Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Selama ini, Singapura memang terkenal dengan ketertiban warganya, termasuk dalam hal berlalu lintas di jalan raya. Yuk, kita intip perilaku berkendara di negeri Singa yang bisa kita jadikan teladan.
Coba deh mulai dulu dari diri sendiri untuk menerapkan kebiasaan baik ini kala di jalanan. Ini dia kebiasaan yang bisa mulai kamu contoh dan terapkan.
1. Pengendara kendaraan tidak melampaui batas zebra cross saat berhenti di lampu merah
Para pengendara mobil dan sepeda motor di Singapura begitu menghargai pejalan kaki. Di lokasi zebra cross, mereka akan berhenti di belakang garis putih saat lampu pengatur lalu lintas berwarna merah.
2. Pesepeda motor gak akan jalan di trotoar atau jalur sepeda
cyclinginsingapore.blogspot.com Gak akan ada satu pun pengendara sepeda motor di Singapura melewati kawasan pejalan kaki atau jalur sepeda walaupun dalam kondisi macet pada saat aktivitas pulang kerja atau jam-jam istirahat makan siang. Trotoar pun selalu bersih dari sepeda motor. Memang sih, rasanya kurang apple to apple sih mengingat jumlah sepeda motor di Singapura lebih sedikit dari di negeri kita, tapi gak ada salahnya kan untuk menerapkan perilaku demikian?
3. Seberapapun dekat jaraknya, pesepeda motor wajib mengenakan helm
Entah jarak jauh atau dekat meski hanya beberapa meter perjalanan, pesepeda motor di negeri ini juga akan selalu pakai helm saat berkendara.
Baca Juga: Transportasiku, Aplikasi Lalu Lintas Serba Ada untuk Warga Surabaya
4. Ketemu lampu merah? Wajib berhenti tepat sesuai waktunya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Saat berada di perempatan jalan dengan lampu kuning, mungkin banyak di antara kita yang justru mempercepat laju kendaraan supaya gak kena lampu merah. Di Singapura, pengendara kendaraan akan melambatkan kendaraannya saat lampu pengatur lalu lintas berwarna kuning dan benar-benar berhenti tepat saat lampu merah menyala. Apabila gagal berhenti, siap-siap untuk membayar denda. Ketika lampu hijau menyala, gak ada bunyi klakson guna memperingati kendaraan yang ada di depannya.
5. Gak berbelok atau memutar arah kendaraan seenaknya
Saat berbelok atau berputar arah, pengemudi kendaraan di Singapura akan dengan sabar menunggu kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Pengemudi di sana hanya akan berani memutar kendaraannya jika di jalur sebelahnya sudah benar-benar kosong.
6. Patuh dengan aturan kecepatan maksimal berkendara
Di negeri ini, kamu akan jarang menemukan pengemudi ugal-ugalan yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan sangat tinggi. Pengendara sangat mematuhi kecepatan berkendara yang dibatasi maksimal 80 km/jam di jalan tol dan 60 km/jam di jalan dalam kota.
Baca Juga: Wagub Sulsel Minta Generasi Millenial Lebih Tertib Berlalu Lintas