TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebaikanmu Dibalas Kejahatan? Tunjukkan 5 Sikap Bijak Ini

Woles aja, guys!

unsplash/AshtonBingham

Bagaimana jadinya jika kebaikan kita justru dibalas dengan kejahatan? Nyatanya, begitulah kehidupan. Ekspektasi kita tak selalu sama dengan kenyataan yang terjadi. Niat baik dan bantuan tulus tak selalu berbalas sama. Sebaliknya, tak jarang kita malah mendapatkan kerugian. Pengkhianatan, fitnah, hujatan, bullying, dan sejenisnya menjadi hadiah dari ketulusan yang kita persembahkan pada orang lain. 

Apakah kamu pernah mengalaminya? Bagimana seharusnya kita menyikapi masalah demikian? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Menganggap itu sebagai ujian untukmu

unsplash/TimothyPaulSmith

Kebaikan yang dibalas kejahatan adalah hal yang bisa mengejutkan seluruh syaraf kita. Mental kita jatuh dan pikiran menjadi kacau. Namun, kamu harus ingat bahwa ujian pada insan itu bermacam-macam bentuknya. Satu di antaranya adalah kebaikanmu yang dibalas dengan kejahatan. 

Selalu ada maksud di balik kejadian. Ujian adalah cara Tuhan mendewasakanmu dan menguatkanmu agar mampu menempuh jenjang yang lebih berat. Sebagai manusia, tugasmu selanjutnya cukuplah bersabar dan berlapang dada menerima itu semua sebagai takdir. Kemudian, bangkitlah tanpa berlama-lama menenggelamkan diri dalam kebencian dan kepiluan. 

Baca Juga: Demi Kebaikan, Kamu Harus Bersikap Tegas pada 5 Urusan Ini 

2. Tetaplah berbuat baik tanpa ada muslihat

unsplash/IvaneGoliadze

Sikap bijak selanjutnya kala mendapati teman, keluarga atau kerabatmu mengkhianati kebaikanmu adalah mengabaikannya sembari terus berbuat baik dengan tulus. Hanya ketulusan yang mampu membawamu ke dalam dekapan ketenangan dan kelegaan. Jangan menyesal karena telah menaburkan kebaikan. Jangan pula memilih berbuat hal yang sebaliknya. Ingatlah bahwa kebaikan tidak pernah merugikanmu!

3. Meyakini bahwa kebaikan adalah caramu membantu diri sendiri

unsplash/YuriLevin

Orang yang datang silih berganti dalam kehidupan kita meski hanya beberapa menit adalah bagian dari jalan cerita yang telah diatur oleh Sang Sutradara terbaik. Ketika ada orang yang meminta bantuan padamu, Tuhan sedang menyiapkan celah bantuan untuk kesulitanmu di masa yang lain. Lebih tepatnya, menolong orang lain pada dasarnya sama seperti menolong diri sendiri. Hanya saja, kita tidak pernah tahu kapan fase sulit akan datang. Tugas kita adalah menanamkan aset kebaikan sebanyak mungkin agar bantuan pun tak berhenti mengalir pada fase sulit kita nanti. 

4. Segeralah move on!

unsplash/MarkAlexandrovich

Tak perlu lama-lama berkubang dalam kekesalan, kesedihan, kepiluan dan kebencian. Dendam tak bisa mengembalikan semuanya pada keadaan semula. Justru, malah menyulitkanmu nantinya. 

Segeralah move on setelah menangis puas atas musibah yang menimpa. Segeralah berganti strategi dan rencana agar kesalahan tak kembali terulang. Lihatlah tujuanmu berkali-kali, agar langkahmu tak mudah berhenti sampai di sini.  

Baca Juga: Oversharing Kehidupan di Media Sosial Bukan Hal Baik, Ini 5 Alasannya!

Verified Writer

Uswatun Niswi

Penyuka fiksi dan animasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya