Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa sih, manusia yang gak pernah merasa sedih di dunia ini? Apalagi kalau lagi patah hati.
Wajar sebenarnya kalau tiba-tiba dalam hubungan, entah dengan teman, sahabat atau pacar kita menghadapi yang namanya masalah. Ketika persoalan menjadi kian rumit atau ditinggal kekasih pergi, kamu biasanya menjadi orang yang melankolis karena patah hati.
Tidak masalah, sedih dan patah hati itu wajar. Tapi, ada waktunya ya untuk kamu mengakhiri kesedihanmu. Nah, untuk kamu yang sedang patah hati, coba deh untuk melakukan liburan sendiri alias solo traveling. Kenapa solo travelling? Simak deh penjelasannya di bawah ini.
1. Kamu butuh waktu untuk menghibur diri.
Kamu sudah cukup memberikan waktu untuk orang lain, namun sudahkah kamu punya waktu yang untuk diri kamu sendiri? Ketika patah hati, kamu pasti merasa benar-benar dalam keadaan terburuk atau mungkin malas melakukan apa-apa dan lebih suka berdiam diri di kamar.
Tapi sesedih apapun itu, tidak berarti kita kehilangan alasan untuk menghibur diri kan? Nah, dengan mencoba solo travelling, kamu bisa sejenak melepas beban kamu dan melakukan perjalanan yang menyenangkan.
Cari tempat dimana kamu benar-benar akan terhibur dan menikmatinya. Tempat yang indah dan tenang mungkin cocok untuk membuatmu nyaman. Coba keluar dan lihat betapa dunia ini mengagumkan!
Kamu bisa memuaskan diri untuk menangis.
Walaupun tujuan kamu bertamasya adalah untuk melupakan permasalahan, kamu boleh sempatkan diri untuk menumpahkan segala kesedihanmu, selagi tidak ada siapapun. Menangislah hingga kamu merasa semua bebanmu berangsur-angsur surut dan akhirnya habis.
Kamu boleh menjadi orang secengeng apapun, karena hanya dirimu sendirilah yang tahu. Kamu bebas menangis di sepanjang perjalanan, di tempat favorit kamu, tempat yang tenang dan sepi, di puncak gunung, danau, pinggir pantai atau bahkan di taman bermain. Hal terpenting adalah saat perjalananmu usai, kamu wajib untuk bangkit dari rasa sakit.
Kamu bisa bertemu teman baru.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bertemu dengan teman baru memang bisa terjadi dimanapun. Tidak terkecuali saat kamu sedang solo travelling. Saat kamu melakukan perjalanan solo, maka mau tidak mau kamu harus melakukan semuanya seorang diri termasuk meminta tolong pada orang asing.
Seperti contoh jika kita tersesat, maka kamu harus bertanya pada orang-orang disana dan siapa tahu salah satu atau bahkan semua orang yang kamu temui akan menjadi teman baikmu kelak? Lagipula, memiliki teman berbeda daerah memberimu banyak manfat dan sama sekali tidak merugikanmu lho.
Kamu akan mengenal dan memahami diri kamu yang sebenarnya.
“Lah, memangnya selama ini saya gak kenal diri saya sendiri?”
Kamu mungkin sudah mengenal diri kamu sendiri. Namun, dalam beberapa hal mungkin kamu belum mengetahuinya. Setiap kamu melakukan hal-hal baru, kamu pasti akan semakin tahu bagaimana kapasitas pribadimu.
Seperti jika kamu travelling sendiri, kamu akan tahu seberapa tangguh kamu menghadapi persoalan, seberapa kuat kamu melakukan semua hal seorang diri dan akan mengajarkan kamu self-management. Lebih dari itu, solo travelling dapat membantumu menemukan cara untuk menyayangi diri sendiri dengan cara yang istimewa.
Setelah mengenal diri sendiri, kamu akan berusaha untuk mencintai diri sendiri.
Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, solo travelling membantumu temukan alasan untuk lebih mencintai diri sendiri dibanding orang lain. Ini karena kamu sudah jauh memahami apa yang kamu inginkan.
Sebab kamu sudah paham, maka kamu tidak lagi memiliki alasan untuk bingung dan menggalaukan hal-hal yang justru akan merugikan kamu. Kamu tak akan lagi bersedia menyiksa diri sendiri hanya karena orang lain, yang belum tentu baik untuk kita.
