3 Perspektif Keliru tentang Pribadi dengan Kemandirian Tinggi
Sering dianggap tidak membutuhkan kehadiran orang lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya memerlukan interaksi dengan manusia lain. Namun demikian, bukan berarti dapat menggantungkan semua aspek kepada orang lain dan tidak ada usaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, setiap orang juga sebaiknya belajar menjadi sosok yang mandiri.
Sayang, pribadi dengan kemandirian tinggi juga kerap dipandang sebelah mata. Alih-alih dijadikan sebagai panutan, mereka malah dilabeli dengan beberapa cap bernada negatif. Berikut ini beberapa perspektif keliru tentang mereka yang kemandiriannya mandiri.
Baca Juga: 5 Sikap Mandiri yang Akan Membuatmu Disukai Banyak Orang
1. Tidak memerlukan bantuan orang lain
Orang mandiri sering dianggap tidak memerlukan atau bantuan orang lain. Tentu saja anggapan ini muncul bukan tanpa alasan. Sosok yang mandiri tampaknya selalu bisa melakukan banyak hal seorang diri, baik urusan kecil hingga perkara yang rumit sekali pun. Mereka dapat mengatasinya dengan baik dan tidak pernah melibatkan orang lain.
Padahal, kenyataanya sama sekali berbeda. Tidak peduli sebesar apa rasa kemandirian seseorang, pasti dia tetap membutuhkan bantuan orang lain. Bedanya, sosok tersebut selalu ingin berusaha sendiri terlebih dahulu karena siapa tahu dia bisa mengerjakan apa yang dianggapnya sulit. Jika memang ternyata tidak dapat mengatasi permasalahan seorang diri, maka dia juga akan meminta pertolongan.
Baca Juga: 5 Keuntungan Gak Terbiasa Bergantung ke Siapapun, Mandiri!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.