TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelajaran Positif yang Bisa Dipetik dari Kisah Nabi Ayyub 

Kesabarannya patut diteladani 

Unsplash/Artur Aldyrkhanov

Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki keistimewaan dan kisah hidupnya sendiri yang tentu saja memberikan banyak hikmah positif bagi kehidupan kita sebagai manusia biasa.

Salah satunya adalah Nabi Ayyub 'Alaihissalam yang terkenal karena kesabarannya yang luar biasa dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah. Tidak hanya itu, ada banyak sekali pelajaran positif yang bisa kita petik dari kisah hidupnya sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Penasaran seperti apa? Yuk, mari kita simak bersama.

1. Selalu bersyukur dan taat kepada Allah di kala kaya maupun miskin  

Unsplash/Mohd Danish Hussain

Nabi Ayyub 'Alaihissalam yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke sebuah negeri bernama Hauran yang sekarang terletak di antara Suriah dan Yordania dan dikisahkan sebagai sosok yang kaya dan terpandang di masyarakat dimana ia memiliki banyak sekali harta kekayaan seperti hewan ternak, ladang pertanian, dan memiliki banyak keturunan. 

Namun segala kekayaan yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepadanya tak lantas membuatnya menjadi sombong dan lupa akan kebesaran-Nya. Ia mensyukurinya dengan senantiasa memberikan harta benda yang dimilikinya kepada sesiapa yang membutuhkan dan tak pernah lalai dari kewajibannya beribadah kepada Allah. 

Begitupun saat Nabi Ayyub mendapat cobaan harta benda dan segala yang dimilikinya habis tak bersisa. Namun itu tidak mempengaruhi rasa syukur dan kadar ketaatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang justru semakin meningkat setiap waktu. 

Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang Pasir

2. Sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan

Pexels/cottonbro

Tak hanya seluruh harta bendanya yang hilang dalam sekejap, Nabi Ayyub 'Alaihissalam kembali mendapat cobaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala berupa penyakit kulit yang sangat parah dan menjijikkan selama 18 tahun.

Akibat penyakitnya itu, ia sampai dijauhi oleh semua orang di sekitarnya bahkan diusir dari rumahnya. Diceritakan, ia tinggal di tempat pembuangan sampah bersama istrinya yang bernama Rahma binti Afrayim serta dua orang saudaranya.Kisah ini terdapat dalam Hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu yang artinya: 

“Sesungguhnya Nabiyullah Ayub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama 18 tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya.”

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala juga mengabadikan cobaan berat yang dialami oleh Nabi Ayyub 'Alaihissalam  dalam Surat Al- Anbiya ayat 83 yang berbunyi. 

(83) وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ 

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (QS. Al-Anbiya: 83) 
 

Namun itu semua tidak membuatnya mengeluh dan menyalahkan keadaan yang dideritanya. Ia tetap tenang dan sabar menghadapi cobaan yang terus menderanya secara bertubi-tubi dan terus memperbanyak ibadahnya selama masa sulitnya tersebut. 

3. Selalu berserah diri dan berdoa kepada Allah semata

Unsplash/Gabriella Clare Marino

Selama 18 tahun mengarungi cobaan berupa penyakitnya ini, Nabi Ayyub 'Alaihissalam selalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar segera disembuhkan dari penyakit yang dideritanya.

Kemudian Allah mengabulkan doanya dan memerintahkannya untuk mengentak-entakkan kakinya ke tanah yang memunculkan mata air yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Atas izin Allah, Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya setelah ia mandi dan minum dari air yang keluar dari tempat yang diperintahkan oleh Allah tersebut. Peristiwa ini diabadikan oleh Allah dalam Surat Shad ayat 41-42 yang berbunyi. 

(41) وَاذۡكُرۡ عَبۡدَنَاۤ اَيُّوۡبَۘ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الشَّيۡطٰنُ بِنُصۡبٍ وَّعَذَابٍؕ

                               (42) اُرۡكُضۡ بِرِجۡلِكَ‌ ۚ هٰذَا مُغۡتَسَلٌ ۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

Artinya: Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana." (Allah berfirman), "Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (QS. Shad: 41-42)

4. Menepati janji atau sumpah yang pernah diucapkan meskipun berat

Pexels/Jack Sparrow

Pada suatu ketika, istri Nabi Ayyub 'Alaihissalam yakni Rahma binti Afrayim pulang terlambat dan membuatnya sangat marah. Kemudian ia bernazar akan mencambuk istrinya seratus kali jika beliau sembuh dari penyakitnya.

Saat ia sudah sembuh dan hendak menunaikan nazarnya, yakni mencambuk sang istri sebanyak seratus kali itu, Nabi Ayyub tak sanggup melakukannya karena rasa cintanya yang sangat besar. Kepada istrinya yang sudah menemaninya selama ia sakit parah dan istrinya sering menuntunnya ke kamar mandi karena saking lemahnya. 

Namun karena merasa berat hati karena nazarnya belum ditunaikan, Allah memberikan Nabi Ayyub kemudahan. Kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk mengambil seikat jerami gandum lalu dipukulkan ke istrinya hanya satu kali, sebagaimana termaktub dalam firman Allah dalam Surat Shad ayat 44 yang berbunyi. 

(44) وَخُذۡ بِيَدِكَ ضِغۡثًا فَاضۡرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحۡنَثۡ‌ؕ اِنَّا وَجَدۡنٰهُ صَابِرًا‌ ؕ نِعۡمَ الۡعَبۡدُ‌ ؕ اِنَّـهٗۤ اَوَّابٌ

Artinya: Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shad:44)

Baca Juga: Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi Pemilik Dua Cahaya

Verified Writer

Wimantyo Resi H.

Hanya orang biasa yang ingin melihat dunia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya