Ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)
يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ
Yā dāwụdu innā ja'alnāka khalīfatan fil-arḍi faḥkum bainan-nāsi bil-ḥaqqi wa lā tattabi'il-hawā fa yuḍillaka 'an sabīlillāh, innallażīna yaḍillụna 'an sabīlillāhi lahum 'ażābun syadīdum bimā nasụ yaumal-ḥisāb.
Artinya: (Allah berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”
Allah SWT menerangkan kepada Nabi Daud a.s, juga kita semua, sebagai khalifah di bumi untuk berlaku adil dan jujur. Tidak dibenarkan memutuskan suatu perkara karena mengikuti hawa nafsu tanpa melihat kebenaran dan mendengar kesaksian orang lain. Karena itu adalah termasuk sikap orang sesat dan Allah SWT telah menyiapkan azab berat di akhirat kelak.
Tutur kata dan sikap baik perlu dijaga oleh kita. Selain akan mendatangkan berkah yang membuat hidup lebih tenang, juga menghindarkan pada permusuhan antar sesama. Kalau ada ayat Al-Quran tentang keadilan lainnya yang kamu tahu, tulis di kolom komentar, ya.