TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

The Power of Kepepet, Ini 5 Alasan Kenapa Kamu harus Menjauhinya

Yuk, hilangkan kebiasaan burukmu ini di tahun 2020!

Pixabay/nicolagiordano

Kerap terdengar, the power of kepepet adalah budaya kita orang Indonesia. Maklum saja, rakyat Indonesia terkenal dengan gaya hidupnya yang santai. The power of kepepet menunjukkan kebiasaan seseorang yang memanfaatkan saat-saat terakhir untuk menuntaskan sebuah pekerjaan.

The power of kepepet dianggap sebagai jurus sakti tatkala tugas sudah mendesak sementara sisa waktu tinggal sedikit. Di saat-saat tertentu, jurus ini memang bisa membantumu mengakali keterbatasan waktu.

Tapi, sebaiknya kamu menghindarinya karena bisa menjadi kebiasaan buruk dalam hidupmu. Berikut adalah 5 alasan kenapa kamu mesti menjauhi gaya hidup last minute ini.

1. Ada yang salah dengan manajemen waktumu

Pixabay/PublicDomainPictures

Kebanyakan dari penganut gaya hidup the power of kepepet adalah mereka yang suka menunda-nunda pekerjaan. Menyia-nyiakan banyak waktu di awal untuk bersantai dan mengabaikan pekerjaan yang sudah semestinya dikerjakan. Jika kamu adalah salah satu pelakunya, segeralah berbenah, karena berarti ada yang salah dengan manajemen waktumu.

Manajemen waktu adalah soal kebiasaan. Kamu harus melatih dan memaksa diri sendiri untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Jika kamu masih kesulitan, cobalah membagi aktivitas harianmu dalam skala prioritas. Selesaikan tugasmu berdasarkan mana yang penting dan genting terlebih dahulu.

Bekerja dalam kondisi terdesak karena kekurangan waktu bisa kamu minimalisir jika kamu mampu mengaturnya. Percayalah, kamu keren jika bisa me-manage waktu dengan baik!

Baca Juga: 5 Kebiasaan Orang yang Menjalani Hidupnya dengan Santai

2. Pekerjaanmu jauh dari kata sempurna

Pixabay/silviarita

Idealnya, sebuah tugas atau pekerjaan memiliki dua waktu, waktu pertama untuk pengerjaan dan waktu ke dua untuk perbaikan. Salam salut untuk kamu jika bisa menerapkan gaya kerja seperti itu. Karena hanya orang yang langsung eksekusi sejak awal yang bisa melakukannya.

Apa kabar kamu yang bergaya kerja the power of kepepet? Sudah pasti pekerjaanmu jauh dari kata sempurna. Waktu pertama habis untuk berleha-leha, waktu ke dua atau waktu-waktu terakhir dikebut untuk pengerjaannya.

Lalu, kapan lagi kamu bisa melakukan perbaikan jika ternyata masih banyak yang salah? Alhasil, pekerjaanmu selesai ala kadarnya saja.

3. Gaya kerjamu bisa menyulitkan orang lain

Pixabay/Concord90

Tidak ada yang lebih menyebalkan dari teman satu tim yang keterlaluan santainya dan suka menunda-nunda alias pemalas. Baik rekan kelompok tugas sewaktu kuliah maupun rekan di tempat kerja. Pastikan bahwa kamu bukan salah satu pelakunya, ya!

Meski kamu merasa bahwa segala kreativitas dan bakat terbaikmu akan muncul di saat-saat terakhir, kamu tetap tak bisa menerapkan jurus the power of kepepet-mu jika sudah menjadi bagian dari sebuah tim. Karena masing-masing rekanmu dalam tim tentu juga memiliki kesibukan selain itu. Mereka bisa kesulitan oleh kebiasaan burukmu karena bisa mengganggu aktivitas mereka yang lain.

4. Meningkatkan kecemasan

Pixabay/nicolagiordano

Santai di awal, panik di ujung waktu. Kecemasan meningkat karena kalang kabut menyelesaikan tugas sembari dikejar batas waktu. Itulah yang akan kamu rasakan jika terbiasa bekerja di menit-menit terakhir. Cobalah mengubah pola hidupmu dan kamu akan merasakan nikmatnya sebuah tugas atau pekerjaan, alih-alih kecemasan.

Jika kamu masih menjadi mahasiswa contohnya, segeralah menuntaskan tugas dari dosen sejak hari pertama tugas itu diterima. Kamu hanya perlu tersenyum santai menyaksikan teman-temanmu yang kalang kabut menyelesaikan tugas itu di waktu-waktu terakhir sementara tugas milikmu sudah selesai dengan paripurna.

Baca Juga: Apa Kebiasaan Burukmu yang Paling Diingat Orang?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya