TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pasangan Tipe Kepribadian MBTI yang Sebaiknya Tidak Berkencan

Banyak tantangannya!

ilustrasi pasangan sedang berdebat (pexels.com/yankrukov)

Berkencan dengan seseorang yang memiliki kepribadian yang tidak sejalan tentu dapat menjadi pengalaman yang penuh tantangan. Seiring berkembangnya zaman, ada beberapa cara untuk menilai kecocokan pasangan dalam hubungan, salah satunya  menggunakan Indikator Tipe Kepribadian Myers-Briggs (MBTI).

Teori MBTI mampu memberikan pemahaman mendalam tentang preferensi dan tipe kepribadian masing-masing individu, yang dapat membantu mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan dalam cara berpikir, berkomunikasi, dan membuat keputusan. Hal ini dapat menjadi dasar untuk membangun pemahaman yang lebih baik antarpasangan.

Meskipun teori kepribadian MBTI menawarkan wawasan menarik tentang perbedaan individual, tidak semua kombinasi tipe kepribadian MBTI dapat cocok dalam menjalin hubungan asmara. Dilansir Elite Daily, ketahui apa saja pasangan tipe kepribadian MBTI yang sebaiknya tidak berkencan lewat artikel berikut, yuk!

1. ESFJ dan INTJ

ilustrasi pasangan berkonsultasi dengan profesional (pexels.com/shvetsproduction)

Pasangan dengan tipe kepribadian ESFJ dan INTJ mungkin menemui sejumlah tantangan dalam hubungan. Dilansir Psychology Junkie, Susan Storm, pendiri Psychology Junkie, menjelaskan, ini bisa terjadi karena terdapat perbedaan pandangan atau nilai dalam hal aturan dan toleransi terhadap kegiatan sosialisasi di antara pasangan ESFJ dan INTJ. 

INTJ adalah pribadi yang kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan terbuka, karena cenderung fokus pada analisis dan pemecahan masalah daripada berbagi secara emosional. Hal ini bisa membuat pasangan ESFJ merasa kurang dicintai atau diabaikan karena kebutuhan emosional mereka mungkin tidak terpenuhi. 

Sebaliknya, ESFJ bisa merasa terlalu terbebani oleh intensitas emosi INTJ. INTJ dapat memiliki kecenderungan untuk menyimpan emosi secara dalam-dalam dan melepaskannya dalam momen yang intens. Apalagi ESFJ lebih terbiasa menangani emosi secara langsung, intensitas emosi INTJ bisa menjadi sulit dipahami dan dihadapi. Meskipun kecocokan tidak sepenuhnya dapat ditentukan oleh tipe kepribadian, perbedaan mendasar ini dapat memengaruhi dinamika hubungan.

2. ENTJ dan ISFJ

ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/veraarsic)

Dilansir Elite Daily, Rebecca Strong, seorang penulis kesehatan dan kencan, menyatakan bahwa, ENTJ dan ISFJ hanya memiliki satu kesamaan, sehingga tidak mengherankan jika mereka mengalami kesulitan untuk menjalani hubungan romantis. Kesamaan antara keduanya, mereka memiliki keterampilan organisasi dan kemampuan yang baik dalam menetapkan tujuan.

Namun karakteristik yang sama ini juga dapat menjadi bumerang dalam hubungan, apalagi saat ada konflik, kedua MBTI ini cenderung keras kepala dan mempertahankan pendapat mereka sendiri. Selain itu potensi saling bentrok ENTJ dan ISFJ bisa terjadi karena ENTJ yang bersikap langsung dan logis dapat terlihat kurang sensitif bagi ISFJ. Sedangkan ISFJ cenderung mencari kehangatan emosional, dan jika tidak terpenuhi, ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dalam hubungan.

3. ENTP dan ISFP

ilustrasi pasangan sedang marah (pexels.com/veraarsic)

Ketika terjadi konflik, ENTP dan ISFP dapat mengambil pendekatan yang sangat berbeda. ENTP, yang merupakan tipe pemikir, lebih suka menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah, sementara ISFP, yang merupakan tipe perasa, lebih tertarik untuk mengekspresikan diri melalui emosi.

Menurut Rebecca Strong, situasi ini dapat meningkatkan ketegangan, karena ISFP mungkin merasa bahwa perasaannya tidak bernilai atau dipertimbangkan, sedangkan ENTP bisa merasa frustrasi karena kurangnya rasionalitas dalam argumen yang sedang berlangsung. Perbedaan antara sifat sensing (sensasi) yang dimiliki ISFP dan intuitive (intuisi) oleh ENTP juga dapat menciptakan kesulitan bagi pasangan ini jika tinggal bersama. 

Ini karena ENTP cenderung kurang termotivasi untuk terlibat dalam tugas-tugas sehari-hari, karena mereka lebih sering terpaku pada pemikiran teoritis filosofis dan masa depan. Situasi ini bisa menjadi sulit bagi orang dengan tipe Sensing seperti ISFP, karena mereka mungkin merasa harus menanggung lebih banyak tanggung jawab dalam pekerjaan rumah.

4. ENFJ dan ISTJ

ilustrasi pasangan sedang berdebat (pexels.com/yankrukov)

Salah satu hal yang membuat ENFJ dan ISTJ kurang cocok bersama adalah gaya komunikasi mereka yang berbeda. ENFJ cenderung emosional, hangat, dan penuh kasih, sementara ISTJ lebih tertutup dan praktis dalam komunikasinya. Perbedaan ini dapat menciptakan kesulitan dalam menyampaikan perasaan dan membentuk ikatan emosional yang mendalam. 

Kedua tipe kepribadian ini juga memiliki sifat penilaian yang kuat, membuat penyelesaian konflik dalam hubungan mereka menjadi sulit. ENFJ dan ISTJ cenderung teguh pada keyakinan atau pandangan mereka sendiri, sehingga sedikit sulit untuk memberikan kelonggaran, dan cenderung tidak fleksibel dalam penyelesaian perbedaan pendapat.

Baca Juga: [QUIZ] Dari Tipe Kepribadian MBTI, Kami Tahu Kamu Cocok Masuk Agensi Korea Selatan Mana

5. INTP dan ESFP

ilustrasi wanita ngambek (pexels.com/shvetsproduction)

INTP dan ESFP kurang cocok bersama karena perbedaan gaya komunikasi dan pendekatan terhadap emosi dan konflik. Seperti yang dijelaskan oleh Rebecca Strong, meskipun keduanya tampak santai dan fleksibel terhadap perubahan, INTP cenderung mengandalkan logika, sementara ESFP dipandu oleh emosi, sehingga menciptakan ketidakselarasan dan kesulitan menyelesaikan konflik.

Ketidakcocokan ini diperparah karena keduanya memicu ketakutan terburuk satu sama lain. INTP merasa terganggu oleh situasi emosional yang sering terjadi dalam interaksi dengan ESFP yang emosional. Di sisi lain, ESFP sulit mengatasi ketidaksetujuan, dan kritik yang dilakukan oleh INTP tanpa banyak pertimbangan. Tentu saja ini dapat menimbulkan ketegangan dan membuat hubungan antara INTP dan ESFP menjadi sulit.

6. ENFP dan ISTP

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/keiraburton)

Terdapat beberapa kondisi dimana timbul masalah dalam komunikasi antara ENFP dan ISTP. Ini disebabkan karena ENFP bertindak menggunakan emosi, dan inilah yang menjadi dasar keputusan dan perilaku mereka. Sedangkan, ISTP lebih memfokuskan diri pada fakta dibanding perasaan. 

Potensi ketidakcocokan lainnya juga dapat terlihat melalui gaya hidup mereka yang berbeda. ENFP seringkali bersifat spontan dan impulsif, berbeda dengan ISTP yang cenderung sebaliknya. ENFP lebih suka mengikuti alur keadaan, sedangkan ISTP lebih suka membuat keputusan yang sangat terencana dan praktis.

"Tipe-T mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisis yang lebih impersonal, sedangkan tipe F cenderung mengambil keputusan lebih berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang kadang-kadang sulit untuk menyeimbangkan perbedaan kedua tipe ini," jelas Jennifer Overbo, direktur strategi produk MBTI, dilansir Elle.

Cara menyelesaikan masalah dalam hubungan pun, keduanya sangat berbeda. ISTP fokus pada pemecahan masalah dengan menyajikan fakta dan mencapai solusi secepat mungkin. Sementara itu, sensitivitas alami ENFP bisa membuat mereka cepat terluka oleh ketegasan ISTP, dan ekspresi emosional yang kuat dari ENFP juga dapat terasa melelahkan bagi ISTP.

7. INFP dan ESTP

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/alexgreen)

Susan Storm menjelaskan, ESTP mungkin terlihat sebagai seseorang yang hedonis, tidak dapat diprediksi, dan kurang terkoneksi secara mendalam di mata INFP. Bagi ESTP, INFP terlihat terlalu sensitif, misterius, dan membingungkan. Kedua tipe ini memiliki fungsi kognitif yang sangat berbeda, sehingga mereka mungkin kesulitan memahami pemikiran satu sama lain.

Selain itu, INFP cenderung sangat memegang nilai dan moral, sehingga terobsesi mengambil tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip ini. Mereka sering merenungkan konsep benar dan salah, berusaha menjalani hidup sesuai dengan standar moral mereka. Di sisi lain, ESTP lebih fokus pada tindakan langsung dan membuat keputusan cepat untuk mencapai tujuan.

ESTP cenderung kurang mempertimbangkan nilai moral atau etika dalam pengambilan keputusan mereka seperti yang dilakukan oleh INFP. Kesenjangan antara kedua MBTI ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan mereka.

"Perbedaan dalam faktor Sensing/Intuition (S/N), Thinking/Feeling (T/F), dan Judging/Perceiving (P/J) bukanlah hambatan besar untuk kompatibilitas jika kedua orang berada di dekat titik tengah (nilai netral) dari setiap faktor tersebut. Namun, perbedaan tersebut dapat menjadi sumber masalah jika kedua orang berada di ujung spektrum, artinya memiliki perbedaan ekstrem dalam preferensi kepribadian mereka," kata Jessica Moore, spesialis integrasi emosi dinamis (DEI) berlisensi, dilansir Bustle.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya