TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Kenapa Kamu Malas Ambil Cuti, Sesekali Perlu Juga, Lho! 

Liburan sesekali tak ada salahnya

ilustrasi liburan bersama teman (pexels.com/pnw production)

Cuti kerap kali dimanfaatkan oleh karyawan sebagai sarana untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Namun, ada juga karyawan yang justru enggan mengambil cuti mereka.

Alasannya pun beragam, mulai dari ingin menggunakan cuti tersebut untuk kepentingan mendesak atau tak ingin melewatkan pekerjaan yang ada. Apakah alasanmu juga termasuk ke dalam lima hal di bawah ini? Yuk, coba cek!

1. Merasa beristirahat di akhir pekan sudah cukup  

ilustrasi tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kamu merasa, jika beristirahat di akhir pekan itu sudah cukup untuk memulihkan semangat kerjamu. Alhasil, gak dibutuhkan lagi rehat sejenak dari rutinitas kerja dengan jangka waktu yang relatif lama.

Bila memang beban kerjamu belum terlampau berat, gak masalah. Namun, kalau cuma istirahat di akhir pekan padahal kamu lelah luar biasa, karena kebanyakan beban kerja, bisa-bisa malah jadi burnout, lho. Nah, di sinilah keuntungan bisa ambil cuti.

Kendati nantinya harus kembali ke rutinitas kerja, setidaknya dengan "kabur" sejenak dari kerasnya dunia kerja, dapat mengisi kembali energi yang telah terkuras. Jadi, kamu pun bisa lebih semangat ketika kembali bekerja nantinya.

Baca Juga: 5 Risiko Jadi Orang Penting di Kantor, Sukar Dapat Izin Cuti

2. Menganggap cuti hanya bikin boros  

ilustrasi menghitung uang (freepik.com/wirestock)

Gak semua orang memanfaatkan cuti kerja untuk liburan ke tempat yang jauh dan memakan banyak biaya. Rasanya gak tepat kalau kamu sampai menganggap fasilitas cuti yang diberikan tempat kerjamu sebagai ajang pemborosan semata.

Meskipun berhemat itu sangat penting demi kelangsungan hidup jangka panjang. Namun, jangan jadikan ini sebagai alasan untuk gak mengambil cuti dan terus bekerja keras tanpa henti.

Padahal, kamu bisa menggunakan jatah cutimu untuk beristirahat di rumah atau melakukan sesuatu yang murah meriah, lho. Makanya, jangan terlalu pelit ke diri sendiri lagi, ya.

3. Khawatir dicap punya etos kerja rendah 

ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memang, keseringan ambil cuti bisa jadi tanda etos kerja yang rendah. Sebab seperti yang disebutkan di awal, bahwa kebanyakan cuti kerja itu sama saja dengan menghindari tanggung jawab. Namun, itu bukanlah tanda seorang yang etos kerjanya tinggi.

Menjadi seorang workaholic gak berarti punya etos kerja yang tinggi. Sesekali mengambil jatah cuti gak lantas bikin etos kerjamu turun, kok. Malah ini menjadi bukti kalau mampu menyeimbangkan antara urusan pribadi dengan pekerjaan. Sebab, hidup ini bukan cuma tentang pekerjaan saja, kan?

4. Khawatir masih harus mengurus pekerjaan saat cuti 

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Walaupun sudah menuntaskan semua tanggung jawabmu, tetap saja kamu malas mengambil cuti. Alasannya, khawatir kalau di tengah cuti, kamu masih harus mengurus pekerjaan.

Kamu pasti akan merasa kesal karena keinginan untuk melepaskan diri sejenak dari padatnya pekerjaan, malah berubah jadi work from home. Ingatlah, kamu berhak meminta pengertian dari rekan kerja, klien, bahkan atasan tentang waktu cutimu. Sebab, kamu perlu memanfaatkan cuti tersebut semaksimal mungkin, tanpa adanya distraksi pekerjaan sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri, karena sudah menuntaskan tanggung jawabmu di kantor. 

5. Takut membebani rekan kerjamu  

ilustrasi diskusi di kantor (unsplash.com/@austindistel)

Alasan lain yang juga bikin kamu malas mengambil cuti kerja ialah ketakutan kalau harus merepotkan rekan kerjamu. Apalagi kalau kamu tahu, bahwa beban kerja mereka bisa saja sangat berat, sehingga mendelegasikan pekerjaanmu ke mereka sama saja dengan menambah bebannya.

Padahal, kalau mereka mau mengerti, bahwa kamu juga butuh rehat sejenak dari kerasnya pekerjaan, mereka  gak bakal keberatan, kok. Toh, kalau ada satu di antara mereka yang ambil cuti, kamu pasti juga akan membantu meringankan pekerjaan mereka.

Baca Juga: 5 Hal Menyebalkan Saat Cuti, Masih Dibebani Pekerjaan?

Verified Writer

Wimantyo Resi H.

Hanya orang biasa yang ingin melihat dunia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya