Kamu pernah melihat, bahkan mungkin mempraktikkannya, apa yang disebut dengan manifestasi. Ini menjadi tren yang membanjiri media sosial, menjanjikan kelimpahan jika kamu mengikuti langkah yang tepat.
Menulis angka dengan tinta tertentu di tangan, menulis jurnal, membisikkan afirmasi ke dalam segelas air, dan lainnya. 'Ritual' manifestasi ini bisa menjadi alat yang ampuh untuk memfokuskan niat, tetapi apa yang terjadi ketika gagasan ini menjadi obsesi?
Ketika memperlakukan manifestasi seperti formula yang kaku, kamu akan mudah tersesat dalam prosesnya. Bukannya merasa berdaya, kamu mungkin mendapati diri terus-menerus mencari tanda-tanda, menganalisis setiap pikiran secara berlebihan, dan bertanya-tanya mengapa segala sesuatunya tidak berjalan cukup cepat.
Artinya, kemungkinan kamu mengalami yang namanya manifestation burnout. Apa yang seharusnya membawa kemudahan dan kelancaran dari teknik afirmasi ini, justru dapat berubah menjadi tekanan dan frustrasi. Simak ulasan selengkapnya mengenai manifestation burnout, hingga cara mengatasinya. Check this out!