Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
261117737_m.jpg
Ilustrasi rakyat Indonesia (123rf.com/ferli)

Tahun 2025 jadi pengingat kalau solidaritas di Indonesia itu gak pernah benar-benar pudar. Di saat ada yang lagi jatuh, selalu ada tangan lain yang sigap mengulurkan bantuan. Yap, sama seperti makna yang tertuang dalam Pancasila pada sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.

Ketika rakyat saling bantu tanpa peduli perbedaan, rasa kemanusiaan jadi pemersatu paling kuat. Nah, ini dia lima bukti nyata kalau semangat “rakyat bantu rakyat” masih hidup.  Salut dan respect!

1. Paling ‘gercep’ kalau ada yang butuh bantuan

Ilustrasi rakyat Indonesia saling membantu (123rf.com/itchaznong)

Kalau soal solidaritas, masyarakat Indonesia memang nomor satu, deh! Begitu dengar ada yang butuh bantuan, langsung ‘gercep’ turun tangan buat membantu. Ada yang langsung buka donasi, ada yang menawarkan tenaga bantuan, ada juga yang memilih jadi penghubung agar bantuan cepat sampai.

Gak peduli kenal atau tidak. Gak peduli dekat atau jauh. Yang penting, bantuan bisa sampai dan sedikit demi sedikit meringankan keadaan.

2. Komunitas jadi ruang aman untuk saling menguatkan

Ilustrasi rakyat Indonesia saling membantu (123rf.com/jee1999)

Adakah di antara kamu yang berbagung dengan komunitas tertentu? Entah itu komunitas hobi, lingkungan, profesi, atau minat tertentu, semuanya berperan sebagai support system yang tumbuh dari rasa kebersamaan.

Selain tempat berkumpul, komunitas juga menjadi wadah untuk saling mendengar, berbagi cerita, dan menguatkan satu sama lain. Ada yang suka berbagi informasi penting, share lowongan kerja, galang bantuan, atau sekadar memberi semangat ke anggota komunitas lainnya.

3. Media sosial dipakai untuk menyebarkan berita positif

Ilustrasi menggunakan media sosial (123rf.com/htu1117)

Alih-alih hanya jadi tempat hiburan, media sosial juga dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi bantuan, menggalang dukungan, hingga menghubungkan orang yang membutuhkan dengan mereka yang ingin membantu.

Gak jarang, dari satu unggahan sederhana bisa jadi awal dari gerakan besar. Berawal dari tempat berbagi informasi, lalu berlanjut ke penggalangan dana, hingga koordinasi bantuan di lapangan.

4. Donasi jalan terus, meskipun kondisi tak selalu mudah

J&T Express kirim 13 ton paket bantuan untuk bencana di Sumatra (Dok. J&T Express)

Orang Indonesia dikenal ramah dan suka berbagi. Meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya stabil, tapi semangat berbagi kita tak pernah surut. Bukan soal seberapa besar yang diberikan, tapi seberapa tulus niat untuk membantu. 

Contoh nyatanya terlihat saat bencana yang saat ini sedang melanda Sumatra. Masyarakat saling mengajak membuka donasi, menggerakkan komunitas, hingga menyebarkan informasi bantuan. Kepedulian ini juga tercermin lewat langkah nyata J&T Express yang mengerahkan upaya logistik untuk mendukung masyarakat terdampak bencana di Sumatra.

Di Takengon, Aceh Tengah, bantuan seberat 13 ton diterbangkan langsung oleh J&T Express sebelum diteruskan oleh tim operasional di lapangan. Pasalnya, hingga saat ini, akses menuju Takengon masih bergantung pada jalur udara akibat banyaknya akses darat yang terputus, sehingga ketersediaan logistik di wilayah tersebut pun terus menipis. Kondisi ini menjadi alasan J&T Express memprioritaskan pengiriman bantuan ke area tersebut.

Robin Lo, CEO J&T Express, dan Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga saat memberikan bantuan kepada warga di Takengon, Aceh Tengah (Dok. J&T Express)

Robin Lo, selaku CEO J&T Express turun ke lapangan secara langsung untuk menyerahkan bantuan kepada warga. Di waktu bersamaan, Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, turut berada di lokasi sehingga penyerahan bantuan juga disaksikan oleh pemerintah setempat.

“Kami merasakan duka dan kesulitan saudara-saudara kita di Aceh, Padang, Medan, dan sekitarnya. Setiap kebaikan yang kami kirimkan akan kami pastikan sampai ke tangan yang membutuhkan. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban dan mendukung proses pemulihan masyarakat di daerah terdampak,” ujar Robin.

5. Munculnya banyak gerakan bantuan berbasis kepedulian

Ilustrasi solidaritas (123rf.com/serezniy)

Tahun 2025 juga ditandai dengan menjamurnya gerakan bantuan yang lahir dari kepedulian masyarakat. Mulai dari inisiatif lokal hingga gerakan nasional, semuanya digerakkan oleh semangat membantu sesama.

Seperti J&T Express yang berkontribusi menyalurkan bantuan kebutuhan pokok untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatra. Setelah penyerahan bantuan di Aceh Tengah, J&T Express berencana akan memperluas jangkauan distribusi bantuan ke wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan daerah yang masih membutuhkan bantuan.

Sebelumnya, tim J&T Express di area Padang juga telah memberikan bantuan bagi lebih dari 600 warga dan karyawan terdampak. Paket bantuan meliputi makanan siap konsumsi, sembako, pampers, dan makanan hewan. Proses pengiriman dilakukan oleh karyawan setempat yang tidak terdampak untuk mempercepat penjangkauan ke area prioritas.

Foto bantuan dari J&T Express untuk bencana di Sumatra (Dok. J&T Express)

Sementara di Medan, pengiriman bantuan sembako diberikan ke beberapa area medan yg terdampak banjir, sekitar 2.000 paket sembako ke daerah paling parah yaitu Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan, serta sekitar 400 keluarga di area lain.

Di sisi lain, J&T Express juga terus berupaya menjaga keberlangsungan layanan pengiriman di tengah jalur logistik yang belum sepenuhnya pulih. Namun, tenang saja, J&T Express secara aktif memberikan informasi kepada pelanggan terkait potensi keterlambatan layanan di sejumlah wilayah terdampak bencana. 

Pembaruan informasi mengenai penyesuaian operasional dan estimasi pengiriman bisa kamu pantau melalui kanal resmi J&T Express, termasuk Instagram resmi @jntexpressid dan situs www.jet.co.id. (WEB/AMS)

Editorial Team