TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Standar Sosial yang Harus Dilepaskan agar Hidup Bahagia

Biar hidup makin asyik

ilustrasi standar sosial (unsplash.com/Rosa Rafael)

Kehidupan ini sering kali diikat oleh standar sosial yang kadang membuat kita merasa terbatas. Namun, tahukah kalian bahwa tidak semua standar sosial perlu diikuti?

Beberapa di antaranya malah bisa dilepaskan untuk membuat hidup jauh lebih bebas dan menyenangkan. Mari kita bahas kelima standar sosial yang tidak perlu kalian ikuti agar kalian bisa hidup dengan lebih autentik dan lebih asyik!

1. Tampilan fisik yang "ideal"

ilustrasi standar sosial (unsplash.com/Yichen Wang)

Bicara soal standar kecantikan dan penampilan, dunia sering kali menuntut orang untuk memenuhi gambaran "ideal" yang terkadang tidak sesuai dengan keunikan diri masing-masing. Kalian tidak perlu mengikuti standar sosial yang memaksakan bentuk tubuh atau tampilan tertentu. Biarkan diri kalian tampil apa adanya, dengan rambut kusut, makeup minimalis, atau bahkan tanpa makeup sekalipun!

Sebagai individu, kalian memiliki hak untuk merayakan keunikan dan keaslian kalian sendiri. Jangan biarkan tekanan untuk memenuhi standar sosial tentang penampilan menghalangi kepercayaan diri kalian. Keindahan sesungguhnya datang dari kebahagiaan dan kenyamanan diri, bukan dari sejauh mana kita memenuhi ekspektasi orang lain.

2. Rencana hidup yang konvensional

ilustrasi standar sosial (unsplash.com/Manish Jangid)

Kalian pasti sering mendengar pertanyaan klise, "Kapan menikah?" atau "Kapan punya anak?" Seolah-olah hidup tanpa mengikuti rencana konvensional itu dianggap aneh. Namun, mari lepaskan ide bahwa kalian harus mengikuti alur hidup yang sudah ditentukan oleh masyarakat. Terkadang, rencana yang konvensional belum tentu membuat kalian bahagia.

Jangan ragu untuk mengeksplorasi jalan hidup yang lebih unik dan sesuai dengan keinginan kalian. Mungkin kalian lebih suka fokus pada karir, menjelajahi dunia, atau mengejar hobi yang selama ini kalian pendam. Ingatlah, kebahagiaan datang dari kesesuaian dengan diri kalian sendiri, bukan dari sejauh mana kalian mengikuti skenario hidup orang lain.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Bila Standar Hidup Kamu Gak Realistis

3. Ukuran kesuksesan yang konvensional

ilustrasi standar sosial (unsplash.com/Rosa Rafael)

Standar sosial sering kali mengukur kesuksesan seseorang dari segi materi, jabatan, atau hal lainnya. Namun, bukankah kesuksesan sejati lebih dari sekadar itu? Lepaskan beban untuk selalu mengejar "kemapanan" yang didefinisikan oleh orang lain. Setiap orang memiliki ukuran kesuksesan masing-masing.

Kalian mungkin merasa bahagia dengan pekerjaan yang kreatif meski tidak begitu terkenal, atau mungkin kalian lebih mengejar kebahagiaan dalam keluarga daripada dalam rekening bank yang besar. Saatnya kalian menentukan sendiri apa yang membuat kalian merasa sukses. Ingatlah, hidup ini bukan perlombaan, dan setiap langkah kecil menuju kebahagiaan adalah langkah yang patut diapresiasi.

4. Ekspektasi sosial terkait hubungan

ilustrasi standar sosial (unsplash.com/Kari Bjorn Photography)

Pernah merasa tertekan oleh ekspektasi sosial terkait hubungan? Masyarakat sering kali memiliki pandangan khusus tentang kapan kalian seharusnya berpacaran, menikah, atau bahkan memiliki anak. Lepaskan pikiran bahwa cinta harus mengikuti rencana matematis yang sudah ada.

Setiap hubungan memiliki dinamika dan waktu yang berbeda-beda. Jangan biarkan tekanan untuk segera menetap atau mengikuti "aturan" tertentu membuat kalian kehilangan momen-momen berharga dalam sebuah hubungan. Biarkan cinta kalian berkembang sesuai alur yang alami, tanpa dipaksakan oleh norma-norma sosial yang mungkin tidak sesuai dengan kenyamanan kalian.

Verified Writer

YOOL

i am me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya