Raih Berkah dengan Menunaikan Puasa Ayyamul Bidh pada Bulan Syawal
Puasa Nabi Adam SA saat turun ke bumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usai menjalani ibadah puasa Ramadan, kamu dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa Syawal. Namun, selain itu kamu juga bisa lho menjalani puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa di pertengahan Hijriah, yakni sekitar 13, 14, 15 Hijriah. Lalu, apa sih yang harus dilakukan saat Ayyamul Bidh?
Baca Juga: Salam, Kutipan, dan Ucapan yang Pas untuk Menyambut Ramadan
Baca Juga: Niat Puasa Syawal dan Tata Caranya, Raih Berkah Selepas Idulfitri
1. Memahami peristiwa Ayyamul Bidh
Ayyamul Bidh sering dikatakan sebagai kesempatan untuk meraih keberkahan dengan cara berpuasa selama tiga hari di tanggal pertengahan tiap bulan hijriah.
Menurut riwayat Ibnu Abbas RA, Ayyamul Bidh merupakan peristiwa turunnya Nabi Adam AS ke bumi. Kala itu, matahari mengeluarkan panas yang teramat sangat hingga membakar tubuh Nabi Adam.
Kulit Nabi Adam berubah menjadi hitam. Kemudian, Allah SWT memerintahkan Nabi Adam AS untuk menjalani ibadah puasa pada hari-hari putih atau Ayyamul Bidh. Ayyamul artinya hari, sedangkan Bidh putih.
Saat Nabi Adam AS menjalani puasa pada hari pertama, maka sepertiga tubuh Adam terlihat lebih putih. Kemudian hari kedua, tubuhnya kembali lebih putih.
Saat menjalani puasa hari ketiga, seluruh tubuhnya menjadi lebih putih, terang-benderang bak sinar rembulan yang memancarkan keindahan malam penuh kehangatan.