TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kekerasan Verbal Bisa Lebih Parah dari Kekerasan Fisik

Kulit membiru bisa hilang, tapi luka hati?

cosmopolitan.com

Kekerasan yang dilakukan secara verbal bisa berdampak lebih fatal, bahkan lebih parah dibanding kekerasan fisik. Bukan tanpa alasan, luka yang disimpan dalam hati kadang berpotensi bernanah dibanding luka yang bisa dibebat dan diberi antiseptik.

Berikut ini lima alasan kenapa kekerasan verbal bisa berdampak lebih parah dari kekerasan fisik. Pernahkah kamu melihat orang lain merasakannya? Atau justru, pernahkah kamu sendiri merasakannya?

1. Kekerasan verbal dapat dengan mudah membunuh kepercayaan diri

seventeen.com

Perkataan buruk yang diterima seseorang memiliki dampak yang berbeda-beda pada orang tersebut. Jika tak mampu menanganinya, dia sendiri akan kehilangan rasa percaya diri dan akhirnya menyebabkan dampak yang lebih buruk lagi. Rasa minder akan terus menggerogoti dan membuatnya ciut tanpa disadari oleh orang lain.

Baca Juga: Agar Tidak Sakit Hati, Ini 5 Cara Memutuskan Hubungan dengan Baik

2. Karena lukanya tidak kelihatan, pengobatannya juga tidak bisa dilakukan dengan mudah

express.co.uk

Seseorang dengan luka fisik akan mendapat banyak dukungan dari keluarga dan orang terdekat untuk menyembuhkan lukanya. Namun, luka hati? Karena lukanya tidak kelihatan, pengobatannya juga tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Dukungan yang seharusnya dia dapatkan tidak akan bisa diterima karena orang lain tidak bisa melihat letak sakitnya.

3. Kekerasan verbal dapat memberikan dampak sangat buruk bagi masa depan

insider.com

Ada banyak pengaruh kekerasan verbal bagi masa depan, seperti menyalahkan diri sendiri; merasa gagal; minder; tidak ingin mencoba; dan melabeli diri sendiri. Ketika korban tidak bisa menyembuhkan luka hatinya, itu akan berpengaruh pada kegiatan yang dilakukannya dan pemikirannya terhadap hidup.

4. Rasa sakit tetaplah rasa sakit

themighty.com

Fisik dan verbal sama-sama menimbulkan rasa sakit yang tidak bisa diukur mana yang lebih sakit. Hanya karena sakit hati itu tidak kelihatan, bukan berarti sakitnya tidak parah. Seseorang dengan luka hati dan tidak tahu bagaimana cara menyembuhkannya bisa menderita seumur hidup sambil terus memasang senyum pada wajahnya.

Baca Juga: 6 Alasan Stop Minder Ketika Kamu Jadi Korban Perundungan

Verified Writer

Stella Azasya

A chronic daydreamer || IG: @stellaazasya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya