TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Pemberkatan Harus di Gereja? Ini Penjelasannya!

Sering menjadi pertanyaan banyak orang

Ilustrasi pernikahan (unsplash.com/Annie Williams)

Bagi umat nasrani baik Kristen maupun Katolik, saat melakukan pemberkatan pernikahan biasanya dilakukan di gereja. Tapi sering muncul pertanyaan, apakah pemberkatan harus di gereja? Atau bisa di tempat lain? Apakah sebuah kewajiban?

Untuk menjawabnya, kamu bisa menyimak penjelasan dalam artikel kali ini. Yuk, simak sampai selesai!

Baca Juga: Gereja Tertua di Bandung: Gereja Kristen Protestan Bethel 

1. Pernikahan menurut ayat Alkitab

Ilustrasi pasangan (pexels.com/Jeremy Wong)

Dalam Alkitab sudah dijelaskan mengenai pernikahan, yang ditahbiskan oleh Tuhan dan itu adalah representasi dari Yesus dan gereja. Pernikahan merupakan perjanjian dengan Tuhan yang tak bisa dipisahkan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak beberapa ayat mengenai pernikahan dalam Alkitab dikutip dari Just Disciple.

  • Kejadian 2:24: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan berpegang teguh pada istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
  • Efesus 5:25: “Bagi suami, ini berarti kasihilah istrimu, sama seperti Kristus mengasihi jemaat. Dia menyerahkan hidupnya untuknya.”
  • Markus 10:9: “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh siapa pun.”
  • Amsal 18:22: “Siapa mendapatkan istri, menemukan apa yang baik dan menerima kebaikan dari Tuhan.”
  • Petrus 3:7: “Demikian juga suamimu harus menghormati istrimu. Perlakukan istrimu dengan pengertian saat kamu hidup bersama. Dia mungkin lebih lemah dari kamu, tetapi dia adalah mitra kamu yang setara dalam anugerah kehidupan baru dari Tuhan. Perlakukan dia sebagaimana mestinya agar doamu tidak terhalang.”
  • Korintus 7:3-4: “Suami harus memenuhi kewajiban perkawinannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi menyerahkannya kepada suaminya. Demikian pula, suami tidak memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri tetapi menyerahkannya kepada istrinya.”

2. Pandangan pernikahan gereja penginjil dan non-penginjil

Ilustrasi pasangan (Unsplash.com/SergeyMikheev)

Setelah tahu beberapa ayat Alkitab tentang pernikahan, di sana memang tidak secara eksplisit mengatakan apakah seseorang harus menikah di gereja. Tapi dalam pernikahan kita harus melakukannya dengan hormat, membuat perjanjian yang diketahui oleh masyarakat.

Lalu apa pandangan gereja-gereja terkait apakah menikah harus di gereja? Berikut penjelasan menurut gereja penginjil dan non-penginjil masih dikutip dari laman yang sama.

Gereja penginjil

Menyarankan orang Kristen untuk menikah dengan pendeta atau pengkhotbah; pada dasarnya orang yang diakui sebagai pemimpin yang memiliki otoritas di gereja. Selain itu pilih orang Kristen sebagai saksi pernikahan, karena mereka menyadari apa arti pernikahan yang sebenarnya bagi Tuhan dan perjanjian yang dibuat. Jadi, dapat dikatakan menikah tidak harus di gereja selama beberapa hal tadi terpenuhi.

Gereja non-penginjil

Kontribusi gereja dalam melaksanakan pernikahan adalah untuk menegaskan institusi ilahi pernikahan, untuk memohon berkat Tuhan atas mereka yang akan memasuki hubungan perkawinan sesuai dengan firman-Nya. Pernikahan juga untuk mendengar sumpah mereka yang ingin menikah, dan untuk meyakinkan pasangan akan anugerah Tuhan dalam hubungan baru mereka. Jadi dari gambaran ini, tidak diharuskan pernikahan di gedung gereja.

Baca Juga: 5 Fakta Gereja Our Lady, Gereja Ikonik di Kota Bruges, Belgia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya