Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplishotstarid)
Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplishotstarid)

Dalam drama Korea yang dibintangi aktor Lee Dong Wook, berjudul ‘A Shop for Killers’, ia berperan sebagai seorang paman sekaligus orangtua tunggal yang memiliki identitas pekerjaan misterius bernama Jeong Jin Man. Diceritakan, bahwa keluarganya tewas secara mendadak dan menyisakan keponakannya yang masih kecil bernama Jeong Ji An (Kim hye Jun).

Setelah kejadian tersebut, Jeong Jin Man pun berusaha keras melindungi keluarga satu-satunya itu dengan mendidiknya secara tegas. Genre laga di drama ‘A Shop for Killer’ ini seakan jadi hembusan udara baru mengingat sebelumnya sudah banyak munculnya genre drama Romance.

Mengajarkan tentang mengatasi kejamnya kehidupan, berikut tujuh ajaran bijak dari Jeong Jin Man. Yuk, simak dan pelajari!

1. Tidak mendahulukan emosi di setiap permasalahan

Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplushotstarid)

“Saat dalam situasi sulit, daripada berdebat soal benar dan salah, lebih penting mencari cara untuk memecahkan masalah dan mengatasi situasinya.” -Jeong Jin Man

Ajaran Jeong Jin Man ini mengajak kita untuk berpikir lebih realistis dalam menghadapi masalah. Berdebat juga tidak akan membantu menemukan solusi. Sering kali, kita mudah sekali terpancing emosi disaat sedang dihadapkan situasi sulit, sehingga yang timbul percekcokan untuk mencari siapa yang pantas disalahkan atas kejadian tersebut.

Konflik memang ada baiknya, tapi jika berdebat alih-alih memikirkan solusi malah jatuhnya menjadi konflik yang tidak positif. Daripada membuang waktu untuk saling menyalahkan, akan lebih baik bila waktu tersebut digunakan untuk memikirkan segala cara untuk keluar dari situasi sulit.

Sebab, belum tentu masih tersisa banyak waktu. Jangan memperburuk situasi dengan perdebatan tidak berguna. Waktunya belajar berpikir realistis dan dewasa serta jangan mendahulukan luapan emosi.

2. Kekuatan yang sebenarnya dinilai dari sikapnya saat dihadapkan situasi sulit

Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplishotstarid)

“Hanya yang lemah yang menggonggong, yang kuat tak menggonggong.” -Jeong Jin Man

Kita bukan sedang membahas hewan anjing di sini. Kata menggonggong diartikan sebagai 'orang banyak omong atau banyak tingkah'. Ketika dihadapkan situasi sulit, kebanyakan orang yang lemah akan terus mencari pembelaan lewat omongan dan ancaman.

Mereka yang lemah akan terus bicara seolah-olah dirinya benar dan sempurna. Ia tidak akan membiarkan orang lain melihat kekurangannya. Sejatinya, orang-orang yang sungguh memiliki kekuatan dan kekuasaan tidak akan bersikeras menunjukkannya.

Dalam kutipan di atas, Jeong Jin Man mendefiniskannya saat ia dan Ji An sedang menonton TV dan melihat bagaimana Singa, Sang Raja Hutan tetap tenang walau diserbu oleh pemangsa. Kebijaksanaan menentukan nilai kekuatan yang sebenarnya. Orang yang benar-benar kuat memiliki prinsip bahwa kekuatan sejati tak perlu ditunjukkan dan dipamerkan.

3. Hadapi ketakutan dengan mata terbuka

Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplishotstarid)

“Kau harus jadi kuat, apa pun alasannya tetap buka matamu dan hadapi itu.” - Jeong Jin Man

Saat kita tengah takut dan merasa tak berdaya menghadapi sesuatu, kita tak boleh menutup mata ataupun memalingkan pandangan. Hal itu hanya akan membuat kita jadi pribadi yang suka lari dari masalah.

Kumpulkan segala kesadaran yang kita punya untuk berani menghadapi segala hal menakutkan di depan kita. Menutup mata hanya akan menjadikan kita terus tenggelam dalam ketakutan dan terus membelenggu dalam trauma.

Buka matamu dan hadapilah rasa takutmu dengan berani. Hadapi kenyataan yang ada di depanmu agar kamu bisa semakin berkembang dari pengalaman itu.

4. Jangan mudah menghakimi segala sesuatu

Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplishotstarid)

“Kau bukan capung, kau tidak dapat melihat semuanya dengan mata manusia.” – Jeong Jin Man

Ada makna yang cukup mendalam di penggalan kalimat Jeong Jin Man ini. Dalam menanggapi segala sesuatu, janganlah hanya melihat dari apa yang kita lihat. Sebab, mata manusia tidak dapat melihat segala kejadian dari berbagai arah layaknya capung.

Jangankan melihat orang lain, kita bahkan tak bisa melihat dan menilai diri kita sendiri, kan? Sebagai manusia, kita punya keterbatasan. Untuk itu, jangan sesekali mencoba menghakimi orang lain berdasarkan apa yang kamu lihat apalagi dari mulut orang lain.

Tetaplah punya sifat rendah hati dan jangan sampai memiliki sifat merasa lebih baik dari orang lain. Sebab, kesempurnaan dalam bentuk apa pun itu tak akan kita dapatkan.

5. Setiap orang memiliki ajaran hidupnya tersendiri

Cuplikan drama A Shop for Killers (instagram.com/disneyplishotstarid)

“Saya bukan orangtuamu dan saya tidak akan pernah bisa, yang berarti saya tidak bisa melakukan hal-hal yang orangtuamu lakukan untukmu.” - Jeong Jin Man

Meski Jeong Jin Man memahami bahwa keponakannya telah mengalami hal-hal yang sangat berat di usia belia, ia tetap berprinsip untuk tidak mendidik keponakannya murni dengan kasih sayang penuh seperti orangtuanya. Sebab, menurutnya akan ada banyak hal berat lain yang dihadapi mereka ke depannya.

Jeong Jin Man pun berusaha dengan tegas mendidik keponakannya sesuai prinsip hidupnya. Hal ini dilakukan Jin Man untuk membangun karakter Jeong Ji An agar tidak menjadi lemah.

Belajar dari prinsipnya, segala baik yang kita terima dan ajaran dari orangtua tidak bisa kita tuntut dari orang lain pula. Masing-masing orang memiliki prinsip dan cara tersendiri dalam menghadapi hidup.

Nah, kelima kutipan Jeong Jin Man tadi menyelipkan berbagai ajaran parenting yang tegas dan disiplin. Kalian setuju gak sama pola asuhan Jin Man tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorIlma Aini