Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Adalah suatu ironi ketika dirimu merupakan pribadi yang paling lama menghabiskan waktu dengan diri sendiri, tapi merasa asing dengan kepribadianmu. Seharusnya, kamu jadi seseorang yang paling mengenal dirimu sendiri, tapi kenyataannya adalah sebaliknya. 

Mengapa seseorang bisa merasa asing dengan diri sendiri, ya? Tentu ada banyak penyebab, salah satunya dari sikap dan kebiasaan. Sebagai bahan renungan, lima hal berikut ini bisa membuat dirimu asing dengan diri sendiri. Segera hindari!

1.Fokus mencari validasi atau pengakuan orang

ilustrasi merenung (pexels.com/Darina Belonogova)

Kalau fokusmu ialah mencari pengakuan orang, kamu akan mengabaikan pendapat dan suara hatimu. Kamu bahkan tidak segan untuk menjadi orang lain, sehingga akhirnya lambat laun pun, kamu merasa tidak kenal dirimu sendiri.

Tujuan hidup bukanlah untuk disenangi orang, melainkan melakukan apa yang kamu pandang baik dan benar. Perbedaan pendapat itu sudah biasa, tapi jangan sampai kamu menjadikan pendapat orang lain sebagai kompas untuk menentukan arah hidupmu.

2.Kebiasaan people-pleasing

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mirip seperti poin pertama, hanya kebiasaan people-pleasing kamu lakukan dengan fokus utama menyenangkan hati orang. Padahal tahukah kamu, semakin kita berusaha mengesankan hati orang, semakin kecil kemungkinan mereka akan terkesan dengan kita.

Kebiasaan people-pleasing hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Sudah tidak dapat manfaat, kamu makin gak kenal diri sendiri. Siapa yang rugi?

3.Jarang menghabiskan waktu dengan diri sendiri

ilustrasi lelah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Me time barangkali terdengar sederhana tapi berdampak besar. Ini membantumu untuk kembali mengenal diri sendiri dengan mengingat ulang, apa prinsip dan tujuan hidupmu. Ketika kamu tahu dua hal tersebut, kamu tidak akan gampang kompromi dengan hal lain yang menyimpang, meski itu menyenangkan hati orang.

Coba dimulai dengan hal sederhana seperti menulis journal. Kamu jadi bisa menilai perkembangan karaktermu dalam jangka waktu panjang.

4.Selalu ikut-ikutan dalam mengambil keputusan

ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)

Belajarlah untuk berdiri di atas pilihanmu sendiri. Bukannya salah mengumpulkan nasihat dan pertimbangan orang sebelum mengambil keputusan, tapi sadari bahwa keputusan akhir ada di tanganmu.

Kamu berhak menentukan pilihan hidupmu sendiri. Bila pilihanmu ternyata keliru dan tidak berjalan sesuai ekspetasi, jadikan itu bahan pelajaran untuk lebih hati-hati ke depannya.

5.Terlibat dalam relasi toksik

ilustrasi pasangan cuek (pexels.com/cottonbro)

Berelasi dengan orang toksik dan manipulatif membuatmu perlahan-lahan kehilangan jati diri. Mengapa demikian? Orang toksik akan membuatmu merasa seolah kamu tidak berharga, seolah kamu bukan siapa-siapa.

Kamu pun perlahan jadi percaya ucapannya dan menganggap diri rendah. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Yuk, mulai pilah-pilah orang dalam circle pertemananmu. Jangan sampai ucapan atau sikap negatif mereka mempengaruhimu.

Ada banyak hal yang kelihatannya sepele ternyata memberi dampak negatif terhadap relasi dengan diri sendiri. Padahal, relasi paling krusial ialah dengan dirimu sendiri. Bagaimana bisa membangun hubungan sehat dengan orang lain kalau hubunganmu dengan diri sendiri masih berantakan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team