TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Peribahasa Banjar tentang Lakon Manusia, Tahu Talinga Rinjingan?

Kenali dulu yuk, peribahasa Banjar ini #LokalIDN

airyrooms.com

Tingkah laku manusia tak jauh dari pepatah terdahulu yang digambarkan begitu epik dengan bahasa yang halus.

Salah satunya dalam bahasa Banjar yang menyuguhkan diksi bahasa daerah untuk lebih bermawas diri untuk kehidupan sehari-hari dalam berlagak, yang tak kamu sadari melakonkan sifat dari peribahasa tersebut.

Nah, berikut ada lima peribahasa Banjar yang mengajarkan sifat manusis dari yang suka intropeksi diri sampai memiliki sifat yang kurang ajar. Penasaran apa saja?

1. Susir pinggir tapih (intropeksi diri)

Unsplash.com/@gavla

Dalam kehidupan, pasti kamu pernah berbuat salah terhadap masa lalu. Kamu pasti merenungkan kembali sikap yang salah di masa lampau tersebut, jika tak diperbaiki segera pasti berdampak kepada masa datang.

Maka, dari sekarang intropeksi diri sangatlah penting untuk mengenal diri lebih dalam. Kamu harus bijak dengan dirimu sendiri jangan sampai dikendalikan oleh ego dan perasaan negatif, mulai tanam sikap memaafkan yang lalu dengan lebih menghargai hidup sekarang dan selalu berpikir sebelum berbuat.

Baca Juga: 5 Peribahasa Banjar, Nasihat Buat Kamu Anak Perantau

2. Calungkap sandukan (selalu menjawab dan melawan setiap kali ditegur

Unsplash.com/@Marie es

Kesalahan dalam berperilaku kadang membuat sebagian orang jengkel ada yang mencoba membuat kamu sadar akan salahnya sikap kamu ada yang malah diam, tapi yang dikasih nasihat malah melawan dengan pembelaan bermacam-macam padahal udah salah tetap aja keukeuh.

Padahal orang yang menasihati kamu ingin kamu lebih baik, berarti ia orang yang simpati dengan kamu bukan malah membiarkan kamu berperilaku yang tak pantas. Sangat sayang jika kamu melawan padahal ia ingin kamu tumbuh menjadi seorang yang berbudi akhlaqul karimah.

3. Manapak banyu di apar (seseorang yang gemar membeberkan rahasia keluarga, sehingga membuat malu sanak kerabat sendiri)

Unsplash.com/@falson

Kamu harus berhati-hati dalam bercerita apalagi tentang kehidupanmu. Pernah tidak mempunyai kerabat yang suka membeberkan rahasia? Pasti rasa malu memiliki kerabat yang mulut enggak bisa dikontrol. Sebaiknya orang seperti ini beri diberi pelajaran, jangan sembarang dalam berbuat. Karena itu merupakan aib keluarga dan enggak seharusnya orang lain tahu.

4. Dibari tahu, handak ka kapala ( orang yang tak tahu diri, sudah diberi sesuatu masih ingin yang lebih. Selalu saja tak pernah puas)

Unsplash.com/@ilienerwise

Tipikal manusia yang tak bersyukur dalam peribahasa tersebut. Kalau kamu diberi Tuhan kesehatan itu juga merupakan berkah nikmat yang tak bisa di bayar dengan apa pun. Banyak orang yang sakit ingin sehat, perlu berjuang keras melalui semua agar kembali dengan kondisi semula. Jadi, bersyukur saja yang ada karena apa yang kamu punya mungkin juga diinginkan oleh orang lain.

Baca Juga: 5 Peribahasa Banjar Mengekspresikan Sifat Manusia, Ada Sifat Haus Puji

Verified Writer

Siti Aminah

Find me on Instagram as @aminahkhanzaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya