TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanaman untuk Sistem Akuaponik, Kombinasi Akuakultur dan Hidroponik

Berkebun sekaligus memelihara ikan

ilustrasi sistem pertanian akuaponik (kodamakoifarm.com)

Akuaponik adalah sistem pertanian dengan menggabungkan akuakultur, yakni budidaya ikan dan hewan air lainnya dan hidroponik yang menanam tanaman tanpa air, dilansir laman Permaculture News. Sistem pertanian ini memanfaatkan simbiosis mutualisme di mana tanaman mendapatkan nutrisi dari kotoran hewan, sedangkan sayuran membersihkan air tempat ikan tinggal.

Kamu bisa manfaatkan akuaponik sebagai solusi berkebun sekaligus memelihara ikan yang lebih hemat ruang. Selain itu, akuaponik pun dinilai lebih menghemat pengeluaran karena bisa menghasilkan sayuran dan ikan sendiri. Wah, sangat menguntungkan, ya! 

Nah, tak usah berlama-lama, yuk mulai akuaponik dengan menggunakan lima jenis tanaman sayur dan buah berikut ini. 

1. Basil

ilustrasi kemangi atau basil (unsplash.com/Lesly Juarez)

Basil adalah tanaman yang menjadi favorit para petani akuaponik. Kemudahan dalam memelihara, kebutuhan nutrisi tanaman yang tidak terlalu merepotkan, waktu panen yang tidak terlama yakni sekitar 3-4 minggu saja membuat basil sangat dicintai petani akuaponik. 

Selama kamu menaruh basil pada area yang mendapatkan banyak sinar matahari, yakni sekitar 14-18 jam penyinaran, tanaman ini bisa berkembang biak dengan baik. Oya, untuk mendapatkan hasil terbaik, jangan lupa rutin memotong bunga dan pangkal batang agar basil tumbuh dengan subur. 

Baca Juga: 5 Fakta Tanaman Binahong Merah, Tanaman Merambat Serba Guna

2. Timun

ilustrasi tanaman mentimun (gardenerspath.com)

Timun atau mentimun merupakan tanaman yang paling baik tumbuh di daerah yang kaya akan sinar matahari. Walau begitu, kamu perlu cermat memperhatikan akar tanaman ini karena sangat cepat merambat sehingga dapat menyumpat pipa dalam sistem akuaponik. 

Selain itu, kamu juga perlu memerhatikan jarak antar timun sekitar 28-60 cm. Jarak timun yang terlalu rapat bisa menimbun nitrogen yang memengaruhi kualitas air. Dalam studi yang diterbitkan Jurnal Universitas IPB tahun 2015, nitrogen adalah penghasil amonia dan urea yang dapat membuat kualitas air menjadi buruk.

3. Strawberry

ilustrasi tanaman strawberry (unsplash.com/Henry & Co.)

Strawberry (stroberi) paling tepat memakai sistem akuaponik vertikal karena tanaman ini dapat berkembang biak secara cepat meski ada di ruang yang sempit. Sayangnya, stroberi dengan sistem akuaponik hanya dapat menghasilkan sedikit buah. Itulah sebabnya, kamu perlu menanam lebih banyak stroberi untuk menghasilkan lebih banyak buah. 

Berbeda dengan tanaman sayur hijau, stroberi memerlukan lebih banyak potasium. Karena itu, sebagian besar petani akan menambahkan nutrisi potasium pada sistem akuaponik ketika tanaman mulai fokus untuk berbuah. 

4. Selada air

ilustrasi selada air (unsplash.com/Karolina Kołodziejczak)

Selada air adalah tanaman yang sangat mudah berkembang biak. Walau dianggap menguntungkan, jika kamu temasuk orang yang sangat sibuk, selada air justru dapat merepotkanmu. Satu tanaman kecil selada air dapat berubah jadi lebih banyak sebelum kami menyadarinya, bahkan lebih banyak dari apa yang kamu butuhkan. 

Jadi, jika kamu tidak memanennya secara teratur, selada air bisa menjadi penyebab masalah dalam sistem akuaponik. Tapi sebaliknya, kalau kamu sangat menyukai mengonsumsi sayuran atau membagikannya pada orang lain, selada air sesuai dengan karaktermu. 

Baca Juga: 9 Ide Tanaman Kering untuk Dapur & Area Makan, Hangatkan Suasana Rumah

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya