ilustrasi seseorang puasa (freepik.com/freepik)
Rasulullah bersabda terkait dengan puasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah:
“Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."
Hadis tersebut mengungkapkan anjuran untuk memperbanyak amal ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dilansir dari NU Online. Pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah, disunahkan berpuasa bagi seluruh umat Muslim, termasuk mereka yang sedang menunaikan ibadah haji.
Namun, untuk puasa pada 8 Dzulhijjah (puasa Tarwiyah) dan 9 Dzulhijjah (puasa Arafah), disunahkan bagi yang tidak sedang beribadah haji. Bagi individu yang sedang melaksanakan haji, diutamakan untuk memperbanyak berdoa.
Ustad Adi Hidayat, dalam kanal YouTube resminya menyampaikan, boleh mengerjakan puasa Dzulhijjah tidak pada semua hari secara berturut-turut selama tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.
"Maka siapa yang mampu berturut-turut, boleh 1 sampai 9 hari. Siapa yang ingin tanggal 1 puasa, tanggal 2 istirahat, tanggal 3 istirahat, boleh, karena redaksi (hadis) memperbanyak. Kalau sulit menunaikan maka setidaknya tunaikan tanggal 9, dikenal dengan puasa Arafah, yang di Mekkah wukuf berhaji, yang tidak berhaji puasa. Sama-sama merenung, sama-sama istigfar, sama-sama mengoreksi diri," ujarnya.