5 Tanda Kamu Masih Berjuang dari Victim Mentality
Negative thinking terus menghantui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Victim mentality adalah sebuah pola pikir dimana seseorang selalu merasa jadi korban di setiap situasi yang terjadi. Mentalitas seperti ini sangat menghambat pengembangan diri orang tersebut. Pikiran negatif selalu mengisi otaknya sehingga celah positif sekecil apapun sulit masuk ke dirinya.
Lalu seperti apa sikap atau kebiasaan yang menandakan kita terjebak di mentalitas ini? Mungkin kita tidak sadar dan menganggap sikap itu biasa saja karena sudah terlalu lama dilakukan. Yuk, kita gali lebih dalam!
1. Menahan kebahagiaan karena merasa tidak layak menerimanya
Tanda pertama adalah selalu merasa tidak layak bahagia karena tidak pantas menerimanya. Padahal sejujurnya bahagia itu pilihan, loh. Dengan mindset tersebut maka sama saja menganggap bahwa bahagia itu bersyarat.
Seseorang yang terjebak dalam mentality ini akan sulit menikmati hidup. Karena dia harus mencapai titik tertentu dahulu baru dia berhak untuk bahagia, begitu yang ada di pikirannya. Ingat selalu bahwa you deserve to be happy and enjoy everything in life!
Baca Juga: 5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistis
Salah satu sumber dari mentalitas korban adalah punya pemikiran yang negatif. Oleh karena itu seseorang yang bermental korban terus-terusan merasa hidup tidak pernah berpihak ke dia. Hidup itu ga adil bagi seseorang yang bermental korban. Padahal hidup adalah pilihan. Apakah mau memilih untuk memandang hidup dari sisi yang baik atau buruk itu keputusan pribadi.
Jika memandang dari sisi negatif memang pada akhirnya akan selalu merasa seperti itu. Jadi sebenarnya bukan hidup tidak mau berpihak kepadanya tetapi cara pandangnya saja yang perlu dirubah. Harus belajar untuk berdamai dengan keadaan, ya.
Baca Juga: 5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.