Punya sifat suka meremehkan memang gak baik. Entah yang diremehkan sesuatu atau seseorang, tetap sama buruknya buat diri sendiri. Kalau kamu meremehkan suatu tugas misalnya, bisa-bisa kamu malah gak akan dapat menyelesaikannya tepat waktu.
Dan bila kamu meremehkan orang lain, boleh jadi kamu cuma bakal malu sendiri. Ya, sekalipun kamu tahu meremehkan itu gak baik, tanpa sadar kamu mungkin masih saja melakukannya. Terlebih saat melihat tanda-tanda yang ditunjukkan seseorang, seperti:
Masih banyak yang menilai pekerjaan seseorang cuma dari seragamnya atau jam berapa dia pergi dan pulang setiap harinya. Padahal, pekerjaan di zaman sekarang makin banyak macamnya dan gak semua perlu pergi ke kantor.
Banyak banget pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah hanya dengan menggunakan internet. Bahkan sebelum pandemik COVID-19. Profesi penulis misalnya. Sekalipun setiap hari di rumah dan mengenakan pakaian santai, penghasilan otomatis mengalir seiring karya-karyanya yang diterbitkan.
Duh, harus banget ya pamer hubungan asmara di media sosial? Ingat, buat sebagian orang, soal pasangan itu privasi lho. Jadi gak boleh kamu berkesimpulan seseorang gak laku dalam urusan percintaan hanya karena media sosialnya sepi dari foto-foto mesra dengan seseorang.
Sebenarnya dia sudah menikah juga kamu bisa gak tahu. Kalau di dunia nyata dia dan pasangannya sudah lancar berkomunikasi, bahkan setiap hari bertemu, memindahkan segala bentuk kemesraan ke media sosial malah terasa cuma bikin ribet.
Jangan lupa dengan peribahasa air tenang menghanyutkan yang berarti orang yang pendiam biasanya justru banyak pengetahuannya. Mungkin dia cuma merasa gak nyambung kalau mau membicarakan isi pikirannya dengan orang-orang di sekitarnya termasuk denganmu. Kalau dia bertemu orang yang cocok, dia bisa panjang lebar mengemukakan gagasan-gagasannya.
Juga ada peribahasa air beriak tanda tak dalam sebagai kebalikannya. Artinya, orang yang banyak cakap biasanya malah kurang ilmunya. Maka jika kamu masih mudah terkagum-kagum pada orang yang banyak bicara, sebaiknya kamu berhati-hati. Jangan-jangan sebagian besar yang dikatakannya gak benar.
Sabar sama penakut itu beda lho, ya. Orang yang sabar itu berpikir panjang. Dia mempertimbangkan segala hal baik-baik, termasuk kemungkinan terburuk jika dia gegabah bersikap. Sementara penakut atau gak punya nyali itu selalu menghindari risiko dan cenderung membesar-besarkan rasa takutnya.
Jangan sampai kamu bersikap semena-mena pada orang sabar lalu kaget sendiri begitu dia mengambil sikap tegas. Jadi siapa nih yang gak punya nyali, dia atau kamu?
Memang sih, teman di dunia maya gak bisa menggantikan teman di dunia nyata. Kita sama-sama membutuhkan keduanya. Namun jangan lantas menganggap seseorang terkucil dari pergaulan, gak punya kenalan orang penting yang bisa memajukan hidupnya hanya karena dia hampir selalu tampak sendirian.
Bisa jadi kenalannya tersebar di berbagai kota bahkan negara. Pun semuanya punya kesibukan masing-masing. Maka gak mungkin kan, dia pergi ke mana-mana bersama mereka? Komunikasinya cukup lewat telepon, pesan pribadi di media sosial, atau surel.
Jangan sampai kamu sudah kelewat bangga dengan banyaknya teman yang mewarnai hari-harimu, tetapi ternyata malah hidupmu yang begitu-begitu saja. Ya, kita memang gak bisa menilai orang dengan baik hanya dari permukaannya.
Ketimbang malu sendiri, lebih baik gak usah membuat kesimpulan atas hidup orang lain. Gak suka juga kan, kalau kamu yang dibegitukan?