TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diikuti 55 Penulis, Writerpreneur Elang Tempur Luncurkan 8 Buku

Penulis ini tersebar dari lima provinsi di Pulau Jawa

IDN Times/Febriyanti Revitasari

Jakarta, IDN Times - Digelar di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia, komunitas Writerpreneur Elang Tempur menggelar peluncuran delapan buah buku pada Minggu lalu (22/9). Turut dihadiri oleh Ricky Joseph Pesik (Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia), peluncuran ini berlangsung inspiratif nan interaktif.

1. Elang Tempur adalah keseluruhan alumni dari Workshop Writerpreneur Accelerate (WWA) yang diselenggarakan oleh Bekraf 2019

IDN Times/Febriyanti Revitasari

Anggota alumni ini berasal dari lima provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Masing-masing daerah, memiliki sebutannya tersendiri. Surabaya, misalnya. Alumni dari pelatihan di Surabaya, disebut dengan nama Elang Langit.

Sebelum mengikuti workshop tersebut, para alumni diharuskan memiliki minimal tiga buku. Sementara saat pelatihan, mereka mendapatkan pelatihan intensif produksi buku selama empat hari dari mentor yang terpercaya. Kirana Kejora (penulis buku best seller dan skenario film) adalah salah satunya.

2. Pada momen yang berbarengan dengan hari terakhir Perpusnas Expo 2019 tersebut, delapan judul buku berhasil diluncurkan

IDN Times/Febriyanti Revitasari

Delapan judul tersebut adalah Rempah Rindu, Episode Kita, Tumpeng, Antargata, Pituloka, Mereka Tiada, Menuju Kembali, dan Suatu Hari Bersama Pak Senen. Kedelapan buku tersebut merupakan karya dari 55 penulis yang jadi alumni WWA Bekraf 2019 tadi. Ada yang berupa novelet, antologi, maupun omnibus.

Melalui kedelapan buku itu, Elang Tempur siap menggebrak dunia literasi Indonesia. Terlebih, keseluruhan karya tersebut melukiskan beragam genre tulisan yang sesuai dengan latar belakang pembuatnya. Nilai plus lainnya adalah banyak kearifan lokal yang tersaji di dalamnya.

Baca Juga: IWF 2019, IDN Times Luncurkan Buku Kumpulan Cerpen Bertema Bullying

3. Menurut Kirana, Elang Tempur bukan sekadar menulis. Mereka juga berperan sebagai pengusaha yang mengonsep buku dari hulu ke hilir

IDN Times/Febriyanti Revitasari

"Elang Tempur tidak hanya bisa menulis, tetapi writerpreneur. Penulis yang pengusaha. Mereka mengonsep buku dari hulu sampai ke hilir. Semenjak meracik ide, menulis, menerbitkan, strategi pemasaran, adaptasi film, bahkan book trailer," kata perempuan yang pernah meraih Tokoh Inspiratif Sidoarjo 2013 ini.

Dengan peran yang dapat dikatakan cukup multitasking tadi, Kirana menggembleng 55 penulis tadi secara disiplin. "Saya gak pernah memuji. Menulis bukan untuk diri sendiri, tapi untuk negeri," tambah dia. Ia pun kerap mengatakan tiga hal selama proses mentoring, yaitu ojo ngapusi (jangan berbohong), alesan (cari alasan), dan gaje (tidak jelas).

4. Para penulis turut membagikan pengalaman mereka sejak masih mentoring hingga buku berhasil diluncurkan

IDN Times/Febriyanti Revitasari

"Suatu Hari Bersama Pak Senen itu punya ide membuat cerita berkonsep omnibus. Paling susah kan cari ide tuh. Akhirnya, kita sepakat menentukan karakter Pak Senen, seorang driver ojek online. Ada tujuh karakter di luar Pak Senen. Seperti karakter Sarah yang BPJS, Budget Pas-pasan tapi Jiwa Sosialita," tutur Novie Octavia mengundang gelak tawa.

Lain lagi dengan Virgin Tirta, penulis asal Jawa Timur. "Kalau nangis, gak sih ya. Tapi pusing," ujarnya saat ditanya Kirana soal kerasnya proses mentoring. Selain mereka berdua, masih ada Hartini. Ia adalah perempuan mungil nan ceria yang berasal dari pelosok Jawa Barat. Demi mengikuti WWA, ia mati-matian menempuh jarak yang terbilang jauh.

Baca Juga: 6 Tips Cepat Pahami Materi Jika Buku Kuliahmu Tebal & Membosankan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya