia lain. Namun demikian, bukan berarti dapat menggantungkan semua aspek kepada orang lain dan tidak ada usaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, setiap orang juga sebaiknya belajar menjadi sosok yang mandiri.

Sayang, pribadi dengan kemandirian tinggi juga kerap dipandang sebelah mata. Alih-alih dijadikan sebagai panutan, mereka malah dilabeli dengan beberapa cap bernada negatif. Berikut ini beberapa perspektif keliru tentang mereka yang kemandiriannya mandiri.

Baca Juga: 5 Sikap Mandiri yang Akan Membuatmu Disukai Banyak Orang

1. Tidak memerlukan bantuan orang lain

ilustrasi seseorang yang sedang memasak (pexels.com/cottonbro)

Orang mandiri sering dianggap tidak memerlukan atau bantuan orang lain. Tentu saja anggapan ini muncul bukan tanpa alasan. Sosok yang mandiri tampaknya selalu bisa melakukan banyak hal seorang diri, baik urusan kecil hingga perkara yang rumit sekali pun. Mereka dapat mengatasinya dengan baik dan tidak pernah melibatkan orang lain.

Padahal, kenyataanya sama sekali berbeda. Tidak peduli sebesar apa rasa kemandirian seseorang, pasti dia tetap membutuhkan bantuan orang lain. Bedanya, sosok tersebut selalu ingin berusaha sendiri terlebih dahulu karena siapa tahu dia bisa mengerjakan apa yang dianggapnya sulit. Jika memang ternyata tidak dapat mengatasi permasalahan seorang diri, maka dia juga akan meminta pertolongan.

2. Tidak pernah merasa sedih

ilustrasi pria yang sedang duduk sendiri (pexels.com/Budgeron Bach)

Pribadi yang mandiri kerap tampil dengan berbagai kesibukan, selalu serbabisa, dan tampak kuat sepanjang waktu. Hal ini membuat orang-orang di sekitarnya beranggapan bahwa dia tidak pernah merasa sedih, dibuktikan dengan terus beraktivitas tanpa kenal lelah. Lantas, benarkah demikian?

Tentu saja orang yang sangat mandiri sekali pun bisa merasa sedih, karena mereka pada dasarnya adalah manusia biasa. Bedanya, mereka memilih untuk tidak memperlihatkannya pada sembarang orang agar tidak menimbulkan permasalahan tidak perlu. Mereka mampu mengelola perasaannya dengan terampil, sehingga tahu kapan bisa bersedih dan kapan saatnya berseri-seri seolah tidak terjadi apa-apa.

Baca Juga: 5 Keuntungan Gak Terbiasa Bergantung ke Siapapun, Mandiri!

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya