TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biar Gak Kecewa, 5 Alasan Kamu Sebaiknya Menyusun Mimpi yang Realistis

Bukan melarang kamu bermimpi, kok 

ilustrasi mengejar mimpi (pexels.com/Pixabay)

Bermimpilah setinggi bintang di langit.

Kita familier dengan kalimat tersebut sejak kecil. Menetapkan mimpi memang cara yang ampuh untuk meningkatkan motivasi. Namun, di sisi lain, jika mimpi atau keinginan gak terdefinisi dengan baik, hal tersebut justru akan menimbulkan kekecewaan. 

Mimpi yang gak realistis akan membuat kita semakin sulit mencapainya, bahkan mendekatinya. Berikut ini lima alasan mengapa kita sebaiknya menetapkan mimpi yang realistis! 

1. Mimpi harus menginspirasi tindakan

ilustrasi motivasi (pexels.com/KristopherK)

Keyakinan adalah langkah awal untuk memulai sebuah tindakan. Tentunya, kamu hanya ingin melakukan hal yang kamu yakini, kan? Oleh karena itu, penting untuk menetapkan mimpi yang kamu percaya bahwa kamu bisa menggapainya. 

Misalnya, kamu bersemangat untuk datang ke pusat kebugaran karena ingin menurunkan berat badan. Kamu menetapkan target menurunkan 10 kilogram dalam waktu seminggu. Apakah ini akan memotivasimu? Kemungkinan besar tidak karena ini mustahil dan tentu saja gak sehat. 

Contoh lain, kamu menargetkan membeli penthouse seharga 5 miliar dalam waktu 1 tahun dari penghasilanmu yang sebesar 5 juta per bulan. Terlepas dari rezeki adalah rahasia, kamu sebenarnya juga gak yakin bahwa ini bisa terwujud. 

Baca Juga: 12 Kalimat Motivasi untuk Menyambut Tahun Baru Lebih Optimis

2. Mimpi yang realistis meningkatkan rasa percaya diri 

ilustrasi mengejar mimpi (pexels.com/ThisIsEngineering)

Seperti pada poin sebelumnya, manusia cenderung gak akan bertindak jika ia gak yakin akan kemampuannya untuk mewujudkan mimpi. Kepercayaan diri memberi pengaruh besar pada usahamu untuk berhasil. 

Mimpi yang realistis meningkatkan rasa percaya diri. Sementara, mimpi yang gak realistis justru menghancurkannya. Saat kamu berhasil mewujudkan mimpi kecil, kamu akan merasa percaya diri dan termotivasi untuk mewujudkan mimpi yang lebih besar, kan? 

Ini ibarat sebuah siklus yang melingkar. Kemungkinan mewujudkan mimpi yang realistis  jauh lebih besar. Kemudian, keberhasilan ini mendorong kepercayaan dirimu dan akhirnya membantumu untuk berusaha lebih dalam mewujudkan mimpi-mimpi yang lain. 

3. Mimpi yang realistis membuatmu tetap termotivasi

ilustrasi mengejar mimpi (pexels.com/Gerd Altmann)

Alasan ketiga, mimpi yang realistis akan membuatmu tetap termotivasi. Dengan begitu, mimpi yang kamu susun harus menjadi batu loncatan menuju keberhasilan.

Mimpi yang realistis akan membantumu mengambil langkah kecil yang jika dijalani secara konsisten akan menghasilkan pencapaian besar. Sebaliknya, semakin mimpimu gak realistis, semakin besar kemungkinanmu akan kehilangan motivasi. 

Seperti contoh sebelumnya, kamu berambisi menurunkan berat badan 10 kilogram dalam seminggu atau membeli penthouse 5 miliar dalam waktu setahun. Saat kamu mengetahui bahwa mimpimu itu gak realistis dan sulit dicapai, kamu akan kehilangan motivasi dan kemungkinan besar berhenti sama sekali untuk mencapainya. 

4. Mimpi yang realistis membuatmu fokus

ilustrasi mengejar mimpi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Mimpi yang gak realistis umumnya kurang konkret. Mungkin kamu sangat bersemangat saat menetapkan mimpi atau mungkin keinginan ini adalah sesuatu yang telah lama kamu mimpikan. 

Kamu boleh memiliki mimpi yang besar dan berani. Namun, akan lebih baik bila mimpi tersebut disusun dengan mimpi-mimpi yang lebih kecil sebagai batu loncatan. Ini membantumu untuk menjadi lebih fokus menggapinya. Misalnya, kamu memiliki keinginan menurunkan berat badan 10 kilogram dengan menetapkan target mingguan atau bulanan. 

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Matematika, Penuh Motivasi Berharga!

Verified Writer

Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya