Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagai kota wisata, Yogyakarta memiliki pakaian adat yang menarik untuk disimak. Ada beberapa macam pakaian adat yang sering digunakan masyarakat Yogyakarta.
Pakaian ini biasanya digunakan pada saat hari-hari besar atau upacara adat. Seperti apa ya istilah atau nama pakaian adat khas Yogyakarta ini? Lihat yuk di bawah ini!
1. Surjan
Surjan merupakan pakaian adat Yogyakarta yang sering digunakan pria untuk upacara Grebeg. Surjan memiliki motif yang bermacam-macam, tapi yang paling sering digunakan adalah surjan garis-garis berwarna cokelat. Pengunaan surjan biasanya dipadukan dengan kain jarik bermotif dan blangkon sebagai aksesori kepala.
2. Jarik
Kain Jarik ini memang dikenal sebagai pakaian khas Jawa, termasuk Yogyakarta. Jarik memiliki motif batik dengan berbagai macam corak. Motif jarik yang paling terkenal adalah sidomukti, sidomulyo, dan sekar jagad. Jarik ini dapat digunakan baik untuk pria maupun wanita.
Baca Juga: 6 Istilah Pakaian Adat Jawa Tengah yang Harus Kamu Ketahui
3. Kebaya beledu
Sama seperti kebaya Jawa pada umumnya, wanita Yogyakarta juga mengenakan kebaya beledu. Kebaya ini juga dipadukan dengan kain jarik dalam pemakaiannya. Selain dari bahan beledu, kebaya ini terbuat dari kain sutra, katun dan sebagainya. Kebaya ini melambangkan tindak tanduk wanita yang harus lemah lembut.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Selain itu, para wanita juga mengenakan konde sebagai tatanan rambutnya. Kalung bersusun juga dipasang di bagian dada kebaya. Kalung ini memiliki makna 3 tingkat kehidupan manusia yaitu lahir, menikah dan kematian.
4. Pakaian abdi dalem
Abdi dalem merupakan sebutan untuk pegawai keraton. Mereka biasanya menggunakan pakaian khusus yaitu sikep alit dan langeran. Sikep alit terdiri dari kain batik sawitan, baju berwarna biru tua dengan kancing baju yang terbuat dari tembaga atau kuningan, destar sebagai penutup kepala, serta keris yang diletakkan di bagian pinggang kanan belakang.
Sedangkan langeran merupakan pakaian yang terdiri dari kain batik, baju yang terbuat dari bahan laken, kemeja putih dengan model kerah berdiri dan tambahan dasi kupu-kupu, keris model gayman atau ladrangan, serta selop berwarna hitam. Pakaian ini biasanya dikenakan pada pertemuan khusus atau saat jamuan makan malam.
Baca Juga: Penuh Filosofi, Ini 6 Nama Pakaian Adat Aceh