TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hadis & Ayat Ini Ajarkan Arti Kebahagiaan Hidup, Sederhana Kok!

Gak melulu soal duit!

Foto hanya ilustrasi. (Pexels/MatheusFerrero)

Semua orang ingin bahagia. Namun sayang, banyak orang mengira kebahagiaan itu bisa diraih dengan banyaknya harta. Karenanya, banyak orang yang banting tulang mencari harta agar bahagia.

Pertanyaannya sekarang, apakah orang kaya itu pasti bahagia? Apakah orang tidak punya itu pasti nestapa? Jawabannya tidak. Orang kaya bisa saja susah luar biasa. Orang tidak punya juga bisa bahagia sebahagia-bahagianya. Karena kebahagiaan hidup itu tidak bisa diukur dengan materi, tapi dengan hati.

Nah, berikut ini 5 hadis dan ayat Al-quran yang menjelaskan arti kaya yang hakiki, arti kebahagiaan dan cara meraihnya. Kebahagiaan menurut hadis dan ayat ini bersifat abadi. Karena mencakup dunia sampai akhirat.

1. Kaya yang hakiki adalah saat hati kita merasa kaya

Unsplash/neptunewings

“Kaya (yang sebenarnya) bukan dengan banyaknya harta, tapi kaya yang sebenarnya adalah kaya hati.” (HR. Muttafaq Alaih)

Tidak semua orang yang memiliki banyak harta itu kaya. Karena kaya yang sebenarnya adalah kaya hati. Orang miskin, tapi hatinya kaya maka dia kaya yang sebenarnya.

Banyak orang yang memiliki harta melimpah, tapi hatinya tidak merasa cukup. Mereka kurang terus. Awalnya hanya ingin memiliki sepeda motor. Setelah memilikinya, menginginkan mobil. Setelah memilikinya, menginginkan pesawat terbang. Begitu seterusnya.

Maka, dia terus berusaha menambah kekayaan. Tidak kenal waktu, tidak kenal tempat. Bahkan, tidak kenal halal-haram. Jika gagal, susahnya bukan kepalang. Orang yang seperti ini, meski hartanya banyak bukanlah orang kaya.

Disebut kaya jika hatinya kaya. Maksudnya? Kita merasa cukup dengan pemberian Allah. Kita terima semua yang ditakdirkan Allah kepada kita. Maka, kita tidak rakus. Tidak pula punya keinginan untuk menumpuk-numpuk harta.

Jika hati kita demikian, maka kita kaya dengan sebenar-benarnya. Meski harta yang kita miliki biasa-biasa saja. Hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Lalu bagaimana agar kita memiliki hati yang demikian? Pasrah kepada Allah. Yakin saja, apa yang Allah berikan kepada kita itu pasti yang terbaik. (Fath Al-Bari, 11/272)

Baca Juga: 5 Hadis Nabi Muhammad SAW, Makin Semangat dan Sukses dalam Hidup

2. Lebih percaya pada Allah dari pada materi yang kita miliki

pexels/Artem beliaikin

“…….. Barangsiapa yang ingin menjadi orang paling kaya, maka lebih percayalah pada apa yang dimiliki Allah dari pada apa yang ada di tangannya,” (HR. Imam Hakim)

Orang yang paling kaya itu bukan orang yang paling banyak hartanya. Tapi, orang yang bersandar kepada Allah. Dia lebih mengandalkan Allah dari pada dirinya. Lebih percaya Allah dari pada harta yang dimilikinya.

Oleh karenanya, ketika sukses, dia tidak jemawa. Karena kesuksesan itu milik Allah. Kapan saja Allah bisa mengambilnya. Jika gagal, tidak frustrasi. Kegagalan itu pemberian Allah. Kembalikan semuanya kepada Allah. (Subul as-Salam, 4/170)

3. Kuncinya adalah menerima pemberian Allah dengan senang hati

Unsplash/nathananderson

“… dan ridalah dengan apa yang diberikan Allah untukmu, maka kamu menjadi orang yang paling kaya…” (HR. Imam Baihaqi)

Kunci utama agar kita menjadi orang kaya yang sebenarnya adalah menerima dan rida dengan pemberian Allah. Walaupun pemberian itu sangat sederhana. Hal itu akan membuat kita bahagia, nyaman dan tentram dalam menjalani hidup.

Apakah dalam Islam kita tidak boleh berusaha untuk memiliki banyak harta? Bukan begitu maksudnya. Bekerja itu baik, banyak harta itu baik. Tapi, kita perlu menyadari, harta itu bukan segalanya. Harta belum tentu bikin hati bahagia.

Kita bisa bahagia jika Allah menjadi sandaran. Jika banyak harta, kita syukuri. Dan kita gunakan harta itu untuk hal yang baik. Lebih-lebih untuk berjuang di jalan-Nya. Jika tidak banyak harta, kita terima. Kita rida dan rela. Wong semuanya dari Allah. (Fayd Al-Qadir, 1/161)

4. Sering-seringlah melihat ke bawah agar pandai bersyukur

my-business-blog.de

“Sungguh beruntung, orang yang (beragama) islam, diberi rezeki yang cukup, dan menerima apa yang diberikan Allah kepadanya.” (HR. Imam Muslim)

Nah, orang seperti dalam hadis ini orang yang beruntung dunia akhirat. Di dunia bahagia hatinya, di akhirat tentram hidupnya. Karena dia akan masuk surga. Siapa dia?

Orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasulnya. Orang yang diberi rezeki cukup. Tidak banyak, tapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dan yang terakhir dia qanaah. Dia terima rezeki Allah itu dengan lapang dada.

Dalam masalah harta dan keduniaan, kita memang perlu melihat ke bawah. Agar hati pandai bersyukur.

Jika sekarang kita sudah punya mobil, cobalah lihat ke tetangga yang hanya memiliki sepeda motor. Jika kita memiliki sepeda motor, cobalah kita lihat tetangga yang hanya memiliki sepeda ontel. Begitu seterusnya. Maka kita akan bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah. (Fayd Al-Qadir, 4/665)

Baca Juga: 6 Kutipan Ayat Al-quran Ini Memotivasimu Agar Suka Berbuat Baik

Writer

Saifuddin Syadiri

Penulis dan blogger (www.saifuddinsyadiri.com). Pernah nyantri dan masih 'nyantri' di pesantren kehidupan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya