Paus Leo XIV (YouTube/Vatican Media)
Nama Leo dalam tradisi Gereja Katolik memiliki sejarah panjang dan makna mendalam. Dalam bahasa Yunani, Leo berarti singa yang menjadi simbol kekuatan, keberanian, dan kepemimpinan.
Sementara itu, dalam sejarah kepausan, sudah ada 13 paus yang menggunakan nama Leo. Robert Francis Prevost menjadi paus ke-14 yang menggunakan nama Leo.
Dengan nama Paus Leo XIV, ia melanjutkan warisan nama besar tersebut. Menariknya, nama Leo XIV merujuk pada dua paus penting dalam sejarah Gereja Katolik.
Paus Leo I dikenal sebagai sosok pemimpin yang berani dan visioner pada abad ke-5. Ia merupakan Paus ke-45 dalam sejarah Gereja.
Paus Leo I dikenal saat berhasil meyakinkan Attila the Hun untuk mundur dari Italia dan tidak menyerang Roma. Ia juga berperan penting dalam menentang ajaran sesat serta membela ajaran gereja.
Sementara itu, Paus Leo XIII memimpin dari 1878 hingga 1903. Ia adalah pelopor doktrin sosial modern Gereja Katolik.
Leo XIII bisa dibilang sosok yang progresif. Ia menulis ensiklik Rerum Novarum yang membahas keadilan sosial dan hak-hak pekerja di tengah Revolusi Industri.
Ajarannya itu menjadi fondasi pemikiran sosial Katolik hingga sekarang, terutama dalam isu-isu lingkungan, kemiskinan, dan demokrasi.
Dengan memilih nama Leo XIV, Robert Francis Prevost secara tidak langsung ingin menegaskan arah kepemimpinannya. Ia akan fokus menghadapi tantangan zaman serta komitmen terhadap keadilan sosial dan solidaritas global.
Nama Leo juga menjadi simbol keberlanjutan visi progresif Gereja yang telah dirintis oleh para pendahulunya, terutama Paus Leo XIII dan Paus Fransiskus.