TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jordy: Memupuk Asa dan Mimpi Anak-Anak Papua dalam Keterbatasan

Tak hanya fokus pada pendidikan tapi juga kesehatan

Anak-anak membaca buku (dok.Papua Future Projects)

Bhrisco Jordy Dudi Padatu merupakan founder sekaligus penggagas Papua Future Project yang berhasil mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Awards dari Astra. Hal ini tak lepas dari usaha kerasnya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua. 

Dijuluki penyuluh pelita dari Pulau Mansinam, Jordy yang sudah 22 tahun hidup di Bumi Cendrawasih melihat banyak ketimpangan pendidikan di kota-kota Indonesia dengan Papua. Dirinya sendiri merupakan lulusan sarjana dari universitas terkemuka di Indonesia dan tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Semangat kegigihan Jordy yang begitu besar untuk membantu anak-anak Papua khususnya Pulau Mansinam lewat Papua Future Project, untuk bangkit dan meraih cita-cita patut dijadikan teladan, lho. Biar makin termotivasi, yuk simak cerita Jordy dan Papua Future Project membantu merajut asa anak-anak Pulau Mansinam

1. Mengapa Pulau Mansinam?

Bhrisco Jordy bersama anak-anak (dok. Papua Future Project)

Pulau Mansinam merupakan sebuah pulau di Papua yang memiliki jarak 15-20 menit dari Kota Manokwari. Mansinam dikenal sebagai tempat bersejarah bagi Papua. Karena menjadi tempat pertama kali masuknya kitab Injil di Bumi Cendrawasih. Namun sayangnya pendidikan di pulau ini masih sangat kurang, lho. 

Bahkan keberadaan satu sekolah dasar di pulau tersebut belum mampu menunjang/membantu anak-anak Mansinam untuk belajar lebih baik. Karena pembangunan fasilitas di sekolah tersebut, tak dibarengi dengan sosialisasi dan pelatihan kurikulum bagi tenaga pendidik.

Sehingga guru atau tenaga pendidik kurang update dalam menyampaikan materi. Tak hanya itu jumlah tenaga pendidik yang ada  pun masih sangat kurang. Hal-hal tersebutlah yang membuat Papua Future Project ingin fokus membangun pendidikan di Pulau Mansinam. 

Baca Juga: Bhrisco Jordy, Nyalakan Pelita di Titik Nadi Peradaban Papua 

2. Masyarakat masih memegang teguh adat dan tradisi

Suasana anak-anak saat belajar (dok. Papua Futyre Project)

Selain kurang berkualitasnya sistem pendidikan di Pulau Mansinam. Ada hal lain yang membatasi terselenggaranya pendidikan di sana yaitu tradisi/adat. Meski adat dan tradisi memiliki sisi positif, mengikat anak-anak Papua untuk menghargai dan mencintai alam. 

Namun ada sejumlah anggapan di lingkungan masyarakat asli Papua, bahwa perempuan tak perlu sekolah. Karena nantinya ia akan berada di rumah dan mengurus keluarga. Tak heran bila tradisi nikah muda bagi kaum perempuan, masih banyak terjadi dan menyasar anak usia sekolah di sana.

3. Pendidikan menjadi fokus utama yang selalu digaungkan

Anak-anak menggunakan komputer (dok.Papua Future Project)

Berfokus pada pendidikan, membuat Papua Future Project memiliki sejumlah agenda yang rutin dilaksanakan. Tak hanya di Pulau Mansinam, Papua Future Project juga banyak menyasar pulau lain seperti Raja Ampat dan Trambaui. Tujuannya untuk mengajar dan membangun sumber daya manusia anak-anak asli Papua agar setara dengan daerah lainnya. Ada program kelas literasi dengan beragam jenis buku yang dibawa volunteer Papua Future Project untuk dipinjamkan kepada anak-anak. 

Antusiasme cukup tinggi ditunjukkan anak-anak pada setiap program pendidikan dari Papua Future Project. Sehingga menambah semangat volunteer  yang turut serta di dalamnya. Bahkan membuat Papua Future Project yang digagas oleh Bhrisco Jordy Padatu ini berhasil bertahan hampir 3 tahun dan menyabet penghargaan dari Astra. Selain kelas literasi, Jordy mengadakan kelas baca tulis yang dibagi ke beberapa kelompok sesuai kemampuan anak. Kegiatan baca tulis ini rutin diadakan setiap minggu, lho. 

4. Kesehatan juga menjadi salah satu fokus dari Papua Future Project

Cuci tangan bersama (dok.Papua Future Project)

Meski Papua Future Project merupakan sebuah komunitas yang berfokus pada pendidikan. Namun sejumlah program kesehatan juga banyak digaungkan, lho. Termasuk tentang pentingnya mencuci tangan dan imunisasi bagi anak-anak. Kegiatan kesehatan dari Papua Future Project juga didukung dari pihak UNICEF Indonesia. Mereka bekerja sama untuk menggenjot pemberian imunisasi lengkap di sana.

Tak hanya di Pulau Mansinam tapi juga di pulau-pulau jauh yang tersebar di Papua. Selain itu, banyak program sosialisasi dan solusi seputar kesehatan bagi perempuan. Program kesehatan ini berguna untuk memberikan pemahaman tentang bahaya dan risiko dari nikah muda. 

Ada hal lain yang menjadi fokus Papua Future Project yaitu memberikan wadah sosialisasi bagi orang tua Papua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Hal ini untuk mematahkan stigma yang selama ini ada di tengah masyarakat Papua bahwa anak berkebutuhan khusus bisa memberikan karma buruk atau aib bagi keluarga.

Baca Juga: Tantangan Bhrisco Jordy saat Wujudkan Mimpi Anak-anak Mansinam

Verified Writer

Natasha Wiyanti

I'm still beginner of everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya