TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IWF 2020: 9 Cara Artikel Cepat Terbit dari Editor IDN Times Community 

Wajib banget diperhatikan oleh Community Writers! #IWF2020

youtube.com/IDN Times

Apakah kamu bingung mengapa artikelmu gak pernah diterbitkan oleh IDN Times? Gak cuma itu, bahkan artikelmu ditolak sedangkan kamu merasa artikel yang ditulis itu bagus. Lalu salahnya di mana?

Tenang guys, jangan panik dulu. Dalam acara Indonesia Writers Festival 2020 oleh IDN Times, Febrianti Diah Kusumaningrum, Tita Novaya, Diana Eka, Viktor Yudha, Merry Wulan, dan Arifina Budi selaku editor IDN Times Community memaparkan cara agar artikel penulis IDN Community cepat terbit. Penasaran ‘kan? Yuk, lihat penjelasannya di bawah ini.

1. Pelajari cara menulis artikel yang baik

youtube.com/IDN Times

Jangan pernah malas untuk belajar cara menulis artikel yang baik. Sebagai penulis di IDN Times, kamu harus mau memahami PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Keduanya merupakan pedoman dasar dalam menulis artikel berbahasa Indonesia yang wajib dimengerti oleh penulis.

Sedangkan untuk bisa membuat artikel yang layak tayang, kamu juga harus mau mempelajari tutorial menulis yang ada di dashboard akun penulis IDN Times. Dalam tutorial tersebut, para editor sudah menerangkan secara jelas cara menulis yang benar lho. Jadi jangan malas belajar ya. 

2. Riset yang mendalam

pexels.com/Gustavo Fring

IDN Times selalu mengedepankan kualitas, jadi jangan pernah mengirimkan artikel asal-asalan atau tanpa riset yang mendalam. Kamu bisa meriset tema artikel yang ingin kamu tulis di beberapa website luar negeri yang sudah terverifikasi, jurnal ilmiah, hingga buku yang kredibel. Dengan riset seperti ini, artikelmu jadi lebih berkualitas. 

Baca Juga: IWF 2020: 6 Kelebihan Menulis di IDN Times Dibanding Platform Lainnya

3. Judul yang menarik dan spesifik

thebalancesmb.com

"Dari mata turun ke hati" , istilah ini menggambarkan seseorang akan tertarik dengan orang lain dari penampilannya dulu kemudian hatinya. Sama seperti artikel, para editor akan tertarik untuk melirik tulisan IDN Community Writers, ya dari judul artikelnya terlebih dulu. Hindarilah kesalahan menulis (typo) pada judul dan tulislah secara spesifik garis besar artikelmu pada judul. 

4. Foto yang menarik sesuai standar IDN Times

pexels.com/ready made

Perhatikan cara mengunggah foto-foto pada artikelmu. Cobalah lihat, apakah foto yang kamu unggah itu mengandung copywright atau bebas, berkualitas HD atau buram, dan yang paling penting sesuai dengan standar IDN Times. Kamu bisa mengetahui syarat foto yang diperbolehkan melalui tutorial IDN Times ya. 

5. Baca kembali artikelmu sebelum dikirimkan

pexels.com/Andrea Piacquadio

Walaupun editor membantu untuk menata tulisan dalam artikelmu, tak lantas kamu memasrahkan seluruhnya pada editor. Hey! Setiap hari editor harus mengecek ratusan artikel guys , jadi jangan persulit tugas mereka. 

Alangkah baiknya, kamu membaca kembali artikelmu sebelum dikirimkan ke editor. Lihatlah apakah ada typo, foto yang tidak memenuhi syarat, atau judul yang kurang pas. Nah, dengan cara ini baik penulis maupun editor sama-sama enak, 'kan. Setuju?

6. Sesuaikan gaya bahasa IDN Times

medium.com

Ini penting banget! Baik di media online mau pun offline, kamu harus mempelajari gaya bahasanya jika ingin menulis di media tersebut. Sama seperti di IDN Times, penulis harus mau mengikuti gaya bahasa khas platform menulis nomor satu di Indonesia ini. Gak sulit kok, kamu hanya perlu membaca dan mempelajari artikel-artikel yang sudah terbit di IDN Times. Semangat!

7. Jauhi plagiat!

pexels.com/ Andrea Piacquadio

Jangan pernah mengirimkan artikel plagiat ke editor IDN Times Community. Ini karena para editor tidak bisa dibohongi oleh kamu yang hanya copy paste artikel orang lain. Paling tidak kamu melakukan parafrase, mengungkapkan konsep yang sama dengan sumber penulisan sesuai gaya tulisanmu sendiri. Di samping itu, kamu juga harus menuliskan sumber inspirasi tulisanmu dalam artikel ya.

8. Jangan panik ketika artikel direvisi

pexels/energepic.com

Revisi itu bukan berarti editor tidak menyukai artikelmu, justru sebaliknya, artikel yang kamu tulis disukai oleh editor namun terdapat kekurangan yang harus dilengkapi. Jadi jangan panik ya.

Sebenarnya revisi itu tanda perhatian editor pada penulis lho, karena biasanya editor akan memberikan perhatian lebih dengan memberikan saran penulisan yang bisa kamu ikuti. Setelah itu, perbaiki tulisanmu sesuai saran editor dan kirim lagi.

Baca Juga: IWF 2020: 5 Sisi Spesial KDrama Menurut Rasyid Baihaqi, Yuk Nonton!

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya