TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Penulis Perlu Mewaspadai Tombol Backspace

Jangan digunakan kalau naskah belum kelar

ilustrasi menatap layar ponsel (pexels.com/Matilda Wormwood)

Tahukah kamu, fungsi tombol backspace yang ada di setiap papan keyboard? Ya, fungsinya adalah menghapus karakter yang diketik, di mana tombol tersebut ada di sebelah kiri.

Kegunaan tombol ini juga kerap dimanfaatkan penulis untuk meralat tulisan yang mereka ketik di handphone atau laptop. Meski fungsinya dirasa sangat penting dan memudahkan, tombol backspace sebaiknya diwaspadai oleh para penulis, lho. Mengapa bisa demikian?

1. Bikin penulis sering tidak percaya diri dengan ide-ide spontan

ilustrasi ragu (pexels.com/Yan Krukov)

Ide-ide spontan penulis tidak hanya muncul di luar aktivitas menulis. Saat proses menulis pun, ide-ide itu bisa saja hadir. 

Hanya saja, tidak semua ide spontan bisa penulis eksekusi di saat itu juga, tapi terlanjur diketik. Sangat disayangkan jika ide spontan itu langsung tanpa dipilah dan disimpan ke catatan khusus terlebih dulu. 

Baca Juga: 9 Shortcut Keyboard Tombol Logo Windows Paling Berguna

2. Proses menulis jadi lebih lama

ilustrasi bekerja di laptop (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Terlalu sering menghapus tulisan akan membuat proses menulis jadi lebih lama dan tidak produktif. Penulis sibuk mengganti kosakata yang dihapus dengan kata lain yang lebih relevan. 

Akan lebih efektif jika kamu membiarkan semua gagasan yang lewat di pikiran tertuang dalam ketikan. Setelah, itu barulah kamu bisa memilah kata atau kalimat yang cocok dengan topik tulisan yang kamu pilih. 

3. Kreativitas penulis jadi terhambat

ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering menghapus tulisan tak hanya menunjukkan rasa minder seorang penulis. Itu juga menjadi sebuah sinyal, kreativitas penulis tidak bekerja dengan baik. 

Terlalu sibuk menghapus dan mengganti padanan kata justru menghilangkan kesempatan penulis untuk bereksplorasi. Padahal, kreativitas dalam mengembangkan kata, kalimat dan gagasan sangat dibutuhkan oleh penulis. 

4. Gagasan tulisan jadi sulit berkembang

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/ANTONI SHKRAB)

Dampak dari terhambatnya kreativitas seorang penulis adalah gagasan atau ide besar dalam pikirannya jadi sulit berkembang. Sebab, dia tidak menyimpan catatan yang berisi ide random-nya.

Sebagaimana manusia biasa, penulis juga mudah lupa. Sudah selayaknya penulis menganggap setiap lintasan ide yang tertuang adalah harta berharga. 

Baca Juga: 5 Tips Memilih Buku Bacaan untuk Penulis Pemula, Gak Perlu Bingung!

Verified Writer

Uswatun Niswi

Penyuka fiksi dan animasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya