TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesederhanaan Bung Hatta yang Gak Semua Orang Tahu

Jadi wakil presiden bukan berarti bergelimang harta

Berbagai sumber

Siapa yang tidak kenal dengan nama Bung Hatta? Ialah salah satu pahlawan proklamator dan founding father Indonesia. Dalam urusan diplomasi dan ekonomi, ia bukanlah sosok yang diragukan lagi. Tapi sudah tahukah kamu dengan kisah hidupnya yang begitu sederhana? 

Jika belum, yuk kita tengok dahulu lima kesederhanaan Bung Hatta yang gak semua orang tahu!

1. Ia baru menikah di usia 43 tahun, setelah ia berhasil mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Mas kawinnya berupa buku

Berbagai sumber

Konon, Bung Hatta pernah berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Hal ini ia buktikan sungguh-sungguh. Ia menikahi Rahmi Hatta pada 18 November 1945, tiga bulan setelah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Mas kawinnya adalah buku berjudul "Alam Pikiran Yunani" karangannya sendiri. Buku inilah yang ia buat selama masa pembuangan di Banda Neira tahun 1930-an.

Tiga hari setelah pernikahan digelar, mereka tinggal di Yogyakarta. Dari pernikahan ini, ia dikaruniai tiga orang putri bernama Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, dan Halida Nuriah Hatta.

2. Selama masa pengasingan di Digul, ia menolak bekerjasama dengan penguasa setempat walaupun diiming-imingi upah tiga kali lipat

harianriau.co

Selama diasingkan ke Boven Digul, Bung Hatta membawa semua koleksi bukunya. Ia memang mengisi hari-harinya dengan membaca dan menulis. Namun, ia juga amat peduli pada para tahanan. Gaji yang ia dapatkan selalu dibagi pada kawan-kawan yang kekurangan. Padahal gajinya hanya 2.50 gulden saja. 

Kalau saja ia mau bekerja sama dengan penguasa, ia bisa mendapatkan 7.50 gulden per bulan serta hidup lebih enak. Tapi, ia menolak. Bahkan uang dari menteri jajahan Colijn pun ditolak mentah-mentah. Selain membaca buku, ia juga membuat kursus untuk para tahanan. 

Baca Juga: Kisah Abby & Brittany, Guru Kembar Dempet yang Menolak Dipisahkan

3. Pasca mengundurkan diri dari Wakil Presiden Indonesia, hidupnya sangat sederhana. Bahkan sempat tak mampu membayar rekening listrik

kaskus.co.id

Setelah mundur dari jabatan Wakil Presiden Republik Indonesia, Rahmi mengakui kalau hidup keluarganya sangat sederhana bahkan kritis. Uang tabungannya bahkan tak cukup untuk membeli mesin jahit yang diidam-idamkan karena kebijakan pengurangan nilai mata uang.

Suatu saat, Hatta menerima rekening listrik yang jumlahnya cukup tinggi. "Bagaimana saya bisa membayarnya dengan uang pensiun saya?" kata Bung Hatta. Ia lalu meminta Gubernur Ali Sadikin lewat surat agar uang pensiunnya dipotong untuk membayar tagihan listrik. Pada akhirnya, Pemprov DKI kemudian menanggung biaya listrik dan PAM Bung Hatta.

4. Setelah pensiun, ia mengisi harinya dengan menulis buku dan mengajar. Tapi, namanya tetap disegani & dihormati orang-orang

eyeni.biz

Pasca pensiun dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Bung Hatta mendapatkan penghasilannya dari menulis buku dan mengajar. Meskipun kehidupannya cukup sulit, ia tak lupa membantu orang yang membutuhkan. Tak heran, banyak yang masih menghormatinya meski tak ada jabatan dan harta. 

Tahun 1957, ia mendapat undangan dari Pemerintah RRC, tepatnya dari Perdana Menteri Zhou Enlai. Setibanya di Cina, ternyata rakyat di sana menyambut dengan meriah dan masih menganggapnya sebagai "a great son of his country" meski tanpa jabatan.

Baca Juga: Dijodohkan sampai Cinlok, Ini Kisah Cinta 7 Presiden RI & Pasangannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya