TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Masih Berjuang dari Victim Mentality

Negative thinking terus menghantui

ilustrasi keadaan anxiety (pexels.com/Alex Green)

Victim mentality adalah sebuah pola pikir dimana seseorang selalu merasa jadi korban di setiap situasi yang terjadi. Mentalitas seperti ini sangat menghambat pengembangan diri orang tersebut. Pikiran negatif selalu mengisi otaknya sehingga celah positif sekecil apapun sulit masuk ke dirinya.

Lalu seperti apa sikap atau kebiasaan yang menandakan kita terjebak di mentalitas ini? Mungkin kita tidak sadar dan menganggap sikap itu biasa saja karena sudah terlalu lama dilakukan. Yuk, kita gali lebih dalam!

1. Menahan kebahagiaan karena merasa tidak layak menerimanya

ilustrasi bahagia (unsplash.com/Priscilla du Preez)

Tanda pertama adalah selalu merasa tidak layak bahagia karena tidak pantas menerimanya. Padahal sejujurnya bahagia itu pilihan, loh. Dengan mindset tersebut maka sama saja menganggap bahwa bahagia itu bersyarat. 

Seseorang yang terjebak dalam mentality ini akan sulit menikmati hidup. Karena dia harus mencapai titik tertentu dahulu baru dia berhak untuk bahagia, begitu yang ada di pikirannya. Ingat selalu bahwa you deserve to be happy and enjoy everything in life!

2. Sekalipun banyak hal baik terjadi, yang terus di highlight adalah hal negatif

ilustrasi berpikir keras (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Banyak hal baik dan buruk silih berganti di kehidupan kita. Bagi orang yang masih punya victim mentality, bahkan disaat hal baik terus datang, semua itu tersamarkan karena yang dilihat masalahnya. Seringkali juga terlalu melebih-lebihkan masalah yang sebenarnya bisa dibuat lebih simpel. Hidup jadi tambah susah karena drama yang tidak perlu.

Hal yang memengaruhi ini semua salah satunya karena negative self talk. Saat sedang self talk kita berbicara kepada diri sendiri, apa yang kita percayai dan tidak percayai, apa yang kita inginkan dan tidak inginkan. Jika yang muncul adalah pikiran negatif maka akan kesulitan untuk menghadapi realita hidup. Nah, self talk seperti apa yang sering kamu lakukan? Ke hal yang positif atau negatif nih?

Baca Juga: 5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistis

Salah satu sumber dari mentalitas korban adalah punya pemikiran yang negatif. Oleh karena itu seseorang yang bermental korban terus-terusan merasa hidup tidak pernah berpihak ke dia. Hidup itu ga adil bagi seseorang yang bermental korban. Padahal hidup adalah pilihan. Apakah mau memilih untuk memandang hidup dari sisi yang baik atau buruk itu keputusan pribadi.

Jika memandang dari sisi negatif memang pada akhirnya akan selalu merasa seperti itu. Jadi sebenarnya bukan hidup tidak mau berpihak kepadanya  tetapi cara pandangnya saja yang perlu dirubah. Harus belajar untuk berdamai dengan keadaan, ya. 

3. Merasa hidup tidak pernah berpihak ke dirinya

ilustrasi melamun sendirian (pexels.com/Pixabay)

4. Merasa masalahnya paling berat dibanding orang lain

ilustrasi mengobrol (pexels.com/CoWomen)

Pernah ga bercakap dengan orang yang hobinya adu nasib? Saat ngobrol dengannya selalu self center, semua topik obrolan berpusat ke dia dan betapa merananya dia. Secara tidak sadar ingin menunjukkan bahwa dirinya yang paling berat masalahnya padahal masalah setiap orang ada porsinya masing-masing. 

Punya masalah itu hal yang wajar, kok. Justru semakin menunjukkan bahwa diri kita yang paling merana semakin nyata kalau kita terjebak di victim mentality ini.

Baca Juga: 5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistis

Verified Writer

Stephanie Priyanka

A daily learner. Having a balance life through writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya