TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[EKSKLUSIF] Vera Nanda: Definisi Cantik, Bullying & Kisah Cinta Beda Budaya

Cantik itu relatif, tapi perempuan baik itu sudah pasti cantik

instagram.com/veranandaputri

Belum lama ini, Indonesia dihebohkan dengan pernikahan perempuan asal Indonesia dengan pria asal Negeri Ginseng, Korea Selatan. Netizen dibuat heboh karena pernikahan beda budaya ini. Banyak yang merasa iri dan melontarkan kritikan pedas serta tuduhan tak beralasan tentang Nanda yang memakai pelet dan lain sebagainya.

Padahal, perempuan bernama lengkap Vera Nanda Putri ini justru punya cinta yang tulus. Kepada IDN Times, Nanda menceritakan bagaimana pertama kali bertemu dengan suaminya di Seoul awal 2016. Lalu menjalin hubungan asmara pada akhir 2016 di depan Hwaseong Haenggung Palace atas permintaan Jun.

Nanda mengaku yang membuatnya mencintai Jun adalah karena Jun merupakan sosok yang apa adanya dan gak neko-neko.

instagram.com/veranandaputri

Mereka awalnya hanya menjalin hubungan pertemanan biasa. Sampai kepada Jun yang mulai memberikan perhatian dan berani menunjukkan kebaikan-kebaikan hati yang membuat Nanda kagum. Selain itu, Jun juga sosok yang romantis dan gentleman. Jun tidak segan untuk mengaku salah dan meminta maaf saat dia berbuat salah. Dan itulah yang membuat Nanda akhirnya mantap untuk menikah dengan Jun.

Terkait kisah cintanya, Nanda mengaku tidak hanya menerima kritikan pedas tentang pelet, tapi juga dituduh melakukan pernikahan settingan dengan Jun.

instagram.com/veranandaputri/

Walaupun mendapat berbagai macam reaksi tidak mengenakan dari netizen, Nanda tetap tegar dan tidak terpengaruh apalagi membuatnya sampai minder dan stres. Nanda membuktikan bahwa semua orang bebas berkata apa saja tentangmu, namun mereka tidak akan bisa mempengaruhi suasana hatimu tanpa kamu mengizinkannya.

Sebaliknya, Nanda mampu memberikan senyum tulus kepada orang-orang yang mem-bully-nya dan berkata “Terima Kasih.”

instagram.com/veranandaputri

Nanda dengan tegas berkata bahwa mereka yang suka berkata-kata pedas adalah mereka yang merasa dirinya tidak mampu. Sehingga gak heran kalau orang-orang mencari kekurangan orang lain. Nanda dengan tegar mampu menebarkan senyum manis dengan berkata terima kasih walau sudah diserbu dengan komentar negatif.

Perbedaan kebudayaan nyatanya tidak membuat Nanda ataupun Jun menyerah, mereka saling mengalah dan mengesampingkan ego masing-masing.

instagram.com/veranandaputri

Banyak orang mungkin berpikir pernikahan dengan perbedaan kebudayaan pasti akan sulit dilakukan karena pasti adanya juga perbedaan kebiasaan, pemikiran dan lain-lain. Namun, kisah Nanda dan Jun mampu menghancurkan pemikiran tersebut. Karena yang terpenting dari sebuah perbedaan adalah menghancurkan ego masing-masing demi mencapai tujuan bersama.

Baca Juga: 7 Perempuan Ini Buktikan Jadi Mengagumkan Itu Bukan Tentang Cantik Fisik

Nanda buktikan pada perempuan Indonesia bahwa cantik itu terbentuk secara alami dari bagaimana orang tersebut bersikap. Intinya, cantik itu tahu bersikap.

instagram.com/veranandaputri/

Dengan tidak melupakan kodrat, Nanda berkata bahwa walaupun cantik itu relatif, tapi perempuan yang baik itu sudah pasti perempuan yang cantik. Dia juga mengatakan bahwa cantik itu santun, tahu bertutur kata yang baik dan sopan.

“Jangan mengikuti orang lain agar dibilang cantik, karena itu berarti cantik yang semu.”

instagram.com/veranandaputri

Nanda berkata bahwa dengan mengikuti orang lain agar dibilang cantik artinya cantik itu semu yang tidak murni dari diri sendiri. Jadilah dirimu sendiri dan lakukan sesuai dengan yang hatimu rasakan. Tidak perlu menjadi seseorang yang bukan dirimu hanya karena ingin dibilang cantik.

Dalam menjalani hidup, Nanda menuturku, “Prinsipnya jadi orang baik saja. Asal kita baik, maka orang lain juga akan baik ke kita.”

instagram.com/veranandaputri

Jika ada orang yang mencibir dan berkomentar jelek, maka reaksi terbaik yang diajarkan Nanda adalah tersenyum dengan tulus. Mengapa? Karena selain itu membuat hatimu tenang, kamu juga akan mendapat pahala. Menjadi diri sendiri jauh lebih menyenangkan sedangkan menyiksa diri untuk cantik jelas sangat melelahkan.

Menurut Nanda, cantik bukan hanya tentang fisik, jika kamu menjadi dirimu sendiri, maka kamu akan beribu kali lipat berbahagia dibanding mereka yang rela menyakiti dirinya untuk fokus pada ‘apa yang terlihat’. Bukan cuma fisik, cantik jelas dinilai dari hati.

Baca Juga: Intan Kemala Sari: Selebgram Kreatif yang Mendobrak Standar Kecantikan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya