TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Biasa Dilakukan Orang Bijak Jika Mengalami Kekalahan

Kehidupan nggak berhenti hanya karena pilihanmu nggak menang

unsplash.com/@dorianhrst

Hasil quick count pemilihan presiden 2019-2024 dari seluruh lembaga survei sudah terpampang nyata di semua media, baik itu penyiaran dan online. Meskipun dinyatakan sebagai lembaga survei yang kredibel, tetap saja banyak orang masih meributkan hasilnya. Beberapa masyarakat cenderung tidak sabar dan mengklaim pilihannya yang menang. Kondisi tenang yang dirindukan pun hanyalah sebatas impian, karena kericuhan di media sosial masih berlanjut hingga sekarang.

Capek nggak sih harus melihat perkataan negatif tiap hari? Pernyataan yang tidak membangun serta menyalahkan pihak lain terus berkoar-koar padahal real count dari KPU saja, masih dalam proses penghitungan manual. Daripada hati dan pikiranmu diisi sama hal-hal negatif, siapapun yang menang nanti, kamu harus bijak menyikapi dengan 6 tindakan ini.

1. Tetap kawal program pemimpin baru

https://www.pexels.com/@rawpixel

Visi misi dan hasil debat kedua calon telah kita ketahui. Saat nanti pemimpin terpilih dan wakil rakyat mulai bekerja di periode yang baru ini, nggak ada salahnya untuk mengawal program-program yang telah mereka canangkan. Jika ada yang melenceng, bahkan sampai menodai harga diri bangsa dengan perbuatan kotor mereka, sebagai masyarakat kita bisa protes, salah satunya lewat petisi.

Beberapa anak muda lainnya bahkan mau masuk di dunia politik untuk ikut andil memberikan perubahan bagi negara. Tidak terjun pun, kita bisa berkontribusi lewat pekerjaan kita. Atau cara kawal pemimpin lainnya yang bisa dilakukan adalah, berkontribusi lewat pemilu lima tahun mendatang. Presiden, partai pengusung presiden dan sosok wakil rakyat serta partainya yang sudah mengecewakanmu, tentu tidak perlu lagi dipilih menjadi pemimpin kita.

2. Tetap menghormati dan menghargai pemimpin baru

https://www.pexels.com/@rawpixel

Sulit memang untuk berlapang dada menerima kekalahan calon pemimpin yang tadinya dielu-elukan. Tapi mau sampai kapan? Bagaimana pun, calon pemimpin yang menang tetap akan menjadi pemimpin negerimu, kecuali kamu pindah negara.

Yang bisa kita petik dari pemilu ini adalah, siapapun beliau yang terpilih, ia adalah pilihan dari sebagian besar rakyat. Tetaplah untuk menghargai sosoknya. Seseorang yang harus dihormati keberadaannya. Semua keputusan baiknya di kepemimpinan mendatang tentu akan berdampak pada dirimu dan orang lain. Kalaupun belum merasakan hasil pekerjaannya, percayalah bahwa masyarakat di daerah lain telah merasakan lebih dulu. Kamu tinggal bersabar menunggu dan terus mengawal.

Baca Juga: Gak Mudah Dikalahkan, 4 Zodiak Ini Paling Kompetitif dalam Pekerjaan

3. Berhenti nyinyir dengan teman yang berbeda pilihan

https://unsplash.com/@jmpsharp

Dengan berakhirnya pemilu, harapan untuk suasana yang damai dan tenang sangat dirindukan oleh masyarakat 'waras'. Balik lagi ke semboyan Bhinneka Tunggal Ika, 'Berbeda-beda tetapi tetap satu', artinya banyak perbedaan, tapi nggak mengacaukan sebuah ikatan keluarga dan pertemanan.

Karena bagaimanapun, nyinyir dan menjelekkan pilihan seseorang akan memicu keonaran dan menjauhkan relasi yang sudah baik sebelumnya. Sadarkah ada beberapa oknum yang justru senang dengan keributan ini? Apakah tidak ada kerjaan yang lebih positif daripada terlalu fanatik dengan pilihanmu? Mereka juga manusia tidak sempurna yang tentu punya kekurangan.

4. Doakan terus pemimpin baru supaya membawa perubahan yang lebih baik

https://www.pexels.com/@rawpixel

Daripada mencari-cari kesalahannya, sebagai masyarakat yang bijak dan beriman, akan lebih baik terus mendoakan calon pemimpin baru kita. Karena doa benar-benar mengubah segala sesuatu, termasuk kondisi bangsa kita. Doa yang dipanjat bersama-sama, tentu dapat mengubah kepribadian pemimpin terpilih menjadi lebih baik dan adil.

5. Boleh mengkritik disertai data dan fakta yang jelas

https://www.pexels.com/@mastercowley

Manusia memang paling gampang menuntut dan menyalahi hasil kerja seseorang. Belum lagi, pernyataan keluhan tersebut bisa disalahartikan menjadi hoaks yang tentu keberadaannya bisa merugikan pihak tertentu. Coba saja kita yang diperhadapkan dengan masalah tersebut, belum tentu sekuat dan sehebat calon pemimpin terpilih tersebut.

Boleh kok mengkritik calon pemimpin baru kita, asalkan ada fakta dan data yang jelas sehingga kritik menjadi terarah. Mungkin kritikannya tidak diakhiri dengan sebuah solusi, tapi setidaknya calon pemimpin baru dapat mengetahui pasti apa permasalahan tiap daerah, sehingga mampu mengambil keputusan dan solusi yang tepat.

Baca Juga: Sultan: Menang Jangan Sombong, Yang Kalah Harus Menerima Kekalahan

Verified Writer

Ribka Damanik

musik, dance, menulis, dan hal-_hal berbau fun adalah penyeimbang hidup

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya