TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Menghindari Makanan Berminyak saat Sahur 

Sering abaikan namun bisa berdampak serius

ilustrasi minyak yang digunakan sebagai salah satu bahan memasak makanan (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat menjalankan ibadah puasa, sahur menjadi momen penting untuk menyiapkan tubuh menghadapi hari yang panjang tanpa makanan dan minuman. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memperhatikan jenis makanan yang mereka konsumsi saat sahur.

Salah satu kebiasaan yang sering dikonsumsi saat melakukan ibadah puasa yaitu mengkonsumsi makanan yang berminyak. Padahal mengkonsumsi makanan berminyak disarankan untuk dihindari adalah mengonsumsi makanan berminyak. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yang mendasar, di antaranya adalah dampak buruk bagi kesehatan dan kenyamanan selama menjalani puasa. Kira-kira apa saja alasannya yang membuat mengkonsumsi makanan berminyak tidak disarankan? 

1. Pencernaan yang lambat

ilustrasi seorang wanita terlihat lesu karena sahur dengan makanan berminyak (pexels.com/Polina Zimmerman)

Makan makanan berlemak saat sahur bisa membuat kamu merasa kenyang lebih lama karena lemak biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Namun, kelebihan makanan berlemak dapat membuat kamu merasa lesu atau lelah karena tubuh perlu bekerja lebih keras untuk mencernanya.

Saat sahur, memilih makanan yang memberikan energi sepanjang hari tanpa menyebabkan kelelahan adalah penting. Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, dan protein tanpa lemak biasanya lebih baik untuk memberikan energi yang stabil dan tahan lama. 

2. Dehidrasi

ilustrasi seorang mengalami dehidrasi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Makanan berlemak memang cenderung mengandung lebih sedikit air, yang dapat menyebabkan risiko dehidrasi lebih tinggi. Saat berpuasa, tubuh kehilangan cairan melalui pernapasan, keringat, dan urine tanpa penggantian langsung. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan cairan saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik sepanjang hari.

Mengonsumsi makanan berminyak yang rendah airnya dapat meningkatkan risiko dehidrasi karena tubuh tidak mendapatkan cairan dari makanan tersebut. Oleh karena itu, memilih makanan yang mengandung lebih banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran segar, dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi selama periode puasa.

Baca Juga: 5 Teknik Meniriskan Makanan Berminyak dengan Efektif

3. Kesehatan pencernaan

ilustrasi seseorang terkena gangguan percernaan karena terlalu banyak mengkonsumi makanan mengandung minyak (pexels.com/Sora Shimazaki)

kesehatan pencernaan adalah pertimbangan penting lainnya saat memilih makanan untuk sahur, terutama selama bulan puasa. Makanan berminyak memang cenderung lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mulas, kembung, atau diare. Ini bisa sangat mengganggu kenyamanan saat menjalani aktivitas sehari-hari selama berpuasa.

Selama bulan puasa, tubuh sudah dalam keadaan berpuasa selama beberapa jam saat sahur. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang mudah dicerna agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau gangguan pencernaan selama berpuasa.

Verified Writer

Tri Utomo

Perasaan orang pada dasarnya dangkal, mereka berubah seiring situasi - Itaewon Class

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya