Doa Rebo Wekasan dan Tata Cara Salatnya
Tradisi dalam masyarakat Jawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rabu Pungkasan atau yang biasa disebut Rebo Wekasan merupakan Rabu terakhir di Bulan Safar. Sebagian masyarakat muslim di nusantara percaya ketika menginjak Rebo Wekasan, akan ada banyak musibah yang turun ke dunia.
Agar terhindar dari bencana itu, mereka melakukan tradisi dengan memanjatkan doa Rebo Wekasan. Tak hanya dengan memanjatkan doa, amalan lain yang bisa dilakukan adalah bersedekah dan melaksanakan salat tolak bala.
Lantas, bagaimana doa Rebo Wekasan dan tata cara salatnya yang bisa dilakukan? Simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Tidak Hafal Doa Qunut? Baca Doa Ini sebagai Penggantinya
Bacaan doa Rebo Wekasan beserta artinya
1. Doa rebo wekasan yang pertama
Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukthalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhara minhaa wa maabaathana. Mim balaadinaa Indonesia khaasshataw wa saairil buldaanil muslimiina ‘aammatan yaa rabbal ‘alamin. Rabbana aatina fiddunya khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa ‘adzabannaar.
Artinya:
“Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan, cobaan hidup, penyakit-penyakit, wabah, perbuatan-perbuatan keji dan munkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin dari negeri kami Indonesia ini pada khususnya dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, Yaa Allah Ya Tuhan Sekalian alam."
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka”.
2. Doa rebo wekasan yang kedua
Bismillahirrahmanirrahim. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alaihi wa shahbihi ajma’in. A’udzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi. Wa as’aluka bi jalâlika wa jalali wajhika wa kamali jalali qudsika an tujirani wa walidayya wa ahli wa ahbabi wa ma tuhithuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati. Wa qini syarra ma qhaddaita fiha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, ya Kariman nazhar, wakhtim li fi hadzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati li wa liwadayya wa auladi wa li ahli wa ma tahuthuhu syafaqatu qalbi wa jami’il muslmin. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali wa shanbihi wa sallam.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah memberi manfaat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semua."
"Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah kebingungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orangtuaku, keluargaku, dan orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya."
"Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Zat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya."
"Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya, serta sahabatnya.”
Editor’s picks
Baca Juga: 6 Doa Bala, Doa Andalan agar Selalu Dilindungi oleh Allah SWT