Merasa Humoris? 5 Adab Bercanda Ini Wajib Dipahami

2. Sesuaikan candaanmu dengan usia lawan bicara

Hal ini memiliki korelasi terhadap norma kesopanan. Alasan utama mengapa kita perlu menyesuaikan candaan kita dengan usia lawan bicara adalah agar konteks guyonannya gak merembet ke arah yang sensitif.

Contohnya saat kamu bercanda dengan anak remaja dan menggunakan gaya candaan usia 40 tahun ke atas, pastinya mereka akan menganggap kamu aneh. Sebaliknya apabila kamu mengajak bercanda orang usia 40an menggunakan gaya anak muda, bisa saja kamu dianggap gak sopan.

3. Perhatikan suasana hati lawan bicaramu

Gak semua guyonan dapat dilakukan di segala suasana. Hal ini tentunya penting mengingat semua orang punya suasana hati yang berbeda-beda tiap harinya yang mungkin gak dapat diprediksi oleh kita.

Jangan sampai kita melontarkan guyonan pada saat lawan bicara kita sedang dalam suasana hati yang gak baik, ditakutkan hal itu justru bisa memperburuk suasana hatinya dan gak semua orang dalam keadaan seperti itu mau untuk diajak bercanda.

4. Hindari bercanda dalam konteks yang sensitif

Ada banyak hal yang gak bisa dijadikan bahan bercanda, contohnya seperti fisik, orang tua, keluarga, finansial, strata sosial, dan urusan privasi lainnya yang bersifat personal. Jangan sampai konteks itu dijadikan bahan guyonan karena dapat menimbulkan konflik dan menyinggung lawan bicara. Meski hubunganmu dengan lawan bicara terbilang cukup dekat sebagai teman atau rekan kerja, tapi tetap selalu ada batasan untuk setiap orang.