TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Orang Belum Bisa Mengusung Gaya Hidup Minimalis

Rasanya masih susah banget

ilustrasi gaya hidup minimalis (pexels.com/cottonbro studio)

Di tengah gejolak kehidupan modern yang serba cepat, gaya hidup minimalis semakin menjadi tren yang menarik perhatian banyak orang. Meski terlihat menjanjikan kehidupan yang lebih sederhana dan praktis, tak semua orang bisa dengan mudah mengadopsi gaya hidup ini.

Kira-kira kenapa, ya? Kita akan melihat lima alasan umum apa saja tentang mengapa beberapa orang belum bisa mengusung gaya hidup minimalis.

1. Ketakutan akan kehilangan identitas dan status

ilustrasi gaya hidup minimalis (pexels.com/John Diez)

Salah satu alasan utama mengapa beberapa orang enggan mengusung gaya hidup minimalis adalah ketakutan akan kehilangan identitas dan status sosial. Sebagian besar masyarakat mengaitkan kepemilikan barang dengan status dan keberhasilan.

Pemikiran bahwa memiliki lebih banyak barang berarti menjadi lebih sukses dapat membuat sulit bagi seseorang untuk melepaskan barang-barang tersebut. Penting untuk diingat bahwa identitas sejati kalian tidak tergantung pada barang-barang materi, dan gaya hidup minimalis dapat membawa kebahagiaan yang lebih mendalam.

2. Bingung dalam memulai

ilustrasi gaya hidup minimalis (pexels.com/VAZHNIK)

Beberapa orang mungkin merasa bingung atau terintimidasi ketika mencoba memulai perjalanan menuju gaya hidup minimalis. Proses mengurangi kepemilikan dan menyederhanakan hidup memang bisa terasa menakutkan jika tidak tahu dari mana harus memulai.

Kalian tidak perlu langsung melakukan perubahan drastis. Mulailah dengan langkah kecil, seperti membersihkan satu ruangan atau mendonasikan barang yang tidak lagi kalian butuhkan. Mengenali bahwa perjalanan ini adalah proses bertahap dapat membantu mengatasi rasa takut dan kebingungan.

Baca Juga: 5 Gaya Hidup Minimalis ala Islam, Cinta Kesederhanaan

3. Keterikatan emosional terhadap barang

ilustrasi gaya hidup minimalis (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu hambatan terbesar adalah keterikatan emosional terhadap barang-barang tertentu. Barang-barang ini sering kali memiliki kenangan atau nilai sentimental yang kuat, membuat sulit untuk memutuskan untuk melepaskannya.

Proses ini memerlukan keberanian untuk mengenali bahwa barang-barang tersebut tidaklah sama dengan kenangan atau hubungan yang sebenarnya. Menjalin pemahaman bahwa kebahagiaan tidak terletak pada benda-benda dapat membantu kalian melepaskan keterikatan emosional dan mengadopsi gaya hidup minimalis.

4. Budaya konsumtif yang melekat

ilustrasi gaya hidup minimalis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Budaya konsumtif yang melibatkan iklan, tawaran diskon, dan tuntutan untuk selalu memiliki yang terbaru sering kali membuat semuanya terasa sulit bagi beberapa orang untuk menyederhanakan hidup. Tuntutan untuk terus konsumsi barang-barang baru dapat menciptakan siklus keinginan yang sulit dihentikan. Memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan barang-barang materi dan membatasi paparan terhadap budaya konsumtif dapat membantu membentuk pandangan yang lebih seimbang.

Verified Writer

YOOL

i am me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya