ilustrasi salat berjamaah (pexels.com/Alena Darmel)
Terdapat beberapa adab yang hendaknya diikuti oleh umat muslim saat mendengar azan. Melansir dari NU Online, ulama Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah (Dar Al-Hawi, 1994: 94), meriwayatkan bacaan yang hendaknya diucapkan saat azan berkumandang:
“Dan apabila Anda mendengar suara azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan 'Hayya 'alasshalaah' dan 'Hayya 'alal falaah'. Sebagai jawabannya, ucapkanlah 'Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah). Demikian pula ketika mendengar seruannya, 'Ash-shalatu khairun minan naum' (Shalat lebih baik dari pada tidur) pada azan subuh, ucapkanlah, 'Shadaqta wa bararta' (Engkau benar dan engkau telah berbuat kebajikan). Selesai itu, bacalah shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Kemudian, setelah mendengar azan berkumandang dan mengikuti beberapa bacaan di atas, umat muslim dapat membaca doa setelah azan. Melansir dari sumber serupa, berikut doa azan yang bisa dibaca setelah muadzin selesai mengumandangkan azan:
"Allâhumma rabba hâdzihid da'watit tâmmah, washshalâtil qâ-imah, âti sayyidana muhammadanil washîlata wal fadhîlah, wab'atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa'adtah.”
Artinya: Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada Junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.
Demikianlah penjelasan mengenai azan yang diharapkan dapat membantu pemahamanmu. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!