TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Langkah dalam Meningkatkan Kemampuan Diri

Padahal bisa menghambat produktivitas

Ilustrasi menunda-nunda (pexels / Andrea Piacquadio)

Produktivitas menjadi elemen penting dalam meningkatkan kemampuan diri, apa pun kemampuannya. Misalnya dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Penundaan kerap menjadi penghambat produktivitas.

Sayangnya, untuk sebagian orang, dalam meningkatkan produktivitas adalah hal yang sulit. Tidak tahu cara mengembangkan bahkan memulainya. Langkah di bawah bisa kamu ambil untuk membantumu memulainya.

1. Mulai dengan motivasi

Ilustrasi mempelajari tips produktifitas (pexels / Tirachard Kumtanom)

Salah satu langkah pertama dalam meningkatkan kemampuan diri dimulai dengan semangat dan motivasi yang kuat. Jika ingin meraih peningkatan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pengembangan diri, produktivitas, dan cara mengelola waktu dengan lebih baik, mulailah dengan mencari motivasi yang kuat.

Harus ditemukan tekad untuk mengambil langkah-langkah konkret guna meraih perubahan positif dalam hidup. Semangat ini mendorong untuk mulai mencari pilihan dan jalan menuju peningkatan diri yang lebih baik, sehingga dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri dan meraih kesuksesan di berbagai bidang.

Baca Juga: 5 Cara Berhenti dari Kebiasaan Suka Menunda-nunda, Atur Jadwal Harian!

2. Jelajahi dunia peningkatan diri

Ilustrasi kewalahan informasi (pexels / Andrea Piacquadio)

Menyelami lebih dalam ke dalam dunia pengembangan diri dengan menggali berbagai sumber yang membahas cara meningkatkan potensi diri. Ini melibatkan terlibat dalam membaca buku-buku yang menginspirasi, mendengarkan podcast yang memberikan wawasan baru, serta menjelajahi wawancara dengan individu yang telah mencapai kesuksesan.

Dengan memasuki ranah pengembangan diri, akan diperoleh pengetahuan berharga yang membantu mengarahkan kehidupan ke arah yang lebih positif dan produktif. Dalam lingkup ini, tidak hanya dikumpulkan informasi, tetapi juga digali inti potensi diri yang mungkin belum terungkap sebelumnya.

3. Dampak ADHD pada produktivitas

Ilustrasi ADHD (pexels / Tara Winstead)

Namun, dalam perjalanan menuju produktivitas dan peningkatan diri, seringkali ada rintangan yang tidak terlihat, misalnya ADHD. Di balik teori-teori yang terlihat menjanjikan, ternyata ada individu yang terjebak dalam perjuangan tak terlihat.

Bagi banyak orang dewasa, diagnosis ADHD yang belum terungkap seringkali menjadi akar dari tantangan produktivitas yang mereka hadapi. Ironisnya, sebagian besar dari mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengalami ADHD.

Harus diketahui bahwa dampak dari ADHD yang tidak terdiagnosis dapat memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas dalam banyak area. Dengan statistik yang mengungkap bahwa sekitar 50 hingga 66 persen kasus ADHD pada orang dewasa tetap tidak terdiagnosis, masalah ini menjadi semakin kompleks.

Itulah mengapa kita perlu meningkatkan kesadaran akan ADHD dan perlunya mencari bantuan profesional jika gejala-gejala ini relevan bagi kita.

4. Perbedaan otak ADHD dan neurotipikal

Ilustrasi cara kerja otak (pexels / SHVETS production)

Meski banyak sumber panduan produktivitas hadir dengan niat baik, ada satu kenyataan yang tak bisa diabaikan: setiap otak unik dan bekerja dengan cara yang berbeda. Bagi mereka yang memiliki ADHD, panduan-panduan tersebut bisa saja tak efektif, bukan karena mereka kurang mampu, tetapi karena perbedaan mendasar dalam kognisi.

Kita harus menyadari bahwa panduan-panduan tersebut sebagian besar berfokus pada cara berpikir neurotipikal, yang bisa sangat berbeda dari cara kerja otak individu dengan ADHD. Tugas kita adalah untuk menerima perbedaan tersebut sebagai kekayaan yang unik, bukan sebagai kelemahan.

Bukanlah tentang siapa yang lebih baik atau lebih buruk, melainkan tentang pemahaman bahwa setiap otak memiliki keunikan yang harus diakui dan dihargai. Jadi, jika seseorang memiliki ADHD dan kadang-kadang merasa frustrasi karena panduan-panduan yang sepertinya tidak cocok, ingatlah bahwa cara berpikir mereka bukannya lebih buruk, hanya saja berbeda, dan mungkin terdapat cara yang lebih sesuai untuk memahami dan menghadapinya.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Gak Menghargai Waktu, Sering Menunda?

Verified Writer

Rizky Fajar Adipratama

Kau hancurkan diriku saat engkau pergi Setelah kau patahkan sayap ini Hingga ku takkan bisa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya