10 Novel Luar Negeri Ini Dijamin Bakal Bikin Kamu Nangis Bombay

2. My Sister's Keeper

Jodi Picoult adalah penulis unik yang bisa membuat kisah yang begitu menyentuh hati pembacanya. My Sister's Keeper adalah salah satu novel menyedihkan yang menceritakan hubungan dua saudara perempuan muda yang salah satunya mengidap kanker. Sang adik sengaja dilahirkan untuk menolong sang kakak dengan mendonasikan berbagai organ tubuhnya.

Novel ini fokus kepada konflik yang akhirnya membuat si adik memutuskan untuk menuntut orangtuanya kesetaraan atau emansipasi medis untuk tak lagi membuatnya harus menjalani prosedur medis demi sang kakak.

Novel ini memiliki akhir yang tak terbayangkan dan tentu saja, berbeda dari versi filmnya.

3. Bridge to Terabithia

Novel karangan Kathrine Paterson yang dipublikasikan pada 1977 ini akan membawa imajinasimu naik turun saking kerennya. Kedua karakter novel, Jesse dan Leslie adalah dua anak muda yang berteman baik meski pun berasal dari kondisi keluarga yang berbeda. Ketika mendapat tekanan dari sekolah, mereka mengatasi semua itu dengan menciptakan surga ajaib bernama Terabithia di hutan dekat rumah mereka.

Adanya Terabithia membuat konflik mulai muncul di antara keduanya. Novel ini membuat tragedi disajikan secara jujur dan tetap bisa dinikmati meski pun di tengah-tengah ada peristiwa yang pasti membuatmu mengharu biru.

4. The Time Traveler's Wife

Novel best-selling karya Audrey Niffenegger menceritakan kisah cinta antara Clare dan Henry, hanya saja Henry memiliki kondisi genetis di mana ia bisa menjelajah waktu tanpa adanya peringatan apa pun. Hal ini membuat Clare cukup terganggu dan harus berusaha menerima keadaan Henry.

Kisah mereka mencakup seluruh kehidupan tawa dan tragis dari kedua karakter. Juga, novel ini akan menginspirasimu melalui perasaan familiar dan akrab dengan seseorang yang baru saja kamu temui.

5. Of Mice and Men

Novel klasik karya John Steinbeck ini menceritakan kisah George dan Lennie, imigran yang harus menjalani hidup selama Great Depression. Mereka didesak oleh American Dream untuk mengambil alih lahan mereka, dan seperti judulnya, rencana terbaik yang sudah dibuat biasanya adalah yang paling kacau.

Dan hal tersebut jadi bagian di mana perjalanan mereka kana membawa kita untuk mau tak mau ikut peduli terhadap masalah keadilan sosial pada masa itu, yang sebenarnya masih relevan jika diimplementasikan di zaman ini.

6. The Kite Runner

Bercerita tentang Afghanistan, novel karya Khaled Hosseini menceritakan tentang persahabatan dua anak laki-laki yang menerbangkan layang-layang bersama terlepas dari status sosial keduanya yang berbeda. Kisah mereka diikuti dengan pengkhianatan salah satunya dan mereka terpisah lama.

The Kite Runner menunjukkan bahwa meski pun kamu gak bisa mengubah masa lalu, tapi kamu bisa menebusnya dengan cara yang berbeda.

7. To Kill a Mockingbird

Masterpiece karya Harper Lee ini sampai sekarang masih diajarkan di kuliah bahasa Inggris karena temanya yang universal dan mengandung banyak pelajaran mengenai ras, kelas, dan gender. Novel ini dibaca berapa kali pun akan tetap menggerus hatimu.

Kisah ini menceritakan tentang Scout, gadis kecil yang tumbuh menyaksikan sang ayah, Atticus Finch, membela Tom, laki-laki tak bersalah yang dituduh melakukan kejahatan tak termaafkan.

8. The Little Prince

Novel fantasi karya Antoine de Saint-Exupéry ini mengubah banyak hati orang dewasa dan anak-anak sejak kemunculannya pada tahun 1940. Kisah ini menceritakan tentang seorang pangeran yang tersesat di sebuah padang pasir. Ia kemudian bertemu narator, seorang pilot yang melakukan berbagai petualangan dengan pesawatnya.

Di novel ini kamu akan mendapat banyak pesan moral. Karena persahabatan sang pilot dan pangeran harus menemui kondisi; cinta, kehilangan, dan persahabatan.

9. The Book Thief

Karya Markus Zusak ini bakal mengacak-acak perasaanmu karena kisahnya terjadi di zaman Nazi Jerman dan dinarasikan oleh Kematian. Seiring berjalannya cerita, hubungan antara gadis bernama Liesel dan orangtua asuhnya hidup melawan rezim brutal ini tentu akan membuatmu terbawa ke sisi lain.

Max adalah seorang pria Yahudi yang bersembunyi di ruang bawah tanah dan berteman dengan Liesel, mereka sering bertukar buku sebagai salah satu cara menghadapi depresi.

Banyak yang membaca novel ini mengaku tak mampu menahan air matanya keren novel ini begitu kuat menceritakan mengenai kekuatan kebaikan dan bagaimana cinta bisa mengalahkan kebencian yang begitu mengakar.