TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Anak Paling Jenius di Dunia yang Sukses Torehkan Prestasi Luar Biasa

Setiap orang dikaruniai bakat masing-masing

couriermail.com.au

Setiap orang tentulah memiliki masing-masing bakat yang dapat dikembangkan, baik dalam bidang akademik, olahraga, seni, dan lain sebagainya. Sebagian orang membutuhkan proses yang panjang untuk mengembangkan bakatnya, namun ada pula yang beruntung dapat mengenal bakat mereka sejak usia dini.

Berikut ini adalah contoh orang-orang yang berbakat sejak dini hingga berhasil menorehkan berbagai prestasi.

1. Kim Ung-Yong

republicadaengenharia.com.br

Pria asal Korea ini tercatat di dalam Guiness Book of World Records sebagai pemilik IQ tertinggi di dunia, yang diperkirakan mencapai 210. Pria kelahiran 1962 ini telah menguasai berbagai bahasa pada usia 5 tahun, diantaranya bahasa Korea, Jepang, Jerman, Inggris, Spanyol, Cina Vietnam, dan Tagalog, serta mampu menyelesaikan soal kalkulus yang rumit.

Di usia 3 tahun, ia menjadi dosen tamu fisika di Universitas Hanyang, Korea. Pada usia 7 tahun ia mendapat undangan dari NASA. Ia telah menyelesaikan jenjang PhD nya dalam bidang fisika di Colorado State University pada usia 15 tahun.

Pada tahun 1974, sembari menjalani masa studi, ia juga memulai riset di NASA hingga tahun 1978 ketika ia memutuskan untuk kembali ke Korea. Kim pernah memutuskan untuk beralih dari disiplin ilmu fisika ke teknik sipil dan menerima gelar doktor dalam bidang tersebut. Kini ia menjabat sebagai associate professor di Shinhan University dan wakil presiden dari North Kyeong-gi Development Research Center.

Menjad anak jenius teryata tidak selalu menyenangkan. Kim pernah bercerita bahwa ia merasa telah kehilangan masa anak-anaknya. Ia juga mengkritik masyarakat yang kerap membanggakan anak-anak jenius. Baginya, memiliki IQ tinggi bukanlah segala-galanya. Ia mencontohkan dirinya yang tidak bisa bermusik maupun menguasai olahraga. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda, harapan, talenta, serta impian yang harus dihormati.

2. Akrit Jaswal

oprah.com

Akrit mendapat perhatian publik di tahun 2000 ketika ia melakukan prosedur medis pada saat usianya masih 7 tahun. Saat itu ada gadis setempat yang menderita luka bakar hingga jari-jarinya menutup menjadi kepalan dan tidak bisa dibuka. Gadis berusia 8 tahun itu tidak memiliki uang untuk berobat ke dokter. Namun Akrit yang tidak memiliki pengalaman medis, justru berhasil menyembuhkan luka di tangan gadis itu.

Pada usia 12 tahun, ia telah berhasil menemukan obat kanker dan di usia 17 tahun ia tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana di bidang kimia terapan.

3. Shakuntala Devi

thefamouspeople.com

Shakuntala Devi merupakan “manusia komputer” yang berasal dari India. Disebut demikian karena kemampuannya yang luar biasa dalam hal matematika. Ia pertama kali mendapatkan pelajaran matematika dari kakeknya. Bakatnya diketahui pada saat ia berusia 5 tahun ketika ia berhasil memecahkan soal aritmatika yang rumit. Pada tahun berikutnya ia memperlihatkan kemampuannya di depan mahasiswa dan para profesor di Universitas Mysore.

Meskipun begitu, ia tidak suka dengan julukan “manusia komputer” yang disandangnya. Menurutnya, manusia memiliki kemampuan yang melebihi komputer. Kecintaannya pada angka membuatnya harus berpergian ke beberapa daerah untuk mengunjungi pelajar, politisi, pendidik, bahkan hingga presiden dan perdana menteri. Ia tak hanya menunjukkan kemampuannya, namun juga mendorong para generasi muda untuk terus mengkaji matematika.

Ia percaya bahwa keingintahuan seseorang di masa anak-anak tidak akan pernah bisa diimbangi. Tugas orang tua adalah memelihara pikiran tersebut dengan menawarkan proses belajar dan motivasi yang tepat untuk mengembangkan “kekuatan bawaan” yang dimiliki oleh setiap anak.

4. Gregory Smith

coolweirdo.com

Di usia 2 tahun, ia sudah bisa membaca dan tercatat sebagai mahasiswa pada usia 10 tahun. Pemuda kelahiran 1990 ini merupakan seorang aktivis perdamaian dan hak-hak anak yang juga pendiri dari International Youth Advocate.

Kegiatannya tersebut membuatnya harus berkeliling dunia untuk mengampanyekan perdamaian dan pemenuhan hak-hak anak. Beberapa tokoh dunia pernah ia temui, seperti Bill Clinton dan Mikhail Gorbachev, serta pernah berbicara di konfrensi PBB. Atas kontribusi yang telah dilakukannya, ia menjadi nominasi untuk hadiah nobel perdamaian di usianya yang baru 12 tahun.

 

5. Aelita Andre

couriermail.com.au

Siapa sangka “coret-coretan” bayi berusia 22 bulan ternyata memiliki nilai seni yang tinggi?

Kedua orang tua Aelita merupakan seniman yang sering melukis di atas lantai, dimana pemandangan tersebut sudah tidak asing bagi Aelita sejak ia masih bayi. Beberapa bulan sebelum ulang tahunnya yang pertama, Aelita mulai belajar untuk melukis.

Sang ibu merasa bahwa anaknya memiliki bakat melukis. Lukisan Aelita kemudian dia tunjukkan kepada Mark Jamieson, seorang kurator seni di Melbourne dan mendapatkan kesempatan untuk memamerkannya di pertunjukan Brunswick Street Gallery.

Ketika Mark mulai mempromosikan pertunjukan, mencetak undangan, serta memasang iklan di majalah, saat itulah ia terkejut bahwa Aelita Andre baru berusia 22 bulan. Beberapa bulan kemudian Aelita dan kedua orang tuanya bertolak ke Hong Kong, dimana lukisan absrtakAelita berhasil terjual dengan harga 24.000 dolar AS atau setara Rp 312.000.000.

6. Michael Kearney

topteny.com

Kearney dikenal sebagai lulusan perguruan tinggi termuda yang pernah ada, yakni saat dirinya masih berumur 10 tahun di bidang antropologi. Di tahun 2008, Keaney memperoleh uang sebesar 1.000.000 dolar AS atau setara 13 miliar di acara kuis ‘Who Wants To be a Millionaire?’. Ia lahir di tahun 1984 dan telah mengajar di perguruan tinggi pada usia 17 tahun.

 

Verified Writer

darajingga

Underdog

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya