Launching Prose & Petals di Gafoy, Kelapa Gading, pada Jumat (15/11/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)
Dibanding buku lokal, buku-buku terbitan internasional masih susah dicari. Kalau pun ada, buku-buku internasional dibanderol dengan harga yang cukup mahal. Gramedia lewat Prose & Petals menghadirkan koleksi buku-buku internasional yang didistribusikan oleh Water Lily.
Sebagai seorang pembaca sekaligus kurator buku Prose & Petals, Patricia Melissa S. melihat minat masyarakat Indonesia terhadap buku-buku internasional masih sangat tinggi. Mereka cenderung membacanya secara digital. Namun menurut Melissa, masih ada 87,2 persen orang-orang Indonesia yang lebih suka buku fisik, bukan ebook.
“Semua buku yang ada di Prose & Petals gak cuma terkurasi dengan baik, tapi kami memastikan kalau buku-buku ini bisa memberikan nilai ke pembacanya,” ujar Melissa di acara Launching Prose & Petals pada Jumat (14/11/2025) di Gafoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Yang berbeda di Prose & Petals, selain koleksi internasional, Melissa hanya memberikan sekitar 15-20 judul buku di masing-masing rak. Ia merasa bukan cuma visualnya saja yang bagus karena gak berdempetan, tapi bagaimana semua tersusun secara relevan dan gak membingungkan.
“Bahkan untuk topik keuangan atau manajemen bisnis, hanya ada dua judul. Jadi, gak terlalu banyak opsi karena kalau terlalu banyak opsi, orang akan bingung. Dalam hal marketing, gak ada interaksinya karena mereka terlalu bingung,” katanya.
Dengan adanya buku internasional, wawasan pembaca terhadap perspektif global akan semakin luas dan relevan dengan perkembangan literasi di dunia.
“Buku-buku ini memiliki umur karya yang panjang dan dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap literatur internasional di Indonesia terus meningkat. Terlihat dari tumbuhnya komunitas pembaca, klub buku independen, hingga keterbukaan terhadap topik lintas budaya dan isu global,” jelas Melissa.