TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perilaku yang Bisa Menghambat Kamu Jadi Pemimpin Hebat

Karena jiwa pemimpin muncul dari dalam diri

ilustrasi seorang pemimpin (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Gak banyak yang tahu bahwa setiap manusia memiliki jiwa dan kapasitas diri untuk menjadi pemimpin, minimal untuk diri mereka sendiri. Untuk menjadi pemimpin yang hebat kamu gak harus memiliki perusahaan besar terlebih dahulu.

Ketika kamu memiliki bisnis kecil dan kamu mengelolanya sendiri, di situ kamu sudah bisa disebut pemimpin. Namun, saat diberikan kepercayaan memimpin sesuatu biasanya gak semua orang bisa menjalankan perannya dengan baik.

Gak jarang kamu bukannya menjadi pemimpin yang hebat, tetapi justru pemimpin yang kurang bijaksana. Sering gak disadari, berikut ini ada lima perilaku yang bisa menghambatmu menjadi pemimpin yang hebat, nih! Apa saja kira-kira? Baca sampai akhir, ya! 

1. Bertindak superior dan terlalu individualis

ilustrasi pemimpin sedang kesal (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pemimpin yang hebat gak akan merasa dirinya paling berkuasa dan superior. Mereka memandang orang-orang yang berada di sekitar mereka dengan setara. Gak ada perbedaan perlakuan sama sekali meskipun itu antara manager dengan seorang cleaning service. 

Seorang pemimpin yang hebat paham betul bahwa mereka memerlukan bantuan orang lain untuk menjalankan tugasnya. Sehingga mereka gak hanya fokus untuk memimpin manusia, tetapi juga mampu memanusiakan manusia. Mereka bersikap tegas dan berpengaruh tetapi gak memperlakukan orang lain dengan rendah dan tekesan kurang menghargai. 

Baca Juga: 5 Kualitas Kepemimpinan yang Harus Dimiliki untuk Jadi Pemimpin Hebat

2. Gak mau mengakui kekurangan diri

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Karolina Fijas)

Hanya manusia biasa, seorang pemimpin juga gak ada yang benar-benar sempurna. Kalaupun terlihat sempurna, mungkin itu hanya karena dirinya pandai membungkus kekurangannya dengan kelebihan yang dimilikinya.

Terlalu berambisi untuk jadi sempurna justru bisa membuat seseorang gagal menjadi pemimpin yang hebat. Menjadi hebat bukan berarti gak punya kelemahan dan kekurangan sama sekali.

Gak harus selalu kamu tutupi, nyatanya mengakui kekurangan justru bisa memotivasi orang-orang di sekitarmu. Mereka yang semula minder perlahan bisa mengambil sisi positif saat melihatmu percaya diri mengakui kelemahan yang kamu miliki.

3. Gemar memberi instruksi tetapi tidak mau mencontohkan

ilustrasi pemimpin marah-marah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pemimpin yang hebat itu gak cuma bisa memerintah tetapi juga bisa memberi contoh.  Jika selama ini kamu menuntut pegawaimu untuk datang tepat waktu sementara kamu sering datang terlambat, apakah itu mencerminkan seorang pemimpin yang patut diteladani? 

Kalau cuma memerintah, semua orang juga bisa melakukannya. Tetapi jika itu urusan memberi contoh, hanya pemimpin hebatlah yang mampu mengerjakannya. Dalam memimpin kita juga harus mau take and give, jika kita mau pegawai kita melakukan sesuatu, kita harus lebih dulu melakukan sesuatu untuk mereka. 

4. Kerap menghindari masalah dan gak berani mengambil risiko

ilustrasi memimpin rapat (pexels.com/Fox)

Banyak pemimpin yang gak berani mengambil risiko dan memilih bermain aman.  Memang gak salah, tetapi jika kamu memilih hal ini terus menerus jangan heran jika kemampuanmu memimpin terkesan biasa-biasa saja alias minim prestasi. Jangan lupa bahwa untuk melihat banyak hal hebat, kamu harus lebih dulu berani mengambil risiko.

Menjadi pemimpin memang harus memperhatikan banyak faktor sebelum memutuskan sesuatu. Namun, bukan berarti kamu selalu menghindari hal yang sulit demi merasakan kestabilan hidup. Menjadi pemimpin bukan hanya urusan menjaga kestabilan tetapi juga membangun sesuatu agar terus berkembang.  

Baca Juga: 5 Sifat yang Dimiliki oleh Pemimpin, Kematangan Emosi

Verified Writer

Yulia Nor Annisa

Tulislah agar tidak melupa | Banjarmasin, South Borneo

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya