Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Judul diatas adalah kutipan dari film yang sangat inspiratif, film adaptasi dari novel karya Andrea Hirata yang tayang pada tahun 2008, yang sarat akan nilai kehidupan, salah satu kutipan dialog yang menginpirasi yaitu, kalimat yang diucapkan oleh kepala sekolah SD Muhammadiyah, yang diperankan oleh aktor kawakan Ikranagara ini begitu membekas dihati, ya "Hiduplah Dengan Memberi Sebanyak-banyaknya, Bukan Menerima Sebanyak-banyaknya" karena memberi akan membuat kita menjadi manusia kaya yang sesungguhnya, lalu langkah apa agar kita bisa menjadi manusia bermental kaya?
1. Latih Jiwamu Dengan Memberi, Latih Hatimu dengan Menjadi Ikhlas
Tidak perlu menunggu kaya, atau punya banyak harta benda jika ingin berbagi, memberi sebagian yang kita punya dengan tulus ikhlas tanpa pamrih adalah lebih baik daripada memberi dengan kuantitas banyak namun hanya untuk pamer maupun pencitraan, karena memberi itu dari hati, dimana kita dengan senang hati berbagi kepada orang lain, yang penting kita memang berniat untuk berbagi, bukan untuk pamrih, karena sekecil apapun yang kita beri, jika kita ikhlas, Tuhan akan mengapresiasi, tentunya kitapun bahagia mendengar ucapan terimakasih dari orang lain atas bantuan kita, yang penting ikhlas
2. Senyum yang Tulus Adalah Materi yang Tak Terhitung untuk Dibagi
Tersenyum dan menyapa siapapun dengan ramah dan tulus tanpa memandang siapa orang tersebut, entah memiliki pangkat yang tinggi atau tidak, entah orang tersebut menyukai kita atau tidak, bahkan tidak ada salahnya menyapa orang yang telah menyakiti kita atau pernah meremehkan kita, karena senyuman itu menular, dan tidak ada orang di dunia ini yang bersedih karena melihat orang lain tersenyum pada mereka, maka terseyumlah dan sapalah siapapun menjadi ramah, adalah pertanda kita memiliki mental yang kaya
3. Menjadi Pendengar yang Baik Juga Merupakan Bentuk Memberi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Banyak permasalahan yang terjadi dalam hidup hanya karena kurangnya komunikasi yang baik, komunikasi yang baik tercipta ketika dua orang atau lebih mampu menempatkan dirinya sebagai pendengar ketika mereka harus mendengar, dan menempatkan dirinya sebagai pembicara ketika mereka harus berbicara, kebanyakan dari kita hanya mampu berbicara, tanpa mau mendengar.
Tuhan menciptakan 1 mulut dan 2 telinga itu artinya Tuhan meminta kita untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara, tidak apa-apa jika kita berbicara tentang hal-hal yang baik dan bermanfaat, namun terkadang kita seenaknya menggunakan mulut kita untuk memarahi, menggunjing bahkan menfitnah orang lain.
Daripada kita banyak bicara yang tidak bermanfaat, maka kita bisa memberi orang lain perhatian dengan lebih banyak mendengar, seperti ketika kita melihat orang berbuat salah, tak lantas kita menjadi halal untuk menilai mereka sebagai orang yang tidak baik, tanpa mendengarkan alasan mereka terlebih dulu, karena tidak seharusnya kita menghakimi orang lain sebelum tahu apa yang sedang mereka perjuangkan.
4. Bicara Hal yang Bermanfaat Dengan Tutur Kata yang Halus adalah Pertanda Kita Kaya
http://www.aditriasmara.com/ Ya, berbagi bukan semata soal materi, ketika kita bercerita tentang pengalaman hidup kita, atau hal apapun yang kita tahu dan bermanfaat serta mampu memotivasi orang lain menjadi lebih baik, adalah pertanda kita kaya, menyampaikan sesuatu dengan lembut adalah wujud berbagi, seperti saat kita tidak menyukai sikap sesorang, mengkritik mereka secara halus adalah menandakan kita telah berbagi perhatian dengan mereka