TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Trik Berbicara dengan Orang Berwatak Keras Biar Kamu Gak Ikut Emosi

Tenang, jangan marah ya

Imdb.com

Terkadang, kamu akan menghadapi masa di mana kamu bertemu dengan orang-orang berwatak keras yang hobi mengkritik, mengomentari atau berbicara dengan nada yang tidak enak. Jika sudah mengalami hal yang demikian, kamu perlu beberapa trik untuk menghadapinya.

Berikut ini 7 tips tentang bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang berwatak keras tersebut agar relasi tetap terjalin baik tanpa kesalahpahaman.

1. Berbicaralah dengan jelas dan penuh percaya diri

Imdb.com/THE CW

Jangan terintimidasi olehnya, kamu juga harus berkata dengan jelas dan percaya diri. Seseorang dengan watak yang keras akan cenderung memandang orang lain lemah dan mudah untuk digerakkan. Jadi, buat dia bergantung pada norma-norma tidak tertulis yaitu menghargai semua orang bahkan yang tidak pantas dihargai sekalipun.

2. Membedakan bantuan tulus atau tidak, jangan asal menerimanya saja

Imdb.com

Orang-orang berwatak keras biasanya akan bersikap seolah menolongmu namun justru akan membuatmu lebih lemah setelah dibantu olehnya. Kamu harus bisa membedakan apakah tawaran artinya itu tulus atau sekadar ingin menunjukkan siapa dirinya di hadapanmu.

Sebaliknya, karena orang dengan watak keras memiliki egoisme yang tinggi, kamu harus tahu kondisi kapan kamu harus menolongnya atau tidak. Tak semua orang yang berkarakter seperti ini mau membantu orang lain.

3. Menetapkan batasan pada dirinya, jangan terlalu dekat jika tidak diperlukan, seadanya saja

Imdb.com

Kamu harus sudah mulai menetapkan batas antara dirimu dan dia. Perlakukan orang tersebut sewajarnya saja, jika dia rekan kerjamu, maka perlakukan selayaknya rekan kerja, tidak lebih. Serta, alangkah baiknya untuk tidak berhubungan dengannya di luar jam kerja dengan alasan apapun. Pembatasan hubungan ini berguna untuk menjaga hubunganmu dengannya tetap sehat.

Baca Juga: Punya 7 Sifat ini? Tandanya Dirimu adalah Perempuan Hebat & Bijaksana

4. Tahu kapan kamu harus berhenti berdebat dengannya, jangan terpancing emosi dan memakan umpan darinya

Imdb.com

Kadang-kadang ketika berkomunikasi dengan orang-orang semacam ini kamu benar-benar ingin menjawabnya dan menekankan egoismu, mempertahankan sudut pandang yang kamu miliki, atau menunjukkan kesalahan dalam perilaku mereka. Namun dengan demikian kamu justru mengambil umpan karena mereka mencari sedang penegasan diri melalui perselisihan atau konflik, itu tidak benar.

Juga, jika dalam sebuah konflik lawan bicaramu sudah jelas beberapa langkah di depanmu, maka sebaiknya kamu diam karena konflik akan sia-sia jika kamu menanggapinya.

5. Memperlakukannya dengan bijak, jika dia sudah tidak bisa diajak kerjasama, maka tinggalkan

Imdb.com

Ketika tiba saatnya dia menjadi begitu tidak masuk akal dan kamu sudah berusaha menjadi dirimu yang terbaik untuk menghadapinya tapi tetap tidak bisa mengubahnya, maka tinggalkan. Kamu tidak perlu berjuang sendiri untuk sebuah relasi. Dia juga tidak sedang berjuang untuk keharmonisan relasi jadi begitu pula denganmu.

6. Jangan menjadi sensitif dengan memasukkannya ke dalam hati, akhiri emosi saat berakhirnya perdebatan

Imdb.com

Adanya perdebatan dengan tipe orang seperti ini memang lumrah terjadi, namun kamu harus bisa mengontrol perasaanmu untuk tidak menyimpan kejengkelan terlalu lama dengannya. Saat berakhirnya perdebatan, maka akhiri juga rasa marah dalam hatimu jangan terlalu mengambil hati.

Baca Juga: 5 Sifat Positif dari Karakter Kartun Doraemon Ini Patut Kita Tiru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya